Sumut Terkini

Pj Gubsu Pakai Baju Adat Mandailing di HUT ke-79 RI, Ini Makna Mahkota yang Dipakai di Kepala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menjadi Inspektur Upacara Pengibaran Bendera Duplikat Bendera Merah Putih dalam rangka HUT Ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 di Lapangan Astaka Jalan William Iskandar, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (17/8/2024).

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Balutan pakaian adat Mandailing dikenakan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-79.

Upacara ini berlangsung di Lapangan Astaka, Deliserdang, Sumut, Sabtu (17/8/2024).

Nuansa keberagamaan adat terasa kental, Agus Fatoni mengenakan pakaian adat Mandailing, sedangkan pejabat lain mengenakan pakaian adat lain yang ada di Sumut. 

Warisan budaya Mandailing ini sebagai wujudnya kristalisasi keberadaban nenek moyang suku bangsa di Indoensia. Pakaian adat yang dipakai untuk menyampaikan simbol dan pesan makna kearifan. 

Dikutip dari buku Budaya Mandailing terbitan Kemendikbud, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya, Pakaian Adat Laki-laki Mandailing di antaranya terdapat 5 bagian penting yang menyimpan makna. Mulai dari atas kepala hingga kaki. 

1. Ampu, mahkota yang dipakai sebagai penutup kepala. Ampu ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas. Bagian bawah dari Ampu melilit dengan motif keemasan, yang kedua ujungnya menyilang dengan satu arah atas dan satu ke arah bawah.

Makna dari ujung menghadap ke atas dan ke bawah tersebut adalah agar senantiasa mengingat pencipta dan rendah diri terhadap sesama manusia.

2. Bajo Godang, baju berbentuk jas dengan warna hitam keemasan atau merah. Bajo Godang ini tidak memiliki kerah di bagian leher.

3. Bobat (ikat pinggang), item ini juga ditemukan di pengantin laki-laki. Bobat diselipkan di pinggang pada bagian luar. Di Bobat tersebut juga diselipkan pisau sebanyak dua pisau. Pisau tersebut adalah pisau jantan dan pisau betina, kedua pisau ini memiliki gagang yang berbeda. Pisau jantan diselipkan di sebelah kanan dan pisau betina di sebelah kiri.

4. Gelang, gelang ini dipasangkan di masing-masing lengan pada bagian luar baju. Gelang ini bermotif polos dengan warna keemasan.

5. Kain Sesamping, kain ini merupakan kain tenun songket yang dililitkan di bagian pinggang.

Dalam momentum HUT Kemerdekaan RI, dirinya mengajak masyarakat dan seluruh pemegang kebijakan untuk berpatisipasi dalam Gerakan Serentak membangun Provinsi Sumut.

"Mari kita bersama-sama turut dalam gerakan serentak, gerakan bersama meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Fatoni.

Disampaikan Agus Fatoni, perlunya kesadaran untuk mengisi kemerdekaan generasi saat ini. Dirinya juga berterima kasih kepada para pejuang yang telah berjuang memerdekakan Republik Indonesia.

"Syukur, doa dan berterima kasih pada para pahlawan pejuang bangsa, yang telah berjuang, sehingga kita bisa sama-sama menikmati kemerdekaan Indonesia. Tugas kita sekarang mengisi pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemajuan, khususnya di Sumut," ucap Fatoni.

Sebagai informasi, pada upacara HUT RI ke-79 kali ini Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas berjumlah 72 orang. Dengan komposisi 36 putra dan 36 putri berasal dari seluruh Sumut. 

Adapun yang bertugas pada upacara tersebut antara lain Komandan upacara Agung Pujiantoro yang merupakan Komandan Batalyon Arhanud 11 Wira Buana Udha. Komandan Paskibraka Karolus Agung Dery Rianto yang merupakan Perwira Seksi Operasi Latihan di Batalyon Arhanud 11 Wira Buana. Dan Komandan Pengibar Bendera Raditya Jadi Wibowo yang berasal dari SMA Negeri 1 Medan.

Selanjutnya pembawa baki Arifan Lisandyani berasal dari SMA Dharma Bakti Lubuk Pakam dan Putri Balqis Irawati Nasution dari SMA Negeri 1 Padangsidimpuan. Pengibar bendera Boi Erwin Romel Saragi dari SMA Negeri 2 Lubuk Pakam, Henok Jantua Gilar Dino Dolok Saribu dari SMA Negeri 1 Medan dan Kevin Hervaniel Vondyara Hulu dari SMA Negeri 1 Gunungsitoli.

Komandan Paskibra Karolus Agung Dery Rianto mengaku bersyukur upacara berjalan dengan lancar dan baik. Dia berharap bersama tim dapat menjalankan tugas dengan baik hingga penurunan bendera. 

"Pelaksanaan upacara syukurnya berjalan lancar dan tanpa kendala,” kata Agung.

Turut hadir dan mengikuti upacara bendera tersebut, di antaranya Ketua DPRD Sumut Sutarto, Kapolda Sumut Whisnu Hermawan Februanto, Pangdam I/Bukit Barisan Mochamad Hasan, Kajati Sumut Idianto, Pj Ketua TP PKK Sumut Tyas Fatoni, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho. 

(*/Tribun-Medan.com) 

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini