Menurutnya itu merupakan simbol kemarahan emak-emak, karena NH tak dicopot dari jabatannya.
"Kami menilai Camat, DPRD, Bupati tak bisa menurunkan kades dari jabatannya," ujar Yati.
Warga desa pun mengultimatum, bra akan diturunkan jika NH dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.
"Kami bersihkan semua. Tapi kalau belum dicopot, jangan coba-coba sentuh bh (bra) kami," ucap Yati.
Karena tak kondusif, akhirnya personel Satpol PP Langkat pun mengurungkan niatnya untuk menurunkan bra dan spanduk.
Begitu juga warga yang satu persatu mulai membubarkan diri dari sekitaran Kantor Desa Serapuh Asli.
Atas kejadian ini Camat Tanjung Pura, Nawawi belum memberikan komentarnya. Konfirmasi wartawan melalui sambungan seluler sempat dijawab. Namun ia beralasan jaringan tak bagus, sehingga panggilan diputuskan.
Begitu juga dengan Kasatpol PP Langkat, Dameka Singarimbun. Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler dan pesan singkat WhatsApp, ia pun tak meresponnya.
(cr23/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan