Seluruh keluarga bingung, takut dan tidak mengerti mengapa anak mereka mengalami perubahan yang begitu cepat.
Padahal sebelumnya cucu nenek di China ini masih makan makanan tersebut dengan gembira.
Pada siang hari, dia makan nasi dengan telur orak-arik dan tomat yang disiapkan oleh neneknya.
Anak itu memuji makanan yang dibuat sang nenek dan makan dengan nasi yang banyak.
Dokter memastikan bahwa penyebabnya mungkin terletak pada telur orak-arik ini.
Namun, keluarga masih ragu akan hal itu.
Pasalnya, hampir setiap hari anak itu makan telur orak-arik tapi kondisinya baik-baik saja, tak terjadi insiden apapun.
Saat ditanya lebih teliti mengenai asal telur dan tomat serta kondisi makanannya, nenek mengatakan bahwa telurnya masih segar saat dipecah.
Sang nenek tentu saja tidak berpikir telur itu akan membahayakan cucunya.
Ternyata masalahnya ada pada tomatnya.
Karena tomat-tomat yang sudah matang di rumahnya sudah habis semua, ia pergi ke kebun untuk memetik tomat yang belum matang sempurna.
Kulit tomat itu masih hijau.
Dokter sekarang mengerti, alasan utamanya adalah tomat tersebut.
Menurut dokter, tomat matang merupakan makanan yang sangat sehat, mengandung banyak nutrisi.
Namun, makan terlalu banyak juga tidak baik, terutama untuk sistem pencernaan anak kecil.
Dokter pun mengungkapkan kesalahan fatalnya ada pada tomat hijau yang dimasak sang nenek untuk Tieu Lan.
Ia berkata kemungkinan perubahan tomat hijau itu penyebabnya,
"Tomat hijau itu kandungannya punya banyak solanin"
Kemudian, dokter menginformasikan bahwa tomat hijau mengandung banyak solanin yang menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual dan kesulitan bernafas.
Tomat hijau memiliki banyak racun yang dapat meracuni orang dewasa maupun anak-anak.
Bahkan dapat melumpuhkan sistem saraf pusat, sakit perut, bahkan kematian.
Oleh karena itu, dokter menasihati jika memasak untuk keluarga haruslah sangat teliti.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel