Berita Viral

NASIB Selli Winda setelah Kematian Siswa SMP Rindu Sinaga, Ungkap soal Hukuman Squat Jump 100 Kali

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib dan kondisi Selli Winda pasca-kematian Siswa SMP Rindu Syahputra Sinaga (14), setelah Sempat Dirawat karena Sakit Gara-gara Dihukum Squat Jump 100 Kali oleh Gurunya di Sekolah SMPN 1 STM Hilir. (Istimewa/Facebook)

TRIBUN-MEDAN.COM - Kondisi Selli Winda (SW), guru honorer di SMP Negeri 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara, sangat terpukul mendengar siswanya, Rindu Syahputra Sinaga (RSS) (14 tahun), meninggal dunia usai diberi hukuman 100 kali squat jump di sekolah.

Guru SW memberikan hukuman kepada RSS karena tak mengerjakan tugas. 

"Saat ini kondisi guru itu lagi down. Dia merasa bersalah dan terpukul lah karena dia tak menyangka sampai seperti ini," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Muriadi, dalam keterangannya dikutip Senin (30/9/2024).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, SW telah menuliskan surat terkait kronologi pemberian hukuman kepada RSS. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (19/8/2024), ketika enam siswa tidak mengerjakan tugas.

SW bertanya kepada para siswa tentang hukuman yang mereka inginkan, dan mereka menjawab squat jump.

SW kemudian meminta siswa yang dihukum melakukan squat jump sebanyak 100 kali, dengan catatan boleh berhenti sejenak jika merasa lelah.

Namun, setelah pulang ke rumah, RSS merasakan sakit di kedua kakinya.

Keesokan harinya, RSS mengalami demam tinggi dan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, kemudian meninggal pada Kamis (26/9/2024).

Rindu Syahputra Sinaga (14) meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024), setelah menjalani perawatan selama seminggu atas sakit yang dirasakan usai dihukum squat jump 100 kali di sekolah oleh gurunya Selli Winda Hutapea.(TRIBUN MEDAN)

Baru Mengajar sejak Januari 2024 dan Telah Dinonaktifkan

SW merupakan guru honorer yang mengajar pendidikan agama Kristen sejak Januari 2024.

SW menggantikan guru sebelumnya yang mengajar mata pelajaran tersebut telah pensiun.

Saat ini, SW telah dinonaktifkan dari proses mengajar.

Dilakukan Ekshumasi

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar mengatakan, akan dilakukan ekshumasi terhadap makam RSS.

"Selain itu, kami sedang berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses ekshumasi," kata Risqi, Senin (30/9/2024).

Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga, pihak sekolah, dan SW.

Halaman
123

Berita Terkini