Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengangkat Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden.
Berdasarkan salinan keputusan yang diterima, tercantum nama Dr (HC) H Raffi Farid Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Gelar ini sempat menuai pro dan kontra karena diberikan oleh UIPM yang belum terdaftar di Indonesia.
Polemik ini mengemuka karena UIPM selaku kampus pemberi gelar kehormatan belum memiliki izin operasional di Indonesia.
Oleh karena itu, gelar dokter honoris causa yang disandang Raffi Ahmad tak diakui oleh Ditjen Dikti.
Menanggapi hal itu, Raffi Ahmad hanya tersenyum dan menyerahkan tanggapan kepada pihak terkait.
"Ya kalau itu mungkin nanti ditanyakan saja kepada pihak sebelah sana," kata Raffi Ahmad dalam siaran Kompas TV, Selasa (22/10/2024)
Raffi Ahmad juga menyampaikan bahwa ia telah menyiapkan program dan sempat berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana ke depannya.
"Nanti kita pasti ada diskusi lebih lanjut lagi. Yang paling penting, mohon doanya, saya siap menjalankan tugas dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Pak Prabowo Subianto," jelas Raffi Ahmad.
Tak hanya soal perizinan, sosok Gita Savitri juga dicatut sebagai alumni UIPM dengan nama yang berbeda dalam situs resmi UIPM.
Hal ini terungkap tatkala Gita Savitri mengunggah sebuah IG Story mengenai laman UIPM.
Dalam Instagram Story @gitasav pada Senin (30/9/2024), terlihat testimoni kuliah yang berada di web UIPM dengan nama Anita Sari dengan foto wajah Gita Savitri.
Tampak Gita Savitri mengunggah sebuah tangkapan layar dari web resmi UIPM bertuliskan:
"Archives: Testimonials
Anita Sari
By : admin
As a student at the Universal Institute of Professional Management (UIPM). I am very," tulis tangkapan layar dalam web tersebut.
Terlihat jika dalam laman tersebut, terdapat foto Gita Savitri sebagai alumni UIPM dengan nama Anita Sari.
Menanggapi hal itu Gita Savitri tampak santai menyindir namanya yang berubah menjadi Anita Sari.
"Mulai sekarang panggil ogut Anita Sari." tulis Gita Savitri dalam unggahannya tersebut.
Ternyata UIPM mencatut foto Gita Savitri dalam laman testimoninya sebagai alumni mahasiswa.
Tentunya hal ini merupakan testimoni UIPM palsu, karena diketahui Gita Savitri sendiri menempuh pendidikan di Jerman.
Ya, Gita Savitri sendiri merupakan lulusan S1 Freie Universitat Berlin dengan mengambil program studi Kimia Murni.
Testimoni palsu menggunakan wajah Gita Savitri di kampus UIPM itupun viral di sosial media.
Pihak UIPM sendiri sempat menjelaskan tentang adanya alamat di Bekasi yang tertera di laman resmi UIPM.
Agusdin selaku Promotor and Staf Ahli UIPM Indonesia mengatakan, UIPM memang berbasis online sehingga tidak memiliki kampus fisik.
"Ini tidak punya kampus, dia berbasis online, paham? Ya, paham jadi (online)," ujar Agusdin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (1/10/2024).
"Kalau orang salah seperti netizen yang ke Thailand, lihat ini hotel, harusnya masuk," lanjutnya.
Agusdin mengatakan, alamat di Bekasi adalah kantor untuk surat-menyurat.
"Ya memang bukan kampus, karena ini kantor surat menyurat ya kan, di zaman sekarang udah begitu kantornya. Kantor kita ada di situ ya. Jadi, kami tidak punya kampus fisik," lanjut Agusdin.
Agusdin mengatakan, UIPM menyewa kantor virtual sebagai alamat untuk surat-menyurat.
Sementara itu, seluruh sistem pembelajaran di UIPM dilakukan online.
Ia menepis kabar bahwa UIPM ini adalah kampus bodong.
"Jadi ini universitas asing yang beroperasi di Indonesia. Jadi ini asing ya."
"Jadi, dia pusatnya di Amerika, ada di Prancis, ada di Inggris, ada di Lebanon, di Asia Pasifik, itu ada di Malaysia, di Thailand, di Filipina, di Singapura," ujar Agusdin.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com