TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Warga di Kecamatan Sibiru-biru, Deliserdang, diserang sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Sabtu (10/11/2024).
Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyampaikan, saat ini seluruh prajurit yang terlibat dalam penyerangan tersebut telah ditangani oleh Pomdam I Bukti Barisan.
"Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang," kata Dody kepada Tribun Medan, Minggu (10/11/2024).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus mendalami motif penyerangan terhadap warga sipil di Kecamatan Sibiru-biru, Deliserdang, yang terjadi, pada Jumat (8/11/2024) malam.
"Dari pihak Kodam masih melaksanakan penyelidikan," sebutnya.
Katanya, kini seluruh korban luka akibat keberingasan prajurit Armed 2/105 Kilap Sumagan, telah telah dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau.
"Delapan orang korban masyarakat yang luka-luka sudah dipindahkan dari rumah sakit Sembiring ke Rumah Sakit Putri Hijau, dan akan diberikan pengobatan secara yang terbaik sehingga mereka, sampai sembuh," pungkasnya.
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang pemukiman warga di Kecamatan Sibiru-biru, Deliserdang.
Akibat penyerangan secara membabi buta itu, satu orang warga tewas mengenaskan dan belasan warga lainnya terluka.
Warga yang geram dengan ulah para prajurit TNI AD itu pun, sempat mengarak dan mengantarkan jenazah korban tewas ke Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumaga.
Menurut Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Pomdam I Bukti Barisan.
"Oknum pelaku yang sudah terkonfirmasi diduga terlibat, sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan," kata Dody kepada Tribun-medan, Minggu (10/11/2024).
Katanya, Kodam I Bukit Barisan juga telah mengambil langkah-langkah untuk meredam aksi penyerangan dan pembantai susulan di lokasi kejadian.
"Jadi kita sudah ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Kodam, kita sudah melaksanakan mediasi kepada pihak korban dan kepada masyarakat di Armed 2/105," sebutnya.
"Pangdam juga telah melaksanakan jam komandan di batalyon Armed dan memberikan arahan kepada seluruh prajurit, yang pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut,"