Terlepas dari kehilangan tersebut, cinta dan kasih sayang dari ayahnya, Abdul Qodir, membentuk dasar kehidupannya bersama dua saudaranya, Saadah dan Oman.
Baca juga: Profil Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Ahli Kontruksi dan Bangunan Perang, Pernah Tugas di Medan
"Saya tumbuh bersama sang Ayah, yang menjadi tumpuan kasih sayang."
"Kehilangan orangtua tunggalnya saat di SMP menjadi cobaan berat," ujar Satori, ketika wawancara eksklusif di rumahnya di Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon pada Jumat (5/1/2024).
Meski menghadapi kesedihan, Kang Satori, sapaan akrabnya, terus mengenang kedua orang tuanya dengan penuh rasa hormat.
"Orangtua saya adalah cahaya. Insha Allah, suatu saat kita bersama," ucapnya sambil menahan tangis.
Berkaca-kaca, Kang Satori mengekspresikan rasa kehilangan yang tak tergantikan.
Baca juga: Profil AKBP Malvino Edward Yusticia Sitohang, Jebolan Akademi FBI Dicopot Dugaan Kasus Pemerasan
"Mereka tak pernah meminta balas, semua demi kebahagiaan anak-anaknya," jelas politikus Partai NasDem itu.
Meskipun ditinggal kedua orang tuanya, tekad Satori untuk melanjutkan hidup tetap kuat.
Mulai dari menjadi karyawan harian pabrik dengan upah minim hingga bekerja sebagai kuli bangunan, ia menjalani perjalanan panjang untuk mewujudkan impian dan nasihat orang tuanya.
"Nasihat mereka (orang tua)membuat saya semangat, baik itu bekerja di pabrik, menjadi kuli bangunan, atau mengejar impian di dunia politik," katanya.
Baca juga: Profil Indira Sudiro, Puteri Indonesia Pertama yang Masih Awet Muda Meski Punya 6 Anak
Dengan tekad bulat, Kang Satori berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon pada tahun 2007.
Ia meraih gelar sarjana pada 2011 dan melanjutkan ke jenjang S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Jakarta hingga 2013.
Di masa kecilnya, Kang Satori juga berhasil lulus di berbagai tingkatan pendidikan, seperti di SDN 2 Panongan Palimanan tahun 1977-1983, SMP PGRI Palimanan tahun 1983-1986 dan SMAN 1 Palimanan tahun 1986-1989.
"Melanjutkan pendidikan bukan hanya untuk strata, tapi juga untuk meningkatkan pengetahuan. Impian menjadi anggota dewan terwujud," ujarnya.
Baca juga: Profil Tresno Riadi, Vokalis Tipe X dengan Suara Khas Musik Ska
Sekarang, suami Hj Rusmini yang kini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) atau Kuwu Desa Panongan hingga 2025 ini telah mencapai puncak karirnya sebagai anggota DPR RI, memberikan inspirasi kepada banyak orang melalui perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.