TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Total 140 Siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan turun ke jalan Cik Ditiro. Mereka nyaris memblokir jalan, demi unjuk rasa setelah pihak sekolah gagal untuk input data Ikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025 di masa perpanjangan, Rabu (12/2/2025)
Mereka menggelar unjuk rasa karena tidak bisa mengikuti jalur SNBP, karena kelalaian sekolah dalam melakukan input data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Demo pelajar SMKN 10 Medan, membawa sejumlah poster yang berisikan protes dan tuntutan. Mereka menyebut sekolah penipu, penjahat, perusak masa depan anak.
"Sistem buruk, sok pintar pakai e-raport, berikan hak kami,sekolah yang lalai masa depan kami yang terancam, penipu, penjahat paling busuk adalah penjahat yang merusak masa depan anak," kata siswa Anya Eleksia.
Orang tua siswa Eligible SMKN 10 Medan bersama dengan seluruh siswa eligible 140 orang. Mereka menyatakan bahwa sehubungan dengan kelalaian dan ketidakseriusan operator sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan semua pihak yang terlibat dalam pengisian data di PDSS, yang mengakibatkan gagalnya anak anak kami terdaftar sebagai peserta SNBP ΤΗΝ 2025 menuntut agar Kemendikti dan pejabat yang berwenang di SNMPTN Pusat memberikan perpanjangan waktu pengisian PDSS dengan cara membuka Portal PDSS mulai dari awal.
"Jangan karena sekolah yang lalai terlambat mengisi, sehingga hak anak kami untuk mengikuti SNBP tidak diberikan. Walaupun sudah diberikan perpanjangan waktu, tapi kenapa tidak semua sekolah diberikan kesempatan itu, tolong agar pihak sekolah saja yang dikenakan sanksi tapi jangan hak anak kami terancam tidak dapat mengikuti SNBP. Tolonglah diberikan kesempatan sekali lagi bapak/ibu perjuangkan nasib anak anak kami ikut SNBP, " dalam tuntutan orangtua siswa.
Dan apabila portal PDSS tidak dibuka sehingga gagal mengikuti SNBP 2025, orangtua dan siswa menuntut 7 poin:
1. Turunkan semua pihak yang terlibat dalam keterlambatan pengisian PDSS: Operator, Waka Kurikulum, Kepala Sekolah, periksa Guru BK dan guru2 terkait, serta Periksa Dinas Pendidikan yang lalai karena tidak memonitor pengisian PDSS.
2. Gratiskan uang sekolah siswa eligible semester 6 dan gratiskan uang Ujian Kompetensi
3. Tiadakan KBM, jadi pembelajaran khusus persiapan UTBK/SNBT
4. Mendaftarkan siswa ikut intensif Bimbel dari luar yang profesional dengan biaya yang wajib ditanggung sekolah untuk persiapan SNBT
5. Membayar biaya pendaftaran SNBT
6. Memberikan beasiswa bagi seluruh siswa eligible untuk kuliah sampai tamat.
7. Meminta transparansi nilai raport.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan