"Ini sudah keterlaluan! Warga Samosir tak bisa terus-terusan menanggung derita. Jalan ini sangat vital untuk kehidupan, terutama petani yang mengandalkan akses ini untuk pergi ke ladang dan anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh ke sekolah," ujar Rapidin.
Rapidin menegaskan bahwa Pemkab Samosir harus segera bertindak dan tidak hanya diam menunggu masalah ini selesai dengan sendirinya.
"Setidaknya buat jalan alternatif atau jembatan sementara agar warga tidak terus terisolasi. Jangan hanya berbicara, Pemkab harus bertindak!" serunya.
Sebagai langkah konkrit, Rapidin berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI yang membidangi Infrastruktur dan Perhubungan untuk mencari solusi agar jalan tersebut segera diperbaiki.
Ia juga menuntut agar penegak hukum melakukan evaluasi terhadap proyek yang mangkrak ini, untuk memastikan bahwa tidak ada unsur kelalaian atau penyalahgunaan dalam pengerjaan yang terhenti.
Menurutnya, kegagalan Pemkab Samosir dalam menangani masalah infrastruktur ini adalah kegagalan sistematis yang memperlihatkan betapa rendahnya perhatian terhadap kebutuhan dasar warga.
Jangan sampai ketidakpedulian ini terus berlarut-larut, karena warga Samosir tidak pantas dibiarkan terjebak dalam kesulitan yang tak kunjung usai. Pemkab Samosir harus segera bertindak,"tegasnya.(Jun-tribun-medan.com).