TRIBUN-MEDAN.com - Kematian mahasiswi UGM bernama Sheila Amelia Christanti cukup tragis. Mayatnya ditemukan setelah 18 hari hilang.
Mayatnya ditemukan tertutup motor di parit di Magetan.
Kasus ini menuai sorotan masyarakat.
Hal itu lantaran, mahasisiwi UGM itu ditemukan tewas setelah 18 hari menghilang.
Untuk diketahui, ia dilaporkan menghilang sejak 26 Maret 2025, terkahir kali izin kepada orangtua berangkat mudik.
Nahas, hingga lebaran sudah berlalu mahasisiwi itu justru belum kunjung sampai ke rumah.
Hingga akhirnya kabar keberadaannya terungkap namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Nasib pilu ini dialami Sheila Amelia Christanti, seorang mahasiswi UGM.
Keluarga mengungkap pesan terakhir yang dikirimkan oleh Sheila sebelum 18 hari menghilang lalu.
Sehari sebelumnya, mahasiswi jurusan Ekonomi Pertanian dan Agribisnis angkatan tahun 2023 itu mengabarkan ke keluarga bahwa ia hendak mudik ke Madiun.
Sheila pun terekam kamera CCTV kosannya berangkat mudik menggunakan sepeda motor.
Tak disangka, Sheila justru dikabarkan menghilang tanpa kabar selama lebih dari dua minggu.
Hingga pada Sabtu (12/4/2025), Sheila ditemukan meninggal dunia tikungan Tamansari, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Jasad Sheila tergeletak di dalam selokan tertimpa bersama sepeda motornya.
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Karo Uga Beritandu yang Dipopulerkan Dessy Anggreini Bangun
Baca juga: Pria Asal Medan Ditangkap Satresnarkoba Polres Tanah Karo, Bawa 12 Paket Sabu
Chat terakhir Sheila
Kabar kematian Sheila itu tentu membuat keluarganya pilu. Terlebih Sheila adalah anak tunggal yang dibanggakan keluarga.
Diungkap sepupu korban, Taufik Eka Newaranto, keluarga awalnya tahu Sheila hendak mudik ke Madiun sejak 25 Maret.
Di momen itu, Sheila pun sempat mengirimkan chat kepada keluarga saat tiba di wilayah Klaten.
Selain ke orang tua, Sheila juga sempat mengabari temannya pukul 13.00 Wib saat sedang di perjalanan mudik.
"Awal mula itu tanggal 25 Maret, berpamitan untuk pulang via WhatsApp. Jam 11 siang itu masih terhubung nyampe Klaten. Kemudian setelah itu korban terakhir WA sama temannya itu pukul 1 siang. Setelah jam 1 siang itu sampai sore enggak ada kabar bahkan sampai malam. Akhirnya kita lakukan pencarian di Magetan," pungkas Taufik dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube tv one news, Minggu (13/4/2025).
Adapun isi chat terakhir Sheila kepada orang tuanya adalah mengabari posisinya.
Saat itu Sheila mengaku sedang berhenti di Klaten untuk mengikuti kelas online.
"Dari jam 1 siang kita sudah kehilangan kontak. Terakhir adek Sheila itu di Klaten (mengabarkan) dia ada kelas online," imbuh Taufik.
Namun hingga sore bahkan malam hari, Sheila tak kembali memberikan kabar.
Ayah Sheila akhirnya melapor ke polisi.
"Ayahanda dari adek Sheila melapor ke Polsek Klaten dan Polsek Jogja. Sampai dengan tanggal kemarin itu enggak ada kabar. Malamnya baru ada kabar ternyata sudah jadi jenazah," ujar Taufik.
Terkait dengan sosok Sheila yang mudik menggunakan sepeda motor, Taufik mengaku hal itu memang kebiasaannya.
"Untuk adek Sheila itu memang kalau ada hari libur pendek dia pakai kereta. Cuma kemarin-kemarin kan libur panjang, dia pakai sepeda motor. Kalau libur panjang adek Sheila pakai sepeda motor, mungkin nanti di rumah kan bisa bermain dengan temannya yang di daerah sini," imbuh Taufik.
Perihal penyebab kematian Sheila, Taufik mengurai penyelidikan polisi.
Bahwa diduga Sheila tewas karena kecelakaan tunggal.
"Untuk keterangan kepolisian sementara hanya kecelakaan tunggal. Mungkin kita akan ke lokasi, kita lihat dulu, kalau ada kejanggalan kita akan ada tindak lanjut. Untuk sementara sih info kecelakaan tunggal," pungkas Taufik.
Keterangan polisi
Bukan tanpa alasan polisi menduga wafatnya Sheila karena kecelakaan tunggal.
Ternyata penyidik menemukan bukti mengejutkan di TKP ditemukannya jasad Sheila.
Bukti tersebut mengarah ke penyebab Sheila masuk ke selokan beserta sepeda motornya.
"Ditemukan bekas rem dan juga keluar dari jalan aspal itu sudah ada bekas-bekas arah menuju lokasi TKP ditemukannya mayat. Ada bekas-bekas rusaknya jalan. Artinya sudah ada sempat bekas rem," ungkap Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono dilansir dari Tribun Jatim.
Adapun perihal pengenalan identitas jasad Sheila, AKP Joko menyebut keluarga korban telah memastikannya sendiri.
"Pada saat kami mengirim jenazah ke rumah sakit, ternyata ada yang memviralkan. Keluarga datang ke rumah sakit. Setelah kami lakukan pemeriksaan, didapatkan ciri khusus yang juga disampaikan pihak mereka (keluarga). Ada keluarga yang menyaksikan, bapak kandungnya menyaksikan secara langsung ciri korban adalah anaknya, terdapat ciri khususnya adalah memakai behel, giginya memakai behel dan juga ada gelang di tangannya," kata AKP Joko Yuhono.
Selain bukti berupa bekas ban di TKP, polisi juga menduga wafatnya Sheila adalah murni karena kecelakaan sebab barang-barang korban masih utuh.
"Untuk barang-barang masih lengkap, laptop, handphone, tas-tas yang mau dibawa mudik itu masih lengkap semua. Kita cek ulang masih lengkap semua," akui Taufik.
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribun-jabar
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan