TRIBUN-MEDAN.com - Samsung resmi menyetop dukungan untuk lima smartphone Galaxy. Tiga di antaranya adalah smartphone flagship, keluarga Galaxy S20 series.
Ketiga model, yakni Galaxy S20, S20 Plus, dan S20 Ultra tidak akan lagi mendapatkan update software.
Sementara dua lainnya berasal dari Galaxy-A series, yakni Samsung A54 5G dan Galaxy A72. Informasi ini diketahui dari website resmi Samsung Security Updates.
Penghentian dukungan ini dilakukan karena Galaxy S20 series sudah berusia sekitar lima tahun di pasaran sejak dirilis Februari 2020.
Samsung baru memberi jaminan dukungan update selama tujuh tahun untuk model Samsung Galaxy yang dirilis mulai tahun 2024 dan terbaru.
Untuk smartphone Galaxy "flagship" yang dirilis sebelum tahun 2024, Samsung hanya menjamin dukungan software hingga lima tahun sejak dirilis. Sementara itu, smartphone kelas menengah dari Galaxy A-series hanya dijamin hingga empat tahun.
Oleh karena itu, Samsung A52 5G dan Samsung A72 yang dirilis pada 2021, tidak akan mendapatkan update software tahun depan.
Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Sam Mobile, Kamis (10/4/2025), Samsung juga menyetop dukungan update untuk Galaxy A52 5G Enterprise Edition. Enterprise Edition adalah edisi yang dirancang untuk segmen bisnis.
Namun, Samsung Galaxy A52 dan Galaxy A52s Enterprise Edition disebut masih akan mendapat dukungan update selama beberapa waktu ke depan.
Samsung juga dilaporkan sudah merilis pembaruan software sebelum akhirnya benar-bener menyetop dukungan sepenihnya. Jika Anda adalah pengguna dari salah satu daftar HP di atas, bisa segera melakukan pembaruan software terakhir.
Masalah-masalah yang umum ditemui adalah terdapat aplikasi yang tidak lagi kompatibel dengan smartphone atau sistem operasi (operating system/OS) Android versi lama.
Beberapa fitur anyar juga kemungkinan hanya bisa digunakan di OS terbaru.
Sementara itu, risiko lainnya terdapat di masalah keamanan. Apabila masih menggunakan smartphone yang tidak lagi mendapat pembaruan, perangkat akan lebih rentan mendapat serangan siber.
Serangan siber dapat mengancam data, keamanan, privasi, dan keselamatan perangkat. Hal ini dikarenakan lapisan keamanan perangkat sudah tidak lagi diperbarui sehingga lebih mudah dibobol oleh aneka program berbahaya (malware) yang berkeliaran di internet.
Lalu, berbagai celah keamanan di beberapa fitur utama ponsel, yang tidak mendapatkan pembaruan keamanan, juga bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum jahat untuk membobol dan mencuri segala data dari ponsel pengguna.