Ia juga tampak menggendong jasad anak bungsunya sebelum dimakamkan.
Sementara itu, ayah korban tampak menangis dalam diam.
Kesedihan SA dan AR yang sudah berpisah itu pun menyayat hati para pelayat yang hadir.
Kepedihan SA juga tampak saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
SA menangis terisak sembari memeluk bungkusan makanan cepat saji yang sedianya ia beli untuk santapan keempat buah hatinya.
Diketahui, saat kejadian SA pergi bersama kekasihnya berinisial A dan meninggalkan empat balitanya di rumah.
Namun, saat ia kembali, api sudah membesar dan melahap rumahnya.
"Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar," ujarnya, Selasa, dilansir TribunnewsSultra.com.
Dua anak SA yakni AZP dan ANP, ditemukan tewas terbakar di dalam lemari dengan posisi saling mendekap erat.
"(Kedua korban) didapat di lemari, kasihan sekali," kata bibi korban, RI (35).
Sementara dua balita lainnya, NW dan SN, ditemukan selamat dengan luka bakar serius.
Akan tetapi, NW yang sebelumnya berjuang melawan luka bakar yang menggerogoti tubuhnya harus menyerah.
NW mengembuskan napas terakhir pada Rabu sekitar pukul 16.30 Wita, hanya berselang 6 jam setelah AN dan AZ dimakamkan sekira pukul 10.00 Wita.
Pada hari yang sama NW dimakamkan berdampingan dengan makam saudaranya, AN dan AZ, sekitar pukul 20.00 Wita.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan