Sementara itu, eks anak asuh Ancelotti di Real Madrid, yakni Rodrygo dan Endrick, terpaksa absen karena cedera.
Ancelotti yang kini berusia 65 tahun menjalani tugas pertamanya sebagai pelatih tim nasional, setelah sebelumnya sukses meraih lima trofi Liga Champions di level klub.
Harapan besar pun disematkan oleh publik sepak bola Brasil yang ingin melihat kebangkitan prestasi timnas mereka.
Ancelotti menjadi pelatih keempat Brasil dalam dua tahun terakhir. Ia menggantikan Dorival Junior yang dipecat setelah kekalahan memalukan 1-4 dari Argentina.
Tantangan serius pun menanti Ancelotti sejak laga debutnya melawan Ekuador (5 Juni) di Guayaquil, dilanjutkan dengan laga kandang kontra Paraguay (10 Juni) di Sao Paulo.
Saat ini, Brasil masih berada di peringkat keempat klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol.
"Brasil seperti meredup dan membutuhkan secercah cahaya di ujung terowongan. Saya pikir dia adalah cahaya itu," ujar Jose Geraldo da Silva, pensiunan berusia 65 tahun yang menanti kehadiran Ancelotti di luar hotel, dilansir dari AFP.
Kehadiran Ancelotti bertepatan pula dengan masa transisi di tubuh federasi sepak bola Brasil (CBF).
Pada Minggu (25/5/2025), Samir Xaud terpilih sebagai presiden baru CBF menggantikan Ednaldo Rodrigues yang dicopot karena dugaan pemalsuan kontrak kerja.
Sembari menyebut landmark terkenal Brasil, yakni patung Kristus Penebus, Samir Xaud, melayangkan harapan tinggi kepada Ancelotti.
"Semoga Kristus Penebus memberkati kedatangan Tuan Carlo Ancelotti, agar ia bisa membawa gelar juara dunia keenam yang sangat dinanti," ucap Xaud, yang juga menjanjikan "otonomi penuh" kepada Ancelotti.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News