TRIBUN-MEDAN.COM,- Tribunners, kali ini kami akan menyuguhkan conroh teks khutbah Jumat 20 Juni 2025.
Adapun teks khutbah Jumat 20 Juni 2025 yang akan kami suguhkan kali ini berkenaan dengan datangnya bulan Muharram atau Tahun Baru Islam.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa bulan Muharram merupakan bulan yang sangat spesial bagi umat Islam.
Pada bulan Muharram, ada sebuah peristiwa penting yang dilakukan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal 2025, Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadhan
Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, yang menjadi titik awal penanggalan kalender Hijriah.
Penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun Hijriah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab setelah musyawarah dengan para sahabat, untuk memudahkan penanggalan surat dan urusan administrasi.
Bulan Muharram juga memiliki keutamaan khusus, di antaranya adalah dianjurkannya puasa sunnah pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, yang dikenal dengan puasa Asyura.
Karenanya, penting bagi kita semua untuk mengingat dan memaknai kembali datangnya bulan Muharram ini.
Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat 20 Juni 2025 bertemakan menyambut datangnya bulan Muharram atau Tahun Baru Islam.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Puasa Syawal dan Hikmah Bagi yang Melaksanakannya
Naskah Khutbah Jumat Menyambut 1 Muharram
Khutbah 1
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur kita biqauli Alhamdulillahirabbilalamin atas anugerah berbagai kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu ini. Nikmat yang telah kita nikmati dalam kehidupan selama ini harus menjadikan kita pribadi yang pandai bersyukur dan pandai berterima kasih. Dengan sikap ini, insyaallah nikmat ini akan terus bisa kita nikmati dan lebih dari itu akan senantiasa ditambah oleh Allah. Sebagaimana firmannya:
لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7)