TRIBUN WIKI

Benarkah Ali Khamenei Keturunan Nabi? Yuk Simak Profil Singkatnya

Penulis: Array A Argus
Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETURUNAN NABI- Penganut Syiah meyakini bahwa Ali Khamenei keturunan nabi dari jalur Imam Husain.

TRIBUN-MEDAN.COM,- Di tengah kecamuk perang antara Iran Vs Israel, kini muncul pertanyaan soal benarkah Ali Khamenei keturunan nabi.

Penganut Syiah meyakini, bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei keturunan nabi dari Imam Husain.

Imam Husain adalah cucu Nabi Muhammad S.A.W.

Bila dirunut berdasarkan silsilah dari Nabi Muhammad S.A.W, Imam Husain adalah putra kedua dari Imam Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra (putri Nabi Muhammad).

TARGET SERANGAN- Sayyed Ali Hosseini Khamenei atau Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran dikabarkan menjadi target serangan Israel dan Amerika Serikat (AS). Saat ini, Ali Khamenei tengah berada di sebuah bunker. (Pinterest/huffpost)

Baca juga: Profil John Tarkpor Sonkaliey, Eks Pemain Persebaya Meninggal Dunia Setelah Alami Flu

Ia lahir pada tanggal 3 Sya'ban 4 Hijriah (sekitar 10 Januari 626 M) di Madinah1247.

Nabi Muhammad sangat mencintai Husain dan saudaranya Hasan, serta sering menyebut mereka sebagai pemuda surga dan mengatakan, "Husain berasal dariku dan aku dari Husain", dikutip dari Wikipedia.

Husain dikenal sebagai Imam ketiga dalam tradisi Syiah dan memiliki kedudukan mulia sebagai bagian dari Ahlul Bait.

Ia mengemban tugas imamah selama sekitar 10 tahun, dan dikenal sebagai simbol keberanian dan pengorbanan karena syahid dalam peristiwa Karbala pada 10 Muharram 61 H (680 M)258.

Baca juga: Profil Yeyen Tumena, Direktur Teknik Malut United yang Dipecat Diduga Tilap Uang Ibadah Pemain

Peristiwa ini menjadi momen penting dalam sejarah Islam dan diperingati sebagai Hari Asyura oleh umat Muslim, terutama Syiah.

Imam Husain juga dikenal dengan beberapa gelar kehormatan seperti Abu Abdillah, Sayid, dan Sayyidus Syuhadaa (penguasa para syuhada).

Ia meninggalkan warisan spiritual dan moral yang besar, menjadi teladan keberanian, kesalehan, dan pengabdian kepada ajaran Islam.

Dalam Islam, khususnya bagi masyarakat Syiah, Imam Husain adalah figur yang sangat dihormati.

Ia menjadi simbol pengorbanan dan keadilan dalam Islam, terutama dalam tradisi Syiah, dan dikenang atas perjuangannya di Karbala yang menjadi tonggak sejarah penting umat Muslim.

Baca juga: Profil Rilke Jeffri Huwae, Mantan Jaksa yang Ditunjuk Bahlil Jabat Dirjen Gakkum Esdm

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei usai diserang Israel bertubi-tubi hingga Jumat (13/6/2025). (Istimewa)

Ali Khamenei keturunan nabi

Mengenai pertanyaan soal apakah Ali Khamaeni keturunan nabi atau bukan, mari kita lihat silsilah keluarganya.

Ali Khamenei memiliki nama lengkap Sayyed Ali Hosseini Khamenei.

Ia lahir di Mashhad, Iran, 15 atau 16 Juli 1939.

Selain dikenal dengan panggilan Ali Khamenei, lelaki yang enggan berkompromi dengan Amerika Serikat ini juga karib disapa Ayatullah Khamenei.

Ali Khamenei berasal dari keluarga ulama Syiah yang sederhana dan taat beragama.

Baca juga: Profil Desainer Hengki Kawilarang yang Meninggal Dunia Karena Diagnosis Diabetes

Ayahnya adalah Seyyed Javad Khamenei.

Sedangkan ibunya adalah Khadijeh.

Dalam kultur Islam, Sayyed atau Sayyid digambarkan sebagai keturunan dari Nabi Muhammad SAW melalui garis Hasan dan Husain.

Soal pendidikan, Ali Khamenei sudah menempuh pendidikan agama sejak usia 4 tahun di maktab (sekolah Islam tradisional) di Mashhad.

Ia kemudian melanjutkan studi di seminari teologi di Mashhad, Qom, dan Najaf, Irak.

Ayatollah Ali Khamenei (NDTV)

Baca juga: Profil Marsda TNI Minggit Tribowo, Pilot Pesawat Tempur yang Kini Jabat Pangkoopsudnas

Lalu, Ali Khamenei pun mendalami ilmu logika, filsafat, yurisprudensi Islam, dan teologi di bawah bimbingan ulama besar, termasuk Imam Khomeini.

Ali juga belajar ilmu agama tingkat tinggi (bahtsul kharij) dan filsafat Islam.

Adapun karier politiknya, Ali Khamenei sejak muda aktif menentang rezim Shah Pahlevi yang pro-Barat dan anti-Islam.

Ia beberapa kali ditangkap, disiksa, dan diasingkan oleh aparat keamanan rezim Shah.

Setelah Revolusi 1979, Ali Khamenei menjadi anggota Dewan Revolusi dan wakil Imam Khomeini di Dewan Pertahanan Tertinggi.

Baca juga: Profil Matamiyu, Dancer Cilik Indonesia Kembali Torehkan Prestasi, Kini Tampil Bareng Motiv Crew

Ia memimpin Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) untuk periode tertentu.

Lalu, pada 1981 hingga 1989, Ali Khomenei menjadi Presiden Iran.

Ia terpilih sebagai Presiden Iran setelah wafatnya Mohammad Ali Raja’i.

Selama dua periode, ia memimpin negara dengan fokus mempertahankan nilai-nilai revolusi dan menghadapi tekanan politik global.

Setelahnya, Imam Ali Khamenei pun menjadi Pemimpin Tertinggi Iran dari tahun 1989 hingga saat ini. 

Baca juga: Profil Rizal Calvary Marimbo, Orang Dekat Bahlil Lahadalia yang Kini Jabat Direktur di PLN

Setelah wafatnya Ayatollah Ruhollah Khomeini, Ali Khamenei diangkat sebagai Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran sejak 1989.

Sebagai Pemimpin Tertinggi, ia memiliki otoritas tertinggi di Iran, mengawasi semua cabang pemerintahan, militer, dan kebijakan luar negeri.

Ia juga marja’ (otoritas tertinggi) dalam agama Syiah.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini