TRIBUN-MEDAN.COM,- Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan Kodam XIX/Tuanku Tambusai pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Kodam XIX/Tuanku Tambusai merupakan markas militer yang baru dibentuk untuk membawahi dua wilayah sekaligus.
Adapun wilayah yang akan dinaungi Kodam XIX/Tuanku Tambusai adalah Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.
Selama ini, kedua provinsi tersebut masuk dalam daftar pengawasan Kodm I/Bukit Barisan.
Baca juga: Mengenal Roblox, Game yang Dilarang Pemerintah Dimainkan oleh Anak-anak
Tapi mulai Agustus 2025, kedua wilayah tersebut akan berada di bawah komando Kodam XIX/Tuanku Tambusai.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi membenarkan, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan Kodam XIX/Tuanku Tambusai di sela upacara kehormatan militer yang dijadwalkan berlangsung di Batujajar, Bandung, pada Minggu (10/8/2025).
Markas Kodam XIX/Tuanku Tambusai
Kodam XIX/Tuanku Tambusai diketahui belum memiliki markas seperti kodam-kodam lainnya yang ada di Indonesia.
Tapi menurut informasi, markas Kodam XIX/Tuanku Tambusai akan menggunakan markas Komando Resor Militer (Korem) 031/Wira Bima.
Baca juga: Apa Itu Amicus Curiae, Simak Penjelasan dan Fungsi, dan Tahapannya
Markas Korem 031/Wira Bima selama ini beralamat di Jalan Mayor Ali Rasyid, Pekanbaru.
Dengan diresmikannya Kodam XIX/Tuanku Tambusai itu, maka markas Korem 031/Wira Bima akan segera beralih fungsi.
Sedangkan Korem 031/Wira Bima disebut-sebut akan dipindahkan dan dibagi menjadi dua Korem baru yang berlokasi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Nama Kodam Baru Berasal dari Tokoh Perang Paderi
Nama Kodam baru yang akan membawahi wilayah Riau dan Kepulauan Riau diambil dari nama seorang tokoh ulama dan pahlawan di Indonesia.
Dia adalah Tuanku Tambusai.
Tuanku Tambusai merupakan tokoh pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai satu diantara pemimpin perang Paderi yang berasal dari Riau, tepatnya dari nagari Tambusai, Rokan Hulu.
Baca juga: Motif Sementara Prajurit TNI Bunuh Istri di Sunggal Deli Serdang, Begini Kata Kodam I BB
Nama aslinya adalah Muhammad Saleh, lahir pada 5 November 1784.
Dikutip dari Wikipedia dan beberapa sumber lainnya, Tuanku Tambusai merupakan tokoh ulama dan pemimpin sekaligus pejuang yang berjuang melawan penjajahan Belanda serta berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam paderi di daerahnya.
Kiprah Tuanku Tambusai sangat luar biasa, terutama dalam melawan kolonial Belanda selama lebih dari 15 tahun.
Ia memimpin pasukan gabungan dari beberapa wilayah, termasuk Dalu-dalu, Lubuksikaping, Padanglawas, Angkola, Mandailing, dan Natal.
Baca juga: Kodam I BB Turunkan 1 Kompi Pasukan Jihandak untuk Amankan Pesawat Saudi Airlines yang Diteror Bom
Ia terkenal karena kecerdasan dan keberanian militernya, sehingga Belanda sulit mengalahkannya.
Julukan yang diberikan Belanda kepadanya adalah "De Padrische Tijger van Rokan" yang berarti "Harimau Paderi dari Rokan" karena ia tidak pernah menyerah dan menolak untuk berdamai dengan Belanda.
Salah satu prestasinya yang mencolok adalah penghancuran benteng Belanda Fort Amerongen dan upaya merebut kembali Benteng Bonjol.
Selain perjuangannya melawan Belanda, Tuanku Tambusai juga menyebarkan dakwah Islam paderi di daerah tempat ia berakar.
Ia sempat menunaikan ibadah haji dan belajar agama di Bonjol serta Rao, Sumatera Barat, menguatkan ilmunya dalam agama Islam dan paham Padri.
Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?
Pada tanggal 28 Desember 1838, benteng Dalu-dalu yang menjadi basis perjuangannya jatuh ke tangan Belanda, namun Tuanku Tambusai berhasil meloloskan diri melalui pintu rahasia.
Setelah perlawanan yang panjang, ia kemudian mengungsi ke Seremban, Negeri Sembilan (sekarang Malaysia) dan wafat di sana pada 12 November 1882.
Atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembelaan Tanah Air, Tuanku Tambusai secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 7 Agustus 1995 melalui Keputusan Presiden No. 071/TK/Tahun 1995.
Secara singkat, Tuanku Tambusai adalah simbol keteguhan, kecerdikan, dan keberanian rakyat Minangkabau dan Riau dalam melawan penjajahan Belanda, serta sosok yang berperan penting dalam penguatan ajaran Islam di wilayah Sumatra bagian timur laut.
Kiprahnya menjadikannya tokoh inspiratif lintas generasi bagi bangsa Indonesia.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan