"Masih sering ikut saya kerjanya. Kalau ada kerjaan saya ajak, ya buruh lah. Almarhum ini tinggal sama kakek nenek dan sama adiknya, karena orangtuanya sudah pisah," ujar Anca.
Baca juga: Merah Putih Menggelora: Polres Samosir Kobarkan Semangat Nasionalisme Lewat Pembagian Bendera
Tetapi korban, katanya memang sering keluar malam untuk nongkrong bersama teman-temannya.
Pada saat kejadian ia juga tidak terlalu tahu secara pasti apakah sedang bersama temannya atau tidak.
"Tidak tahu dia pamitnya kayakmana, mungkin sama neneknya. Memang sering keluar malam main sama temannya," katanya.
Ia menambahkan sebelum kejadian, Ridho memang tidak memiliki handphone sebab sebelumnya dijual.
Baca juga: Dari Danau Toba Hingga Jalan Raya, Ratusan Bendera Merah Putih Dipasang di Kapal dan Rumah Warga
Sehingga keluarga tidak bisa mengetahui pasti apa motif dari peristiwa tersebut.
"Kalau soal musuh juga tidak ada Kalau setahu saya, cuma tidak tahu kalau dia cerita sama neneknya. Kalau handphone memang tidak punya dia, sudah dijualnya," jelas dia.
Setelah melapor ke pihak kepolisian, keluarga berharap kasus tersebut bisa terungkap secara terang benderang.
"Kami harap bisa cepat terungkap kejadian ini," tutupnya.
Hasil Forensik
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang mengungkap kondisi M Ridho (22) pemuda yang ditemukan tewas bersimbah darah di depan sebuah bengkel dengan kondisi bersimbah darah di Talang Putri Palembang, Sabtu (9/8/2025).
Menurut dr Indra Nasution, korban mengalami banyak luka tusuk di tubuh dan dua luka tembak di kepala.
Belasan luka tusuk yang ada pada tubuh meliputi punggung, pinggang, di belikat atas, bawah perut, dan tangan.
"Luka tusuk pada sejumlah bagian tubuhnya, tadi kami lakukan pemeriksaan luar atau autopsi luar saja," ujar Indra saat dijumpai di RS Bhayangkara.
Sedangkan luka tembak yang dialam korban ada 2 dan diperkirakan dari senapan angin sebab peluru tidak menembus kepala.