"Dari dari pemerintah setempat telah berupaya membuat jembatan alternatif agar kendaraan roda dua dan empat bisa melintas. Gitu pun sudah beberapa kali kendaraan jatuh dan memakan korban," kata Dedy.
Persoalan jembatan ini juga sudah disampaikan pihak desa ke kecamatan hingga ke kabupaten.
"Persoalan ini sudah kami sampaikan ke camat, dan camat sudah menyampaikan ke kabupaten. Tapi sampai saat ini kami belum mendapat jawaban yang pasti kapan jembatan ini dilanjutkan pembangunannya," ujar Dedy.
Dedy dan warganya berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera menindaklanjuti pembangunan jembatan itu.
"Harapan kami kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera melanjutkan pembangunan jembatan yang terletak di Dusun Simpang Dua Sei Kerapuh, Desa Sei Musam," ujar Dedy.
Sementara itu, Camat Batang Serangan, Robbi Rezeki membenarkan jika jembatan yang menghubungkan Kecamatan Bahorok dengan Batang Serangan dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.
"Jembatan yang dibangun tidak selesai. Ya sudah dua tahun, dan ada sekitar delapan jembatan diduga mangkrak," kata Robbi.
Robbi menjelaskan, di masa Gubernur Edy Rahmayadi, persoalan jembatan ini sudah pernah disampaikan.
"Soal biaya saya kurang tau, karena pembangunan yang dilakukan oleh dinas provinsi kita tidak pernah dilibatkan," tutup Robbi.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan