TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumatera Utara (PPPA-KB Sumut) Dwi Indah Purwanti mengatakan, masih banyak kekerasan pada perempuan dan anak di Sumut.
Dikatakan Dwi, berdasarkan data hingga akhir 2024 kekerasan pada perempuan dan anak terjadi sebanyak 837 kasus.
Namun, Dwi belum merinci secara detail data kekerasan pada perempuan dan anak di tahun 2025 ini.
"Sampai akhir 2024 masih banyak kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi yakni sebanyak 837 kasus, dan ini angka yang terdata oleh kita," terangnya, Selasa (12/8/2025).
Dwi pastikan, masih banyak perempuan dan anak yang mengalami kekerasan yang belum diketahui pihaknya.
"Dipastikan masih banyak lagi anak mengalami kekerasan yang belum kita ketahui, dan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi dinas untuk melakukan perlindungan dan pemenuhan hak anak ini," jelasnya.
Banyaknya kasus kekerasan perempuan dan anak, membuat Dinas PPPA melakukan beberapa upaya.
"Fokus kita agar korban ini dapatkan pendampingan untuk meningkatkan kualitas hidup dan peran mereka dalam masyarakat.
Dikatakannya, pendampingan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pelatihan.
"Selain itu, kita sediakan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan. Agar mereka dapat mandiri dan berkontribusi lebih optimal," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Sumut Togap Simangunsong meminta, seluruh pihak untuk berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Keluarga adalah pilar utama mendidik anak dan ini harus diterapkan oleh seluruh kabupaten/kota di Sumut," jelasnya.
Togap juga mengapresiasi Dinas PPPA-KB Sumut yang dapat melaksanakan program-program kerjanya, walau dengan keterbatasan anggaran.
"Saya berterima kasih dan apresiasi seluruh ASN Dinas PPPA-KB yang telah melaksanakan seluruh program meski anggaran terbatas," ucapnya.
Togap juga berpesan kepada seluruh ASN PPPA-KB agar dapat mengoptimalkan seluruh pekerjaan dengan berupaya mengikuti perkembangan zaman terutama teknologi.