"Kerjaan mereka melodes, membohong bohongi orang. Memeras orang gitu."
Untuk luka, Dini mengalami luka tusuk di leher, dagu, serta dada.
Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan. Sedangkan pelaku melarikan diri.
"Korban meninggal di ruang tamu. Ada luka tusuk di bagian leher, dagu, dan dada (bagian ulu hati). Ada tiga luka tusuk."
Baru Menjalani Pernikahan selama 2 Tahun
Korban memiliki 5 orang anak, diantaranya yang paling besar usia 14 tahun dan paling kecil berusia 5 tahun.
Ibu korban, Nurliyah (68) mengatakan, anaknya menikah dengan pelaku baru 2 tahun.
Budi merupakan suami keempat korban, atau ayah sambung dari cucu-cucunya.
Sebelum menikah, ia sempat menyatakan tidak setuju dengan pernikahan keduanya.
Sebab, Nurliyah melihat Budi bukan pria baik-baik seperti yang dianggap anaknya.
Budi tidak memiliki pekerjaan, diduga pecandu narkoba dan maling.
Namun, cinta Dini membutakan nasihat ibunya yang sudah membaca karakter Budi.
Alhasil, 2 tahun menikah, Dini kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Parahnya, perkakas rumah milik Nurliyah juga habis dicuri menantunya diduga untuk narkoba.
"Sudah kubilang gak usah dipanjangin (hubungan dengan pelaku). Aku enggak suka orang mencuri curi, aku engga suka,"kata Nurliyah, Sabtu (16/8/2025).
Selain itu, Budi juga sempat ketahuan mencuri milik pasien di rumah sakit yang sama-sama dirawat dengan Nurliyah.
Hal itu pun membuat Nurliyah malu punya menantu maling, dimanapun berada.
"Aku masuk rumah sakit dia mencuri, hp pasien di sebelah."
Kronologi Istri Tewas Dibunuh Suami di Deli Serdang, Keluarga Sempat Dengar Keduanya Cekcok
Mayat Dini Gusminar, mama muda ditemukan tergeletak di lantai dalam kondisi bersimbah darah.
Rukiyah, tetangga korban mengungkap kronologis pembunuhan sadis yang terjadi tepat di sebelah rumahnya.
Sekira pukul 05:30 WIB, pagi tadi suara ngaji bergema dari masjid.
Di sebelah rumahnya, Rukiyah mendengar suara sepasang suami istri itu cekcok.
Namun ia tidak memperdulikan keributan lantaran korban dan suami sambungnya itu memang kerap ribut.
Sehingga meskipun dengar keributan, ia melanjutkan tidurnya lagi.
"Tahu-tahunya ribut-ribut. Ah sudah biasanya itu ribut, jadi tidur kami. Rupanya bangun udah nangis-nangis anaknya,"kata Rukiyah, Sabtu (16/8/2025).
Setengah jam kemudian atau sekitar pukul 06:00 WIB, Rukiyah mendengar suara anak kecil menangis, yang merupakan anak terakhir korban menangis.
Kemudian disusul suara ramai-ramai di depan rumahnya.
Kemudian ia keluar dan melihat warga sudah berkumpul di rumah korban yang tepat berada di di sebelah kiri rumahnya.
Di sinilah diketahui ternyata Dini sudah tewas tergeletak, bersimbah darah dengan luka tusuk di leher.
"Mayatnya ditemukan di pintu tengah. Disitu tinggal numpang sama anak dan suaminya. Sering ribut makanya kami tak begitu open."
Dini dan Budi disebut baru tinggal di rumah berdinding setengah batu bata dan tepas sekitar 2 pekan.
Selama ini pula keduanya sering ribut.
Setelah membunuh istrinya, Budi melarikan diri dan sempat dikejar warga.
Namun warga yang mengejar kelelahan, sehingga pelaku berhasil lolos.
Jasad korban baru dievakuasi sekitar pukul 11:00 WIB tadi, setelah tim Inafis Kepolisian datang.
"Suaminya katanya lari. Baru tinggal seminggu lah. Sebelumnya tak tahu dimana."
(cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan