TRIBUN-MEDAN.com - Inilah ucapan terakhir Mpok Alpa sebelum meninggal dunia dalam pelukan suaminya, Aji Darmaji.
Kepada Aji, Mpok Alpa mengaku dirinya sudah tidak kuat dan meminta sang suami tidur bersamanya.
Ia bahkan meminta melepas selang oksigen.
Baca juga: Wanita Hamil Batalkan Pernikahan Sebulan sebelum Acara, Sakit Hati Dengar Ucapan Calon Suami
Sepanjang momen itu, Mpok Alpa ditemani sang suami hingga dibimbing mengucap kalimat Syahadat di akhir hidupnya.
Bahkan pemilik nama asli Nina Carolina ini meminta sang suami, Aji Damaji, untuk melepaskan selang oksigen yang terpasang di hidungnya.
Dengan mata sembab, Aji Damaji mengurai kisah sebelum ditinggal sang istri untuk selama-lamanya.
"Dia bilang 'Pa, ini (selang oksigen) copotin ya, mama gak kuat, napasnya sudah di sini (sambil bagian leher)'," kenang Aji, dilansir dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (16/8/2025).
Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Deli Serdang, Pelaku Diduga Cemburu Korban Video Call dengan Pria Lain
Sebelum itu, pada pukul 2 malam, Mpok Alpa meminta sang suami tidur di sampingnya.
Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat, (15/8/2025) pukul 08.00 WIB.
"Saya bilang jangan karena sempit. 'Saya usapin saja ya', 'iya' jawab dia," kata Aji.
"Badannya mulai dingin, makin lama makin ke kaki dinginnya, habis Subuh dia mulai gelisah dan kami panggil suster. Suster mengganti alat oksigen yang lebih besar."
"Sekitar pukul 7 pagi tambah gelisah dan jam 8 an sudah minta melepas oksigen dan tak mau diselimut hingga akhirnya saya peluk dan bimbing mengucap Syahadat," terangnya.
Usai tak lagi bergerak, dokter tetap berusaha memberikan pertolongan, namun Mpok Alpa telah berpulang.
Mpok Alpa meninggal dunia alam usia 38 tahun karena kanker payudara.
Aji mengungkap awal mula sang istri divonis kanker.
Menurut Aji, Mpok Alpa divonis kanker sejak melahirkan bayi kembarnya pada Oktober 2024 lalu.
Baca juga: Dokter Syahpri Tuai Dukungan, Keluarga Pasien Bela Diri, Ngaku Dipelototi Hingga Disuruh Bersyukur
Namun pengobatan sudah dijalaninya, bahkan saat hamil 4 bulan.
"Waktu itu (4 bulan mengandung) baru analisa, kemudian benar-benar kelihatan itu setelah melahirkan. Waktu hamil itu dikira kantong susu, tapi kok (benjolan) lama-lama sakit," katanya.
Usai melahirkan, rambut Mpok Alpa mulai rontok.
Gejala itu, menurut Aji dianggap biasa karena bawaan hormon saat hamil hingga melahirkan.
"Setelah diperiksa, itu, divonis kanker payudara," ungkapnya.
Namun seiring berjalannya waktu, kanker itu berkembang dengan cepat.
"Menurut dokter juga, kanker sudah menyebar ke paru-paru, napasnya mulai berat," kata Aji.
Baca juga: AXIS Nation Cup 2025, Turnamen Futsal 40 Sekolah Sumut Bertanding Menuju Istora Senayan
Selama 8 bulan Mpok Alpa melakukan pengobatan hingga ke Malaysia setidaknya 2-3 minggau sekali, namun kesehatannya menurun sejak sebulan lalu.
Kata Aji, dari pengobatan itu ada hasilnya, yakni kanker mengecil, namun ternyata menyebar ke paru.
Tak hanya itu, Mpok Alpa juga mengalami batuk selama satu bulan.
Selama sakitnya, Mpok Alpa tak ingin banyak orang yang tahu.
Ibu Aji, yang merupakan mertua Mpok Alpa pula baru tahu.
"'Sekalipun keluarga kandung saya juga jangan sampai tahu, takutnya kepikiran'," kata Aji menirukan permintaan Mpok Alpa.
"Ibu saya kandung saja baru tahu kemarin, takutnya malah kepikiran orang tua 'Pa, jangan dibilangi emak, takutnya jadi pikiran, jadi kita telen, kita ikhtiar berobat, berdoa'," ungkap Aji.
Tak ada maksud lain yang diinginkan Mpok Alpa, kata Aji, sang istri hanya tak ingin menyusahkan orang lain.
"Dia terus berdoa meminta kesembuhan, namun Allah berkehendak lain, umur sebatas 38 tahun. Kita juga bakalan kembali, ya sudah kita ikhlasin," ucap Aji.
Pilih Dokter Selamatkan Anak Kembarnya
Mpok Alpa pilih dokter selamatkan anak kembarnya ketimbang nyawanya.
Ia sudah merasakan benjolan sebelum hamil.
Selama hamil, Mpok Alpa pun menjalani kemoterapi.
Baca juga: JAM TAYANG Mallorca Vs Barcelona Malam Ini, Prediksi Skor Barca Start dengan Kemenangan
Kepada asistennya, Tika, Mpok Alpa sempat mengeluhkan benjolan di badannya.
Gejala penyakit kanker tersebut sudah dirasakan Mpok Alpa selama 3 tahun belakangan.
Namun sang artis mulai divonis kanker payudara dokter sejak mengandung bayi kembarnya 4 bulan.
Tak pernah terbayang di benak Mpok Alpa akan hamil dalam kondisi tengah berjuang melawan penyakitnya.
Baca juga: Klasemen Piala Kemerdekaan 2025 - Timnas U17 Indonesia Buka Peluang Juara Usai Kalahkan Uzbekistan
Meski begitu, Mpok Alpa tetap berusaha tegar dan yakin bisa sembuh.
"Pas divonis sama dokter dia harus jalanin kemo dalam kondisi hamil, itu dia bingung. Dia bilang, 'Tika gua harus apa ?'," cerita Tika dikutip dari Youtube Intens, Jumat (15/8/2025).
Pilihan berat dari dokter muncul saat Mpok Alpa mau melahirkan.
Dia diminta dokter untuk memilih antara menyelamatkan nyawa diri sendiri, atau nyawa kedua anaknya.
"Dan pas mau melahirkan, itu dia disuruh pilih sama dokter, mau pilih anak atau ibunya ?," katanya.
"Beliau bilang, 'selametin anak saya', dia bilang begitu," sambung Tika.
Ketika sudah melahirkan pun, Mpok Alpa tidak diperbolehkan memberikan ASI darinya kepada anak kembarnya.
"Memang dari awal setelah beliau divonis kanker itu memang dokter bilang enggak bisa buat ASI," katanya.
Namun Mpok Alpa mengaku memberi ASI kepada anak-anaknya di depan publik.
Tika membongkar fakta bahwa Mpok Alpa sama sekali tidak memberikan ASI-nya.
Karena pada saat itu dia masih merahasiakan kanker yang diidapnya di depan publik.
"Bukan berniat untuk membohongi publik. Tapi kan pada saat itu beliau belum siap buat ngomong yang sebenarnya.
"Dan itu ya enggak sama sekali, kalau ASI enggak sama sekali. Karena kan, ya gimana dong, iya kan ?. Emang gak boleh, daripada bahaya buat si bayi kan ?," sambung Tika.
Baca juga: JADWAL Lengkap Siaran Bola Malam Ini, dari Liga 1, Liga Inggris, Liga Spanyol hingga Liga Belanda
Tika juga menceritakan bahwa sebelum Mpok Alpa divonis kanker saat hamil 4 bulan, Mpok Alpa sudah mengalami gejala.
Namun Mpok Alpa tidak menyadari kalau itu adalah kanker payudara.
"Sebenarnya memang sebelum hamil pun, sebelum dia tahu dia hamil, memang dia sering ngeluh. 'Tika di sini gua ada benjolan apaan ya ?,' gitu kan," kata Tika.
Ketika disarankan untuk mengecek keluhannya itu, Mpok Alpa justru abai lantaran tidak ingin menjadi kepikiran dengan anjuran dokter.
"Saya sebagai perempuan saya selalu bilang, periksa, jangan dispelein kita perempuan loh saya selalu bilang begitu. 'Tapi enggak ah gua takut entar kalau misalnya dikasih tahu sama dokter gua begini-begini, entar gua kepikiran, entar gua enggak mau kerja, entar gua begini, entar gua begitu'," ujar Tika.
"Saya bilang, 'oke, sekarang senyamannya aja enaknya gimana, tapi kalau ada apa-apa bilang. Karena kalau enggak kayak gitu, dia diam aja. jadi kan kalau ada apa-apa dia itu kan diam aja enggak mau gimana-gimana, ya termasuk si penyakit ini," sambungnya.
Berjuang selama sekitar dua tahun setelah divonis kanker oleh dokter, Mpok Alpa pun berobat ke Penang Malaysia.
Meski dia optimis dan selalu ceria, takdir berkata lain, beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa pada Jumat (15/8/2025).
Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat sesama komedian tanah air.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan