TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Faisal Hasrimy membeberkan hasil pengecekannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Husni Thamrin, Natal, Madina.
Menurut Faisal, kondisi rumah sakit yang kosong dan tak ada petugas saat ada pasien kritis dikarenakan faktor cuaca.
Dijelaskan Faisal, pihaknya juga sudah memberi surat teguran dan berkoordinasi dengan Dinkes Madina untuk memberikan tindakan tegas kepada rumah sakit tersebut.
"Jadi setalah tim turun ke sana (RSUD Husni Thamrin) mereka membeberkan alasan kenapa saat itu rumah sakit tidak ada petugas, salah satunya telat karena hujan. Kebanyakan alasan mereka itu," jelasnya kepada Tribun Medan, Selasa (19/8/2025).
Saat ini, kata Faisal pencopotan Dirut RSUD Husni Thamrin telah dilakukan oleh pihak Dinkes Madina.
"Teguran sudah kita lakukan ke rumah sakit dalam bentuk surat yang terbit pada Jumat lalu. Sementara sanksi sudah diberikan dalam bentuk pembinaan dari Dinkes Madina. Pastinya pencopotan itu karena kinerja. Apapun alasan mereka terlambat itu tidak dibenarkan," ucapnya.
Dikatakannya, sebab setiap rumah sakit mau itu swasta atau RSUD harus dijaga 24 jam. Apalagi sudah ada sistem shift kerja.
"Mereka wajib 24 jam. Pencopotan sejumlah pejabat di RSUD itu murni dari Dinkes Kabupaten Madina. Mudah-mudahan dengan adanya Dirut baru, RSUD ini bisa lebih baik lagi ke depannya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, Faisal Situmorang membenarkan pencopotan terhadap sejumlah pejabat di RSUD Husni Thamrin.
Adapun yang dicopot tersebut, Direktur Utama RSUD Husni Thamrin Rajamin Nasution, KTU, Kasi Pelayanan dan Kasi Penunjang.
"Itu tindak lanjut dari kepala daerah tentunya respons daripada kelalaian manajemen. Itu dilakukan itu," jelasnya kepada Tribun Medan, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, setalah kejadian RSUD viral tersebut, kemungkinan Bupati Madina langsung menghubungi inspektorat Madina untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Apa perintah dan hasilnya saya tidak tahu," jelasnya.
Mengenai sanksi, kata Faisal diserahkan langsung ke rumah sakit yang bersangkutan. Pihaknya hanya bagian pengawasan.
"Itu rumah sakit dibawah pengawasan kita. Kita selalu melakukan pengawasan setiap tahun. Namun kalau ke bawah (ke pekerja), manajerial, direktur ke bawah untuk pembinaan ke staf seperti itu," ucapnya.