Petinju Daniel Vemduta Matangkan Persiapan Tampil di Ringdom Fight

MEDAN, TRIBUN - Petinju muda asal Sumatera Utara, Daniel Vemduta Sianipar, terus memantapkan persiapannya jelang tampil di ajang Ringdom Fight yang memperebutkan Sabuk Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, pada Minggu (16/11) mendatang di GOR Veteran Sumut.

Event bergengsi ini menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan karier Daniel, yang kini tengah menapaki di dunia tinju. Meski tergolong petinju muda dan baru beberapa kali tampil di level kompetisi resmi, semangat juang Daniel tampak membara untuk bisa memberikan penampilan terbaik di hadapan publik Sumatera Utara.

“Setelah pulang dari Byon Try Out, saya langsung dikabari akan tampil di Ringdom Fight. Sejak itu, saya terus lanjut latihan mulai dari pagi fokus di latihan fisik, sore latihan teknik. Jadi memang persiapan saya tidak berhenti,” ujar Daniel kepada Tribun Medan, Rabu (12/11).

Pada ajang ini, petinju yang akrab disapa Duta itu akan menghadapi atlet dari Aceh Halilintar Sejati di kelas 63 kilogram. 

Daniel mengaku tidak ingin menganggap remeh lawannya kali ini. Ia akan berhadapan dengan petinju senior yang pernah tampil di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Aceh. Pengalaman dan jam terbang lawan menjadi tantangan tersendiri bagi Daniel yang baru meniti karier di dunia tinju.

“Saya tahu dia sudah berpengalaman dan pernah main di PON. Sementara saya masih baru di dunia tinju. Tapi kalau sudah naik ring, semuanya tergantung persiapan. Kalau saya sudah siap maksimal, saya yakin bisa tampil percaya diri dan mengalahkannya,” katanya. 

Daniel juga menuturkan bahwa pertarungan ini akan menjadi pertemuan pertamanya dengan lawan tersebut. Untuk mengimbangi keunggulan pengalaman sang senior, ia memperbanyak sesi sparing dengan petinju yang memiliki jam terbang lebih tinggi darinya. “Karena dia senior, saya harus latihan lebih keras. Paling penting itu jam terbang dan dia unggul di situ, jadi saya banyak sparing dengan petinju yang levelnya di atas saya,” ungkapnya.

Bertanding di kelas 63 kg, Daniel sempat menjalani penyesuaian berat badan setelah sebelumnya berlaga di kelas 57 kg pada Byon Try Out. Ia mengaku transisi ke kelas yang lebih tinggi tidak terlalu menyulitkan, namun membutuhkan penyesuaian dari sisi kekuatan dan kecepatan.

Baca juga: Petinju Muda Natal Sianturi Persembahkan Emas di Cabor Tinju Porkot

“Di Byon saya justru harus menurunkan berat badan, tapi untuk pertandingan ini saya naik lagi ke kelas 63. Kalau menaikkan berat badan otomatis power bisa berkurang, jadi saya fokus menambah latihan kecepatan dan power supaya tetap optimal,” jelasnya.

Daniel menambahkan bahwa proses menambah berat badan tidak menjadi masalah karena berat aslinya memang di kisaran 64 kg sebelum mengikuti Byon Combat. Saat ini, ia lebih banyak mengonsumsi makanan berprotein tinggi untuk meningkatkan massa otot dan menjaga kondisi tubuh tetap bugar.

“Sekarang saya perbanyak makan protein dan latihan kekuatan otot. Target saya tampil maksimal selama tiga ronde dan memberikan tontonan yang menarik buat penonton. Saya tidak mau muluk-muluk, biar pembuktiannya nanti di atas ring saja,” ujarnya dengan senyum percaya diri.

Meski mengakui sempat merasa nervous karena jam terbangnya masih terbatas dan lawan yang dihadapi lebih senior, Daniel berusaha mengubah rasa gugup itu menjadi motivasi. “Deg-degan pasti ada, apalagi bawa nama Sumut dan lawannya senior. Tapi adrenalin juga naik, jadi saya jadikan itu penyemangat. Yang penting fokus dan tampil sebaik mungkin,” tutupnya. (cr29/Tribun-Medan.com)