Petinju Muda Natal Sianturi Persembahkan Emas di Cabor Tinju Porkot
Petinju muda asal Medan Labuhan, Natal Parulian Sianturi baru saja mempersembahkan medali emas di cabor tinju Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2025
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Petinju muda asal Medan Labuhan, Natal Parulian Sianturi baru saja mempersembahkan medali emas di cabang olahraga tinju Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan 2025. Petinju berusia 16 tahun itu sukses menjadi yang terbaik di partai final cabor tinju Porkot XV Medan 2025, setelah mengalahkan atlet Medan Sunggal Patar Hesekiel Sitanggang di di Puslat Pertina Sumut, Kamis (16/10).
“Puji Tuhan, medali emas. Hasil ini sangat sesuai dengan target saya sejak awal,” ujar Natal, Senin (20/10).
Lahir di Medan, 15 Desember 2008, Natal merupakan putra dari pasangan S. Tigor Sianturi dan Endang br Tampubolon. Ia tumbuh di kawasan Jalan Rawe 6, Lingkungan 8, Medan Labuhan, sebuah lingkungan yang sederhana namun sarat semangat juang.
Sejak kecil, Natal dikenal sebagai anak yang aktif dan pantang menyerah. Ketertarikannya pada dunia tinju muncul saat ia sering menonton latihan para petinju senior di dekat rumahnya. Dari sanalah tekadnya tumbuh untuk menjadi atlet sejati.
Baca juga: Kota Medan Jadi Tuan Rumah Turnamen Bulutangkis Indonesia Masters 2025
Selama satu bulan penuh sebelum Porkot dimulai, Natal menjalani latihan intensif di Klub SPTI bersama pelatih dan rekan-rekannya. Pagi hingga sore, pukulan dan keringat menjadi bagian dari rutinitasnya. “Latihan itu berat, tapi saya selalu ingat pesan pelatih: jangan takut, tetap percaya diri, dan berjuang sampai akhir,” tuturnya.
Kemenangan Natal bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga membawa harum nama Kecamatan Medan Labuhan, yang akhirnya keluar sebagai juara umum cabang olahraga tinju Porkot Medan 2025,dengan perolehan 13 medali emas.
Bagi Natal, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan disiplin tak pernah mengkhianati hasil. “Saya ingin terus membawa nama Medan Labuhan lebih tinggi lagi,” katanya.
Meski baru menamatkan pendidikan di SMK, Natal memiliki cita-cita mulia di luar ring. Ia ingin menjadi prajurit TNI, sebuah profesi yang menurutnya sangat dekat dengan semangat juang dan kedisiplinan yang telah ia pelajari dari tinju. “Saya ingin jadi tentara, karena ingin terus berjuang dan membela bangsa,” ujarnya sambil tersenyum.
Di usianya yang masih belia, Natal Parulian Sianturi sudah membuktikan bahwa kemenangan bukan hanya soal pukulan, tetapi tentang tekad, disiplin, dan mimpi besar. Dari ring kecil di Medan Labuhan, langkahnya kini mulai menapaki jalan panjang menuju panggung yang lebih tinggi yakni Porprov Sumut tahun depan dan mungkin ring nasional bahkan internasional. (cr29/Tribun-Medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.