Bupati Aci Usir Penghuni Pustu Bukan Pegawai, Berang saat Sidak tak Temukan Petugas Kesehatan
"Hari ini harus keluar orang dari rumah itu kalau nggak kau yang aku keluarkan," ucap Aci dengan nada tinggi.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Bupati Deliserdang, dr Asri Ludin Tambunan memviralkan ulah pegawai di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam yang meninggalkan tempat kerja saat jam kerja di media sosialnya.
Ulah pegawai itu pun sempat membuat Bupati yang akrab disapa Dokter Aci itu begitu kesal. Ia tahu hal ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo, Rabu (24/9/2025) sekira pukul 14.00 WIB.
Aci menganggap pelayanan di RSUD itu sangat mengecewakannya. Banyak hal yang dianggapnya harus dibenahi dan tidak boleh lagi terjadi.
"Padahal ini model pakai absensi digital. Harusnya keluarnya jam setengah 14.30 check out (baru boleh pulang) ," ucap Dokter Aci seperti yang dilihat di video akun instagramnya bernama asriludin_tambunan.
Selain di akun instagram, video sidak itu juga diunggah di akun media sosial Tiktok dan Facebook Aci. Video kunjungannya itu baru diunggah pada Kamis (25/9). Dari tayangan video berdurasi 2 menit 42 detik itu banyak hal arahan dan bimbingan yang disampaikannya. Namun sebelum memberikan arahan ia pun sempat berkeliling di sekitar Pustu.
Baca juga: Resmikan Pustu Desa Sampali, Bupati: Bentuk Pembangunan Manusia dan Perekonomian Bangsa
"Jam segini dah pulang orang ini (pegawai). Jam berapa jam kantor rupanya. Nggak ada kan (setelah keliling-keliling). Panggil dulu kadis dan kapusnya," ucap Aci.
Kekesalan Aci semakin bertambah setelah mengetahui ada seorang wanita yang tinggal di area lingkup Pustu. Kepada wanita itu Aci pun sempat bertanya apakah pegawai di Pustu atau tidak. Karena saat dijawab tidak, Aci pun semakin kesal karena bangunan dijadikan seperti rumah.
"Nggak bisalah kayak gini, inilah yang menyalah semua ini," ucap Aci.
Sambil mengucapkan kalimat permisi, Aci pun saat itu juga langsung masuk ke dalam bangunan yang sudah dijadikan seperti rumah dinas tersebut. Di sana ia mengamati setiap ruangan dan sudut dengan begitu teliti. Tidak lama kemudian Kapustu Desa Bakaran Batu, Murina pun tiba di lokasi dengan panik.
"Hari ini harus keluar orang dari rumah itu kalau nggak kau yang aku keluarkan," ucap Aci dengan nada tinggi.
Di lokasi itu Aci memberi penegasan agar fasilitas pemerintah tidak digunakan untuk rumah tinggal pegawai apalagi yang bukan bertugas di Pustu. Disebut jika memang tugas di Pustu baru diperbolehkan karena bisa menjaga dan memberikan pelayanan perobatan selama 24 jam. Ia mau semua Pustu kegiatannya sama persis dengan Puskesmas Induk.
"Jika di Puskesmas Induk ada pemeriksaan di sini pun harus ada. Waduh, kayak mana ini Bang Puja (Kapus Lubuk Pakam) jam segini sudah tidak ada anggotanya ini. Kan saya bilang orang ini harus melayani sama persis sama Induk. Cemana orang ini mau melayani, komputer tidak ada. Baru hari ini saya sempat menyidak Pustu ini. Kelen pikir main-main," kata Aci.
Aci mengatakan aneh kalau uang negara dipakai untuk mensubsidi orang lain kecuali untuk yang beraktivitas di tempat itu. Pada saat itu juga Aci sempat sedikit terkejut setelah mendapat laporan untuk sehari-hari jumlah kunjungan hanya 6 orang. Padahal di Puskesmas Induk kunjungan bisa mencapi sampai 100 orang.
Disebutkan, harusnya keberadaan Pustu bisa mengurangi beban Puskesmas Induk sehingga merata. Sebelum meninggalkan Pustu ini, Aci pun meminta agar semua yang telah diarahkannya bisa dijalankan dan diperbaiki. Ia mengaku tiga hari kemudian akan datang kembali. Jika tidak ada perubahan semua disebutnya akan diberhentikan.
Kapustu Ikut Acara Evaluasi PHBS
Kepala Puskesmas Lubuk Pakam, dr Puja Armadi angkat bicara soal anggotanya yang diduga meninggalkan kantor saat masih jam kerja sesuai konten video Bupati Deliserdang, dr Asri Ludin Tambunan yang diunggah, Kamis (25/9/2025).
Saat diwawancarai dr Puja mengakui kalau Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Bakaran Batu sempat Disidak (Inspeksi Mendadak) Bupati dan Wakil Bupati pada, Rabu (24/9). Saat itu posisinya dua anggotanya yakni Kapustu, Murina dan Misdiana sedang mengikuti acara monitoring dan evaluasi Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), tak jauh dari Pustu.
"Iya benar bapak (Bupati) datang tapi di desa itu juga ada kegiatan. Salah satu tugas Puskesmas kan sebagai pembina. Tentu pegawai yang paling dekat itu orang Pustu (yang disuruh hadir ke lokasi). Makanya mereka masih pakai pakaian dinas itu, belum pulang," ujar dr Puja.
Puja menyebut selama ini hanya ada dua pegawai yang bertugas di Pustu Bakaran Batu. Selain Kapustu juga ada satu orang anggota. Karena acara monitoring hampir jam 13.00 baru selesai kemudian pegawai Pustu pun kemudian makan di tempat lain.
"Acara di desa kan nggak dapat makanan jadi makanlah mereka, masa nggak makan. Acara di desa sekitar jam 12 lewat karena di sana ada Ibu Wakil. Pustu itu pegawai cuma 2 standartnya memang," kata dr Puja.
Kades Bakaran Batu, M Irwan Tanjung sempat hadir di Pustu karena posisi Pustu berada persis di belakang kantornya. Irwan berpendapat selama ini pelayanan di Pustu juga sudah lumayan baik. Selain di belakang kantor Desa, Pustu ini jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya.
Kapus Bantah Anggotanya Meninggalkan Kantor saat Masih Jam Kerja |
![]() |
---|
Sidak Pustu, Bupati Deli Serdang Ngamuk Pegawai Tak Ada di Jam Kerja dan Usir Wanita yang Menumpang |
![]() |
---|
Bupati Deliserdang Dapat Warisan Utang Rp 4 M, Putusan Gugatan soal Proyek Swakelola Sudah Inkrah |
![]() |
---|
Kalah di Pengadilan, Bupati Deli Serdang Kini Dapat Warisan Utang dari Proyek Swakelola |
![]() |
---|
Bupati Deliserdang Komitmen Dukung Literasi Digital dan Perluas Fasilitas Internet Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.