Pengantin Wanita Menghilang 20 Menit Jelang Pernikahan, Rahasia Mengejutkan Terungkap di Toilet

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah pernikahan yang seharusnya berlangsung penuh bahagia berubah menjadi momen menegangkan ketika calon pengantin wanita tiba-tiba menghilang 20 menit sebelum pernikahan dimulai.

Kejadian calon pengantin wanita tiba-tiba menghilang itu membuat suasana bahagia berubah menjadi penuh tanya.

Dikutip dari Eva.vn Rabu (10/9/2025), sang mempelai pria yang sudah menunggu dengan penuh harap akhirnya mendapati sebuah kenyataan pahit yang tak pernah dibayangkannya.

Peristiwa ini terjadi di sebuah hotel berbintang dengan dekorasi mewah bernuansa putih dan emas.

Para tamu undangan sudah hadir mengenakan pakaian terbaik mereka, sementara suasana hangat sore itu menambah kesan sakral.

Namun, kebahagiaan yang seharusnya dirasakan berubah drastis ketika sang mempelai wanita berpamitan untuk ke toilet beberapa menit sebelum acara dimulai dan tidak kunjung kembali.

Awalnya, keluarga dan tamu mengira sang pengantin wanita hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Lima menit berlalu, kemudian sepuluh, hingga dua puluh menit, suasana pun semakin tegang.

Mempelai pria yang gelisah akhirnya memutuskan mencari calon istrinya langsung ke area toilet. Namun, di sanalah ia menemukan rahasia besar yang selama ini disembunyikan calon istrinya.

Calon pengantin wanita bernama Trinh Thao ternyata sedang berdiri di balkon kecil dekat toilet, terlihat cemas sambil memegang ponsel.

Saat didatangi, ia terkejut dan tampak kebingungan. Ketika ditanya apa yang terjadi, Thao akhirnya mengakui sebuah fakta mengejutkan, ia sedang hamil, namun anak yang dikandungnya bukanlah dari sang calon suami.

Pengakuan itu membuat sang pria seakan kehilangan pijakan.

Dengan suara lirih, Thao menjelaskan bahwa ia mengetahui kehamilannya sebelum berkenalan dengan calon suami. Ia menutupi fakta itu karena takut ditolak.

Lebih mengejutkan lagi, ia mengatakan bayi yang dikandungnya mengalami kelainan bawaan, yakni bibir sumbing, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Hal itu membuatnya semakin takut menghadapi kenyataan.

Mempelai pria yang sudah menyiapkan pernikahan dengan sempurna merasa dikhianati. Meski begitu, ia tetap berusaha menenangkan diri.

Dalam percakapan penuh emosi, ia akhirnya membuat keputusan sulit, membatalkan pernikahan, namun tetap berjanji membantu biaya medis anak tersebut kelak.