Berita Internasional

Ibu Tolak Beri Restu ke Calon Menantu meski Putrinya Hamil, Tato Bertuliskan Masa Lalu jadi Alasan

Seorang wanita yang tengah hamil nekat membawa pacarnya pulang untuk dikenalkan kepada sang ibu.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
TAK DIBERI RESTU: Ilustrasi calon menantu tak diberi restu. Wanita ini kenalkan calon suaminya ke ibu tetapi sang ibu tolak memberikan restu karena tato di tubuh calon menantunya, Kamis (11/9/2025). 

 TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita yang tengah hamil nekat membawa pacarnya pulang untuk dikenalkan kepada sang ibu.

Namun momen yang diharapkan menjadi awal restu pernikahan justru berubah menegangkan.

Sang ibu tiba-tiba menolak mentah-mentah calon menantunya setelah melihat sesuatu di tubuh pria tersebut.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (11/9/2025), peristiwa ini viral di media sosial setelah kisahnya dibagikan kembali.

Banyak warganet menilai keputusan sang ibu ada benarnya, meski sebagian lain menilai terlalu keras. Di balik perdebatan tersebut, cerita lengkap dari pihak keluarga akhirnya terungkap.

Wanita bernama Ngan (samaran) awalnya sangat gugup ketika memutuskan membawa sang kekasih, Huy, ke rumah untuk bertemu ibunya.

Hubungan keduanya sudah cukup serius, apalagi Ngan saat itu tengah berbadan dua.

Harapannya sederhana, ia ingin ibunya mau menerima Huy dan merestui pernikahan mereka. Namun ia juga sadar, sang ibu dikenal sangat teliti dan tegas, sehingga bukan perkara mudah untuk memberikan persetujuan.

Setibanya di ruang tamu, suasana hening terasa menekan. Sang ibu duduk tegak, menatap Huy dari ujung kepala hingga kaki dengan pandangan tajam.

Setelah beberapa basa-basi, ibu Ngan langsung bertanya tanpa basa-basi.

“Ibu dengar kalian mau menikah? Mengapa harus terburu-buru?” tanya Ibu Ngan.

Dengan suara pelan, Ngan akhirnya mengaku bahwa dirinya sudah hamil.

Alih-alih marah, sang ibu tetap tenang namun mengarahkan pandangan penuh selidik ke arah Huy.

Saat itu matanya tertumbuk pada lengan kanan pria tersebut. Ternyata ada sebuah tato bertuliskan nama seseorang, yang langsung membuat sang ibu terdiam.

“Ini apa?” tanyanya tajam.

Dengan sedikit gugup, Huy menjawab jujur bahwa tato tersebut adalah nama seorang teman lama. Jawaban itu justru membuat wajah ibu Ngan berubah drastis.

Ia berdiri dan menegaskan bahwa seorang pria yang masih menyimpan nama orang lain di tubuhnya jelas belum bisa melupakan masa lalu. Baginya, pernikahan tidak bisa hanya karena alasan kehamilan. Ia bahkan menegaskan bahwa sang putri tetap bisa tinggal bersamanya, tanpa harus menikah.

Tidak berhenti di situ, sang ibu juga menegur Huy secara langsung.

“Kalau kamu betul mencintai anak saya, kenapa tidak hapus tato itu?” katanya.

Huy sempat terdiam, namun kemudian menatap ibu Ngan dengan sungguh-sungguh. Ia berjanji akan menghapus tato tersebut demi menunjukkan keseriusan cintanya.

Meski sempat meragukan, sang ibu menuntut bukti nyata, bukan hanya kata-kata. Janji itu pun ditepati keesokan harinya. Huy benar-benar mendatangi studio tato dan menghapus nama lama dari tubuhnya.

Tindakan itu membuat sang ibu mulai luluh, meski tetap menjaga sikap tegas. Ia akhirnya memberi izin untuk pernikahan, yang bagi Ngan merupakan sebuah bentuk restu besar dari sang ibu.

Sejak saat itu, hubungan keluarga perlahan mencair. Meski awalnya dingin, sang ibu menunjukkan perhatian lewat tindakan nyata.

Ia rajin menyiapkan makanan sehat, membereskan rumah, hingga menyiapkan kamar baru untuk pasangan muda tersebut. Ngan mengaku sempat merasa terkekang, tetapi perhatian ibunya membuat hati lebih tenang.

Kisah ini pun mendapat banyak perhatian publik. Sebagian menilai sikap sang ibu terlalu kaku, namun banyak pula yang memuji ketegasan tersebut.

Bagi Ngan, pengalaman ini menjadi bukti nyata bahwa restu orang tua tidak bisa didapat hanya dengan kata-kata, melainkan juga melalui tindakan nyata yang menunjukkan keseriusan.

Huy sendiri menyadari bahwa restu sang ibu adalah ujian besar. Dengan menghapus tato masa lalu, ia merasa seolah memulai lembaran baru dalam hidupnya bersama Ngan.

Kini, keduanya bersiap menyambut pernikahan sekaligus kehadiran buah hati, dengan harapan bisa membangun keluarga yang lebih kuat di masa depan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved