Niat Ambil Dokumen Perceraian, Pria Ini Temukan File hingga Berlutut Minta Rujuk ke Mantan Istri

Mereka pun duduk saling berhadapan tanpa banyak bicara, hanya ditemani suara hujan di balik kaca jendela. Dalam hening itu, ia menyadari wajah mantan istrinya tampak lebih kurus namun tetap kuat.

Saat membuka laci untuk mengambil dokumen, ia tanpa sengaja menarik laci lain. Di dalamnya terdapat hasil pemeriksaan medis. Tangannya gemetar membaca, karena di kertas itu tertera bahwa mantan istrinya sedang hamil.

Kaget bercampur haru, ia menoleh. Mantan istrinya berdiri di belakang, matanya memerah namun tidak menutup-nutupi.

Dengan suara pelan, sang wanita berkata bahwa anak yang dikandungnya adalah anak mereka. Ia mengaku sudah menjalani program inseminasi sejak sebelum perceraian, dan terus melanjutkannya setelah berpisah. Keajaiban pun datang, ia akhirnya berhasil mengandung.

Seketika tubuh pria itu lemas. Rasa sesal menyesaki dada, teringat bagaimana dulu ia meninggalkan istrinya sendirian menghadapi semua tekanan.

Ia pun berlutut, menangis, dan meminta kesempatan kedua untuk memperbaiki segalanya. “Aku salah. Izinkan aku kembali. Aku ingin menunggu anak ini bersamamu,” katanya penuh penyesalan.

Momen penuh emosi itu membuat keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah kembali. Kali ini bukan karena tekanan keluarga atau ekspektasi siapa pun, melainkan semata-mata karena cinta dan kehadiran sang anak.

Sejak itu, kehidupan mereka pun berubah. Sang pria kini setia menemani istrinya kontrol kehamilan, belajar memasak, bahkan ikut menyiapkan kebutuhan khusus untuk sang istri.

Dari pengalaman tersebut, pria itu menyadari sebuah pelajaran besar: jangan pernah membiarkan seorang perempuan berjuang sendirian dalam perjalanan menjadi seorang ibu.

Kemandulan bukan kesalahan sepihak, dan anak sejatinya adalah anugerah cinta, bukan beban tanggung jawab yang hanya ditimpakan pada perempuan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Berita viral lainnya di Tribun Medan