Berita Internasional

Pengantin Wanita Nangis di Pernikahan, Uang Maharnya Dipakai Ibu untuk Beli Rumah Sang Kakak

Seorang pengantin wanita di Tiongkok mengetahui ibunya sendiri menggelapkan uang maharnya.

SANOOK.COM
MAHAR PERNIKAHAN: Pengantin wanita menangis sambil berlutut di kaki ibunya di hari pernikahan, mohon agar sang ibu mengembalikan uang mahar yang dihabiskan untuk membeli rumah kakaknya, Selasa (16/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi duka ketika seorang pengantin wanita di Tiongkok mengetahui ibunya sendiri menggelapkan uang maharnya.

Uang yang seharusnya menjadi bekal kehidupan rumah tangga itu justru dipakai untuk membeli rumah bagi kakak laki-lakinya.

Kejadian ini membuat sang pengantin wanita menangis tersedu-sedu di hadapan para tamu undangan.

Dikutip dari Sanook.com Selasa (16/9/2025), kasus penggelapan uang mahar ini terjadi di Provinsi Hebei, Tiongkok, dan langsung menjadi sorotan luas di media sosial.

Banyak warganet mengecam keras tindakan sang ibu yang dianggap sebagai bentuk nyata budaya patriarki.

Alih-alih mendukung kebahagiaan putrinya, ia justru merampas hak sang anak demi mengutamakan anak laki-laki dalam keluarga.

Momen memilukan itu terekam jelas dalam sebuah video yang beredar luas. Terlihat pengantin wanita berlutut di hadapan ibunya sambil menangis.

Ia mengumumkan di depan semua tamu bahwa mulai hari itu dirinya memutuskan hubungan dengan keluarga.

Video tersebut viral di platform-platform sosial Tiongkok dan memicu gelombang kritik serta diskusi mengenai tradisi uang singsin.

Menurut laporan VietNamNet, keluarga pengantin pria menyerahkan uang mahar sebesar 600.000 yuan atau sekitar Rp1,3 miliar kepada pihak keluarga pengantin wanita.

Namun, tanpa sepengetahuan putrinya, sang ibu menggunakan seluruh uang tersebut untuk membeli rumah bagi putra laki-lakinya.

Fakta mengejutkan ini baru terungkap pada hari pernikahan, membuat suasana berubah menjadi penuh kesedihan.

Pengantin wanita merasa dikhianati. Ia kehilangan dana yang seharusnya menjadi modal awal pernikahan.

Tidak hanya itu, ia juga mendapat tekanan dari pihak keluarga pengantin pria serta cibiran dari kerabat.

Meski sempat memohon agar ibunya mengembalikan uang, sang ibu dengan tegas menolak. Alasannya, uang itu sudah habis dipakai untuk membeli rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved