Berita Internasional

Pengantin Wanita Nangis Lihat Perlakuan Suami ke Keluarganya, Dikucilkan dan Tak Diberi Makan

Viral pengantin wanita menangis di hari pernikahannya setelah melihat orang tuanya didiskriminasi keluarga mempelai pria.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
SANOOK.COM
TANGIS PENGANTIN WANITA: Viral pengantin wanita asal Tiongkok menangis karena orangtuanya diperlakukan tidak adil oleh keluarga mempelai pria. 

Orang tua pria tersebut menganggap wanita ini tidak pantas untuk putra mereka.

Namun, terlepas dari keberatan orang tua pihak pria, pasangan muda itu bertekad untuk hidup bersama sebagai pasangan.

Pada akhirnya, keluarga mempelai pria harus menyetujui pernikahan tersebut.

Sebelum pernikahan, orang tua mempelai wanita tidak meminta banyak, hanya meminta mahar sebesar Rp203 juta.

Tak hanya itu, orang tua mempelai wanita juga memberikan mahar sebesar Rp 250 juta kepada putrinya.

Orang tua mempelai wanita berharap agar sekembalinya ke rumah, menantu pria mereka tidak memandang rendah putrinya.

Wanita muda itu awalnya mengira dengan melakukan hal itu akan mendapatkan rasa hormat dari keluarganya.

Tetapi pada hari pernikahannya, sebuah insiden terjadi yang membuatnya menyadari sifat asli manusia.

Pada hari pernikahan, setelah upacara di pihak keluarga mempelai wanita selesai, mempelai pria mengajak mempelai wanita untuk melanjutkan upacara di rumahnya.

Keluarga mempelai pria mengadakan perjamuan yang mewah dan megah.

Awalnya, sang mempelai wanita sendiri sangat gembira dan bahagia.

Tetapi setelah beberapa saat, ia menyadari ada sesuatu yang salah.

Secara tradisional, keluarga mempelai wanita adalah tamu terpenting dalam sebuah pernikahan.

Mereka seharusnya disambut dengan hangat dan dipersilakan duduk di depan panggung.

Namun, keluarga dan kerabatnya tidak disambut sama sekali, membuatnya merasa ada yang tidak beres.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved