Amerika Serikat Shutdown
Amerika Serikat Resmi Shutdown, Apa Arti dan Dampaknya Bagi Indonesia?
Shutdown pemerintah Amerika Serikat adalah kondisi saat sebagian besar lembaga pemerintahan federal berhenti beroperasi.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pembahasan seputar Amerika Serikat resmi shutdown menjadi pembahasan banyak pihak, khususnya kalangan ekom dan politisi di Indonesia.
Sebab, jika AS melakukan government shutdown, tentu akan ada dampaknya terhadap Indonesia.
Dampak tersebut mempengaruhi banyak aspek, khususnya menyangkut masalah ekonomi.
Baca juga: Apa Itu Radioaktif Cesium 137 yang Diklaim Bikin Manusia Jadi Alien
Penutupan ini merupakan kali pertama dalam tujuh tahun terakhir.
Ada kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat terkait masalah subsidi asuransi kesehatan dalam program Affordable Care Act (ACA) atau yang dikenal dengan Obamacare.
Pertanyaannya, lantas apa maksud Amerika Serikat resmi shutdown?
Penjelasan soal Amerika Serikat resmi shutdown
Shutdown pemerintah Amerika Serikat adalah kondisi saat sebagian besar lembaga pemerintahan federal berhenti beroperasi karena Kongres gagal menyetujui anggaran belanja pemerintah tepat waktu sebelum awal tahun fiskal baru pada 1 Oktober.
Baca juga: “Kok Kayak Bela Sungkawa” Unggahan Prabowo Ucapkan Ultah ke Gibran Lewat Foto Hitam Putih Disorot
Karena tidak ada persetujuan anggaran, pemerintah tidak memiliki dana untuk menjalankan operasional normalnya.
Shutdown ini menyebabkan layanan publik non-esensial dihentikan sementara, ribuan pegawai pemerintah yang tidak dianggap penting untuk fungsi dasar dirumahkan tanpa gaji, dan layanan seperti taman nasional, bantuan pangan, pembayaran pinjaman mahasiswa, serta inspeksi makanan terganggu.
Namun, pekerja di sektor esensial seperti pertahanan, keamanan, pengawasan lalu lintas udara tetap bekerja.
Penyebab shutdown ini biasanya adalah kebuntuan politik di Kongres antara partai yang berkuasa dan oposisi, seperti yang terjadi baru-baru ini antara Partai Republik dan Demokrat terkait masalah pendanaan layanan kesehatan dan anggaran lainnya.
Baca juga: Respons Gubernur Bobby Ditemukan MBG Terkontaminasi, Kasus Keracunan MBG SD Pasar Rebo Menunya Bau
Shutdown dapat berdampak luas pada perekonomian, kehidupan sosial, dan layanan masyarakat sampai terjadi kesepakatan anggaran kembali.
Sudah pernah terjadi
Shutdown pemerintah Amerika Serikat sudah terjadi sebanyak 21 kali sejak tahun 1976.
Shutdown ini terjadi ketika Kongres gagal menyetujui anggaran belanja pemerintah tepat waktu.
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa shutdown pertama berlangsung pada 30 September hingga 11 Oktober 1976 selama 12 hari di era Presiden Gerald Ford.
Baca juga: Detik-detik Aiptu IWS Polisi Ditangkap Warga Usai Jambret Kalung Pedagang,Modus Pura-pura Beli Tomat
Presiden Ronald Reagan mengalami shutdown paling banyak, yakni sebanyak 8 kali selama masa jabatannya dari 1981 hingga 1989.
Penutupan pemerintah yang paling lama terjadi pada akhir tahun 2018 sampai awal 2019, selama 35 hari, di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Sebelum itu, shutdown panjang lainnya terjadi pada masa Presiden Bill Clinton dan Barack Obama.
Jadi, dalam hampir 50 tahun terakhir, shutdown telah terjadi 21 kali dengan durasi yang bervariasi dari hari hingga lebih dari sebulan, sebagai akibat kebuntuan politik dan ketidaksepakatan soal anggaran di Kongres AS.
Baca juga: Alasan Anthony Lee Mahasiswa Nekat Gugat Presiden Prabowo dan Kapolri Rp2,4 Triliun
Dampaknya bagi Indonesia
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menuturkan bahwa penutupan pemerintahan AS biasanya hanya memengaruhi layanan non-esensial.
Bima dikenal sebagai pengamat ekonomi yang aktif memberikan analisis makroekonomi dan kebijakan publik di berbagai media serta menulis beragam opini.
Menurutnya, kondisi shutdown AS kali ini berbeda karena terjadi di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca juga: Pemprov Berlakukan Pemutihan dan Diskon PKB , Berlaku Mulai Hari Ini
"Perang dagang belum selesai. Dampaknya selain ke persepsi investor mencari aset yang aman seperti emas, tapi juga ke permintaan domestik AS," jelas Bhima, Rabu (1/10/2025) dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, kinerja ekspor Indonesia ke depan diprediksi akan menghadapi tantangan lebih berat.
Langkah yang Bisa Dilakukan Masyarakat Indonesia
Bhima memberikan empat langkah antisipasi bagi masyarakat Indonesia di tengah kabar shutdown AS:
- Tidak panik. Shutdown sudah pernah terjadi dan sifatnya sementara.
- Simpan uang tunai. Dana darurat diperlukan untuk berjaga-jaga, misalnya jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). "Cash still the king yang berarti uang tunai untuk dana darurat masih relevan," ujarnya.
- Kurangi ketergantungan impor. Mengutamakan produk lokal bisa menjadi solusi.
- Hemat konsumsi. Tidak boros pada produk sekunder dan tersier.
Bima mengatakan masyarakat perlu memilah barang yang akan dibeli. "Fokus saja pada bahan kebutuhan pokok," tutup Bhima.(tribun-medan.com)
Sebahagian tulisan ini telah tayang di Kompas.com berjudul Amerika Serikat Resmi Shutdown, Bagaimana Imbasnya ke Indonesia?
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.