Berita Internasional

Wanita Hamil Kirim Pesan ke Suami saat Alami Kontraksi, Balasan yang Datang Membuatnya Sakit Hati

Seorang ibu hamil membagikan kisah pilu tentang kesepian yang dialaminya saat menjalani masa kehamilan.

TRIBUNNEWS
CURHAT WANITA HAMIL: Ilustrasi ibu hamil. Ibu hamil membagikan kisah pilu tentang kesepian yang dialaminya saat menjalani masa kehamilan, suami tak peduli dan ngaku sibuk. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu hamil membagikan kisah pilu tentang kesepian yang dialaminya saat menjalani masa kehamilan.

Perempuan itu berharap mendapat dukungan dan perhatian dari suami, tetapi justru menerima jawaban dingin ketika membutuhkan kehadirannya.

Dikutip dari Eva.vn Senin (6/10/2025), momen itu terjadi pada suatu malam ketika perempuan tersebut sedang terbangun karena rasa sakit di perut akibat kontraksi ringan.

Di kamar kecil tempatnya beristirahat, ia merasa ketakutan dan penuh kecemasan. Hujan deras yang disertai petir membuat perasaan was-was semakin menjadi-jadi.

Dalam kondisi tubuh yang gemetar dan penuh keringat dingin, ia memberanikan diri mengirim pesan singkat kepada suaminya dengan kalimat penuh harap.

“Aku takut sekali, ingin kamu di sini,” tulisnya dalam pesan singkat tersebut.

Alih-alih mendapat jawaban menenangkan, ia justru menerima balasan singkat yang membuat hatinya runtuh. Suaminya hanya menulis empat kata.

“Aku sibuk, tidur saja,” balas sang suami.

Seketika, perempuan itu merasa sendirian dalam perjuangannya menghadapi kehamilan.

Air matanya jatuh tanpa henti, sambil memeluk perut dan meminta maaf pada anak yang dikandungnya karena merasa terlalu lemah.

Padahal, perjalanan kehamilan seharusnya menjadi masa yang penuh kebahagiaan bagi pasangan suami istri.

Dalam kisahnya, perempuan ini mengungkap bahwa ia dan suami baru menikah lebih dari satu tahun sebelum akhirnya mendapatkan kabar kehamilan.

Namun sejak awal kehamilan, ia merasa tidak mendapatkan perhatian yang layak.

Suaminya sibuk dengan pekerjaan, sering pulang larut malam, jarang menanyakan kabar, bahkan enggan menemani setiap kali ia ingin melakukan kontrol kehamilan.

Kesedihan itu semakin menumpuk hingga akhirnya meledak pada malam ketika ia benar-benar membutuhkan dukungan. Rasa takut kehilangan janin yang dikandung membuat dirinya panik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved