Berita Medan
Agen Pegadaian Imelda di Medan, Cahaya yang MengEMASkan Harapan Hingga Larut Malam
Pada 2020, ia mendapat kesempatan istimewa mengikuti pelatihan penaksiran emas di Bogor yang sepenuhnya dibiayai Pegadaian.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Selain gadai emas, produk tabungan dan cicilan emas juga mulai diminati. Ia tak sekadar melayani transaksi, tapi juga memberi edukasi keuangan.
“Saya selalu bilang ke nasabah, jangan hanya pinjam. Coba juga menabung emas. Karena menabung emas itu melatih disiplin dan investasi kecil yang aman,” katanya.
Hingga Agustus 2025, outlet-nya mencatat hampir 800 nasabah aktif. Produk yang paling banyak digunakan tetap gadai emas, disusul KUR syariah, gadai BPKB, dan cicil emas.
Agar nasabah tetap loyal, Imelda berinovasi dengan memberi reward berupa sembako bagi nasabah tertentu. Strategi sederhana itu membuat banyak pelanggan merasa dihargai.
“Saya nggak bisa kasih banyak, tapi setidaknya orang tahu kita perhatian,” ucapnya.
Tantangan lain adalah persaingan dengan outlet resmi Pegadaian. Namun Imelda tetap optimis. “Justru banyak orang pilih ke agen karena lebih cepat, nggak perlu antre panjang,” katanya.
Bagi Imelda, menjadi agen bukan sekadar bisnis, tapi juga ladang ibadah. “Rasanya bahagia kalau bisa bantu orang dalam keadaan terdesak. Itu lebih dari sekadar transaksi,” tutupnya.
Peran Agen dalam MengEMASkan Indonesia
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokoler PT Pegadaian Kanwil I Medan, Febrian Mega Putra, hingga kini terdapat 3.860 agen aktif di Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sekitar 2.000 agen berada di Medan dan sekitarnya.
“Kontribusi agen sudah mencapai 6 persen terhadap kinerja bisnis Pegadaian Wilayah I. Artinya, peran agen semakin strategis dalam menjangkau masyarakat,” ujar Febrian.
Produk yang paling banyak digunakan masyarakat Sumut melalui agen adalah gadai emas, diikuti tabungan emas dan cicilan emas fisik.
Pegadaian juga memperkuat layanan digital agar agen bisa melayani masyarakat dengan efisien, terutama di daerah terpencil.
Untuk memperluas jangkauan, Pegadaian menargetkan penambahan 1.500 agen baru hingga akhir 2025, salah satunya dengan menggandeng Agen BRILink.
Tak hanya meningkatkan literasi keuangan, agen juga berperan dalam pemberdayaan sosial, seperti program Bank Sampah Pegadaian, di mana masyarakat bisa menukar sampah dengan saldo tabungan emas.
“Inilah wujud nyata visi Pegadaian mengEMASkan Indonesia membangun masyarakat yang produktif, berdaya, dan melek finansial melalui emas,” tambah Febrian.
Tuai Keluhan Soal Ojol Tidak Bisa Masuk Unimed, Kampus Sebut Tak Ada Larangan |
![]() |
---|
Terduga Maling Motor Tertangkap di Patumbak, Polisi Letuskan Tembakan 2 Kali ke Udara Bubarkan Massa |
![]() |
---|
PT Victorindo Group Luncurkan Teknologi Lost Foam Casting Pertama di Indonesia |
![]() |
---|
Paripurna Ranperda 2026, Rico Waas Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Publik |
![]() |
---|
Tim Robotics MAN 1 Madina Sabet Juara di Ajang International Robotics Talent Competition 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.