Medan Terkini

KRONOLOGI David Martua Nainggolan Tewas Ditikam Kelompok Tawuran saat Hendak Menebus Ponsel

Nasib tragis menimpa David Martua Nainggolan (27), warga Jalan Betet, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Area.

TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
KORBAN TAWURAN - Seorang pria menjadi korban penyerangan hingga tewas yang dilakukan oleh dua kubu tawuran di Jalan Padang tepatnya di pinggiran Rel Kereta Api, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. 

TRIBUN-MEDAN.com – Nasib tragis menimpa David Martua Nainggolan (27), warga Jalan Betet, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Area.

David tewas setelah menjadi korban penyerangan dan penusukan oleh salah satu kubu yang terlibat tawuran di Jalan Padang, tepatnya di pinggiran Rel Kereta Api, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung.

Peristiwa maut yang terjadi pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 03.00 WIB ini diduga berawal saat korban memiliki niat untuk mengambil telepon genggam yang ia gadaikan di kawasan tersebut.

Kronologi Kejadian Maut: Tolong Bantu Kami, Tulang

Bibi korban, Christina Sitorus, menceritakan kronologi kejadian yang ia ketahui. Sekitar pukul 03.00 WIB, seorang teman David (saksi mata) datang mengetuk pintu rumah Christina untuk meminta pertolongan.

Korban saat itu datang ke rumah dalam kondisi mengenaskan, dengan darah berceceran di tubuh bagian kiri, tepatnya di ulu hatinya.

"Tolong bantu kami tulang (paman, red), sudah mati si David ini, tapi karena kami tidak tahu kondisi David gimana jadi kami bawa ke rumah sakit, rupanya sudah tidak berdenyut nadinya," ujar Christina menirukan ucapan teman korban.

David yang sudah kehabisan darah kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Korban Salah Sasaran Tawuran di Medan Tembung

Menurut Christina, korban David sebetulnya tidak terlibat dalam perkelahian apa pun.

David berada di Jalan Padang, dekat lokasi tawuran di pinggiran rel, karena ada urusan pribadi.

"Jadi si korban ini mau jemput nasi babinya, sebelum ngambil nasi babinya dia mau menembus handphone miliknya yang digadaikan di Jalan Padang, jadi korban hanya menanyakan HP tersebut," ucapnya.

Christina menduga, kelompok Tirtosari memang sudah bersiap untuk tawuran melawan kelompok pinggiran rel kereta api. David yang muncul sendirian di tengah situasi tegang itu lantas menjadi sasaran empuk.

"Saat itu mungkin dikarenakan korban keluar sendiri terus dari kubu Tirtosari langsung mengincar korban dan melakukan penyerangan dan tikaman di ulu hati."

David yang dikenal sebagai anak baik dan selalu membantu ibunya mengambil nasi sisa untuk pakan babi, menjadi korban kekerasan yang tidak beralasan.

"Ia menjelaskan, jika kubu sebelah yaitu Orang Tirtosari sudah pernah perang sebelumnya, jadi ada dendam sama orang rel kereta api. Jadi yang menyerang itu sudah palak sama orang rel ini maka dari itu diajak perang, ada yang datang bawa klewang. Rupanya nasib sialnya keluar dari rumah malah jadi dia yang duluan ditusuk."

Penanganan Kasus Dilimpahkan ke Polrestabes

Setelah meninggal, jenazah David Martua Nainggolan dibawa kembali ke rumah duka, yang lokasinya tak jauh dari TKP maut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved