Breaking News

Berita Viral

Berawal Video Call, Sosok Ahmad Husein Damai dengan Sudewo Jelang Demo 25 Agustus

Ahmad Husein merupakan sosok yang sempat viral beberapa waktu lalu ketika adu mulut dengan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pati

|
Instagram/andereli_48
AHMAD HUSEIN - Sosok Ahmad Husein jadi sorotan di tengah rencana demo 25 Agustus 2025 di Pati. 

Ahmad Husein mengakui dirinyalah yang pertama kali menghubungi Sudewo.

 "Betul saya tadi video call-an sama Pak Bupati. Pertama, saya dulu yang menghubungi, kemudian saya ditelepon Pak Bupati," jelasnya.

Menurutnya, Sudewo sudah mengakomodasi tuntutan warga seperti membatalkan kenaikkan PBB-P2 yang sempat memicu terjadinya aksi demonstrasi.

"Aku lebih suka pemimpin yang merangkul masyarakat dan Pak Sudewo sudah membuktikan," ujarnya.

Dengan komunikasi itu, Ahmad Husein juga menegaskan sudah tidak memiliki keinginan agar Sudewo lengser sebagai orang nomor satu di Pati.

"Iya (sudah tidak ada keinginan)," jelasnya.

Pada akhir pernyataannya, dia kembali menegaskan sudah berdamai dengan Sudewo.

"Intinya saya dengan Pak Sudewo sekarang baik-baik saja dan aspirasinya saya sudah diterima semua," pungkas Ahmad Husein.

Sebelumnya, pada Senin (18/8/2025), Ahmad Husein memang sempat menyebut akan adanya aksi demonstrasi lanjutan yang rencananya akan digelar pada Senin (25/8/2025).

Namun, dia mengatakan aksi tersebut tidak akan membawa nama AMPB tetapi Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu.

Bahkan, dirinya mengeklaim aksi itu akan dihadiri 50 ribu orang. Selain itu, dia juga menekan DPRD Pati agar segera memutuskan untuk melengserkan Sudewo.

"Surat pemberitahuan ke Polresta mungkin kami kirimkan besok. Kami akan mendesak DPRD Pati segera lengserkan Sudewo," jelas Husein.

Ahmad Husein pun menjelaskan, dirinya tidak membawa nama AMPB dalam aksi demonstrasi lanjutan karena sebelumnya sudah ada kesepakatan, unjuk rasa tidak akan digelar hingga ada putusan dari pansus hak angket DPRD Pati.

Dia mengimbau massa yang ikut aksi 25 Agustus nanti agar tidak bertindak anarkis dan merusak fasilitas publik. Sebab, hal itu akan merugikan massa sendiri dan justru merusak esensi dari aksi.

Pihaknya bahkan mendeteksi adanya penyusup yang memicu kericuhan pada aksi unjuk rasa 13 Agustus lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved