Kisah Misionaris dari AS

JEJAK Munson dan Lyman: Misi Injil, Salah Paham, dan Warisan di Tanah Batak

Henry Lyman (23 November 1809 – 28 Juni 1834) adalah misionaris Amerika Serikat yang dibunuh di Tanah Batak bersama rekannya, Samuel Munson.

|
Editor: AbdiTumanggor
Foto Dinaspariwisatataput.com
Monumen misionaris asal Amerika Serikat, Henry Lyman dan Samuel Munson di Dusun Dolok Nauli, Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto Dinaspariwisatataput.com) 

Tiba-tiba terdengar letusan dari arah lain dan Lyman roboh terluka. Kemudian Munson dipukuli. 

Sementara Jan melarikan diri dan melaporkan kejadian ke Tuan Bonnet di Sibolga.

Munson dan Lyman dibawa menghadap Raja Panggalamei dan ditanya maksud kedatangan mereka. 

Karena keterbatasan bahasa, mereka hanya menjawab "Horas Tuan, Dame Ma di Hamu".

Ludwig Nommensen 1834–1918
Ludwig Nommensen (1834 – 1918)

Detik-detik Keduanya Dieksekusi Mati

Raja menjadi geram dan membawa mereka ke pasar. 

Di pasar, mereka berdoa dan menyerahkan hidup kepada Tuhan.

Sebelum doa selesai, mereka ditusuk dari belakang.

Masyarakat di Tanah Batak pada masa itu menganggap kematian Munson dan Lyman sebagai kebaikan Tuhan. 

Sekitar 28 tahun kemudian, Nommensen datang ke Tanah Batak dan menjadi misionaris yang berhasil menyebarkan Injil.

Pada 1934, utusan Amerika datang untuk berdamai dan meminta dua keturunan raja bersekolah di Amerika sebagai ganti Munson dan Lyman. Namun, permintaan ditolak karena kekhawatiran akan dijadikan tumbal.

Sebagai gantinya, para raja memberikan tanda berupa batu dari Amerika yang bertuliskan kalimat dalam bahasa Jerman: "Zar Erinnerung an die Amerikanilchen Mariyrer des Evangeliums im Batakland Henry Lyman dan Samuel Munson 1834" yang berarti "Mengingat para martir misionaris Amerika di Tanah Batak, Henry Lyman dan Samuel Munson tahun 1834".

Monumen misionaris AS Henry Lyman dan Samuel Munson
Monumen misionaris asal Amerika Serikat, Henry Lyman dan Samuel Munson di Dusun Dolok Nauli, Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto Sejarahmartir.wordpress.com)

Kisah Munson dan Lyman ini merupakan misi penginjilan ke Tanah Batak pada 1834 yang berakhir tragis dengan terbunuh dan dimakan oleh penduduk setempat, akibat salah paham budaya dan politik antara kedua misionaris asal AS dengan masyarakat Batak.

Ketidakpahaman ini bersumber dari masyarakat Batak yang curiga bahwa keduanya adalah mata-mata Belanda, ditambah lagi dengan kegagalan memahami bahasa dan adat istiadat, sehingga keduanya dianggap sebagai ancaman.

Peristiwa ini meninggalkan warisan berupa tugu peringatan dan memicu trauma serta permusuhan masyarakat Batak terhadap orang luar, yang memengaruhi datangnya misionaris berikutnya, seperti Ludwig Ingwer Nommensen, yang akhirnya berhasil.  

Latar Belakang Misi Munson dan Lyman

Tujuan Awal:
Samuel Munson dan Henry Lyman adalah misionaris Amerika Serikat yang datang ke Tanah Batak pada tahun 1834 untuk menyebarkan Injil.  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved