Berita Viral

PUJIAN Setinggi Langit Zulkifli Hasan ke Prabowo, Singgung Keberanian Sang Presiden

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan pidato yang sarat makna tentang arah kebijakan ekonomi nasional dan komitmen partainya

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun Medan/Istimewa/Tribunnews
PUJIAN ZULHAS KE PRABOWO: Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-27 Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di The Dome, Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2025), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas memuji keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam menerapkan prinsip Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. (Kolase Tribun Medan/Istimewa/Tribunnews) 

TRIBUN-MEDAN.COM — Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-27 Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di The Dome, Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2025), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan pidato yang sarat makna tentang arah kebijakan ekonomi nasional dan komitmen partainya terhadap kesejahteraan rakyat.

Dalam suasana penuh semangat, Zulhas memuji keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam menerapkan prinsip Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Menurutnya, Prabowo adalah satu-satunya kepala negara yang secara konsisten mengedepankan ekonomi kerakyatan, gotong royong, dan pemerataan.

"Saudara-saudara, kita punya Presiden Pak Prabowo Subianto, satu-satunya presiden yang berani menerapkan Pasal 33, pemberdayaan, pemerataan, gotong royong, ekonomi Pancasila,"ujar Zulhas.

Pasal 33 UUD 1945 menjadi sorotan utama dalam pidato Zulhas.

Ia mengutip ayat-ayat dalam pasal tersebut yang menekankan pengelolaan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat dan penguasaan cabang produksi penting oleh negara.

Zulhas juga mengungkapkan dukungan PAN terhadap kebijakan ekonomi Prabowo yang dinilai sejalan dengan cita-cita partai dalam memperjuangkan keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

"Nah itulah yang Partai Amanat Nasional perjuangkan hari-hari ini dan hari yang akan datang," tegasnya.

Zulhas Kritik Pengusaha Besar

Dalam pidatonya, Zulhas turut menyinggung persoalan distribusi pupuk yang dinilai terlalu birokratis. 

Ia menyebut ada 148 regulasi dan 500 tanda tangan yang harus dilalui sebelum pupuk sampai ke tangan petani.

"Bayangin saudara-saudara, itu pupuk sampai ke petani kalau sudah panen," keluh Zulhas.

Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Prabowo, yang langsung merespons dengan langkah konkret berupa pemangkasan birokrasi.

"Pangkas, dari Pupuk Indonesia langsung kepada petani," ungkap Zulhas.

Zulhas juga menyampaikan kritik terhadap pengusaha besar dalam negeri yang dinilai enggan bersaing di pasar global dan lebih memilih monopoli di dalam negeri.

"Mulai dari tanah, tanamannya mereka, kolamnya juga dia, pabriknya mereka, hilirisasi mereka sampai ke kampung-kampung mereka yang urus," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved