Kolaborasi Sumut Berkah

Kaldera Toba Dapat Kartu Hijau UNESCO, Begini Pernyataan Bobby Nasution

Kaldera Danau Toba kembali mendapatkan status kartu hijau (green card) dari UNESCO

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Wakil Gubernur Sumut Surya menjamu makan malam Tim Revalidasi Kaldera Toba UNESCO Global Geopark di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41, Medan, baru-baru ini. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN – Kaldera Danau Toba kembali mendapatkan status kartu hijau (green card) dari UNESCO. Hal tersebut diraih setelah adanya upaya bersama dalam melaksanakan rekomendasi dari UNESCO.

Karena itu, Gubernur Sumut, Bobby Nasution mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga Danau Toba. 

“Tugas kita sama-sama menjaga, itu adalah warisan dari Tuhan, kita nggak bisa membuatnya,  tapi kita bisa menjaganya,” kata Bobby, pada wartawan di Medan, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Bertemu Peserta Didik Sespimti, Bobby Nasution Bahas Pembangunan Sumut

 

Bobby juga berterima kasih pada seluruh pihak dalam upaya mendapatkan green card UNESCO tersebut.

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan kerja keras semua pihak. 

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, para bupati dan tim kerja yang kemarin sudah bersusah payah  mempersiapkan dan memperbaiki apa yang sudah menjadi catatan UNESCO,” kata Bobby.

Kaldera Toba kembali dapat Kartu Hijau diumumkan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) yang di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, Sabtu (6/9/2025) waktu setempat. 

Sidang tersebut digelar sejak tanggal 5 September 2025. Dalam sidang tersebut, Indonesia berhasil mempertahankan tiga geopark yaitu Kaldera Toba, Ciletuh-Pelabuhan Ratu dan Rinjani. 

“Secara simbolis akan diserahkan di waktu yang berbeda,” kata Bobby. 

Green Card merupakan penilaian tertinggi dalam keanggotaan GGN. 

Dengan status itu, Kaldera Toba berhak menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp) hingga masa empat tahun ke depan.

Baca juga: Sumut Raih Predikat UHC Prioritas, Lebih Cepat Dua Tahun dari Target Bobby Nasution

 

Kartu ini juga menjadi indikator standar pengelolaan yang terpenuhi sesuai protokol UGGp. 

Setiap anggota UGGp akan direvalidasi setiap empat tahun untuk mengevaluasi pengelolaannya. 

Proses revalidasi Kaldera Toba dilaksanakan 21-25 Juli 2025. Penilaian dilaksanakan oleh Asesor UNESCO Dr Jeon Yongmun dan Prof Jose Brilha yang mendatangi setiap Geosite Kaldera Toba

(*) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved