DULU Ancam Buka Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil, Kini Lisa Mariana Tak Banyak Bicara: Maaf Gak Bisa

TRIBUN-MEDAN.com - Korupsi pengadaan iklan di Bank BJB yang menyeret eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merugikan negara mencapai Rp 222 miliar. 

Lisa Mariana turut dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pembarantasan Korupsi. 

Lisa Mariana mengaku menerima aliran dana dari Ridwan Kamil.  

Namun kini Lisa Mariana mulai hati-hati berbicara soal dugaan korupsi Ridwan Kamil. 

Gaya Lisa Mariana mulai beda dengan di awal yang menggebu-gebu mengancam membuka semua di KPK. 

Ancaman itu disampaikan Lisa Mariana usai menerima hasil tes DNA.

 Saat ditanya soal aliran dana dari Ridwan Kamil, Lisa memilih berhati-hati.

"Soal aliran dana, itu kan saya tidak tahu. Waktu itu kan beliau masih menjabat ya sudah ya saya pikir beliau ada uang, banyak uang," kata Lisa Mariana, Kamis (11/9/2025) dikutip dari YouTube Cumi Cumi.

Ia menegaskan tidak mengetahui apakah uang yang diterima berasal dari Bank BJB.

"Tapi saya tidak tahu aliran dana itu dari Bank BJB saya tidak tahu dan saya sudah disurati seminggu sebelum tes DNA berlangsung," lanjutnya.

Namun, saat disinggung lebih jauh mengenai jumlah uang, Lisa menolak berkomentar.

"Oh maaf ya, nggak bisa saya kasih tahu," ucapnya.

Baca juga: PENGAKUAN Alvi Buang Potongan Tubuh Tiara di Jalan Pacet-Cangar, Ngaku Sering Pacaran di Lokasi

Baca juga: 114 Kasus Narkoba Terungkap Selama 2 Bulan, Polda Sumut Tangkap Pelaku di Masjid hingga Kuburan

Lisa Dipanggil KPK

Sebelumnya, Lisa Mariana sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (22/8/2025).

Saat itu, Lisa menegaskan kesiapannya di hadapan wartawan.

"Saya akan kooperatif dan menjelaskan sedetail-detailnya," ujarnya.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan penyidik tengah mendalami dugaan aliran dana non-budgeter dalam kasus korupsi BJB.

"KPK terus mendalami dugaan aliran yang dikelola di dana non-budgeter di korupsi BJB, untuk apa saja dan untuk siapa saja," kata Budi dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, penyidik masih menelusuri peruntukan dana tersebut

 "Artinya apa? KPK sedang melakukan follow the money," ujarnya.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan Ridwan Kamil diduga menerima uang dari Bank BJB saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.

Uang itu disebut digunakan untuk membeli mobil Mercedes Benz dari Ilham Habibie, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Tak lama setelahnya, diketahui bahwa Ridwan Kamil masih belum melunasi pembelian mobil.

"Bagaimana saudara RK bisa mendapatkan uang? Pada saat itu yang bersangkutan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat," kata Asep di Gedung KPK, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, uang tersebut berasal dari dana yang dikumpulkan Komisaris dan Direksi Bank BJB, hasil penyisihan dari proyek pengadaan iklan.

"Ada beberapa barang, kemudian juga uang itu sudah dipindahkan dalam bentuk barang.

Seperti salah satunya dibelikan kepada mobil ya, mobil Mercy," tambah Asep.

5 Tersangka Korupsi BJB

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka:

1. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi

2. Kepala Divisi Corsec sekaligus PPK Widi Hartoto

3. Pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan

4. Pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik

5. Pengendali agensi Cipta Karya Sukses Bersama Sophan Jaya Kusuma

Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp 222 miliar.

Meski namanya sudah disebut, KPK belum memanggil Ridwan Kamil.

"Kita sedang mengonfirmasi dulu informasi terkait dengan sebaran uangnya. Sehingga ketika nanti kami memanggil saudara RK, kita akan konfirmasi satu-satu," jelas Asep.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jateng

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan