Berita Viral
Akhirnya Muncul Sikap Projo soal Budi Arie Tersingkir dari Kabinet Prabowo, Nasib Kopdes Merah Putih
Reaksi Projo pendukung Joko Widodo (Jokowi) usai Budi Arie Setiadi dicopot sebagai Menteri Koperasi (Menkop) oleh Presiden Prabowo Subianto
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah reaksi Projo pendukung Joko Widodo (Jokowi) usai Budi Arie Setiadi dicopot sebagai Menteri Koperasi (Menkop) oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Pencopotan itu membuat relawan Jokowi meradang.
Ketua organ relawan Jokowi, Yanes Yosua Frans mengecam tindakan Presiden Prabowo Subianto.
Yanes, yang merupakan Ketua Umum Relawan We Love Jokowi, meminta Prabowo agar tidak melupakan jasa-jasa Jokowi yang turut membantunya memenangkan kontestasi pemilihan presiden.
"Yang pertama sata mau katakan bahwa Pak Prabowo anda jangan terlalu arogan, terlepas anda memiliki hak prerogratif tapi anda tidak menggunakan itu sesuka hati anda," katanya.
Setelah terkena reshuflle kabinet maka sikap DPP Projo terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sorotan.
Pasalnya, Budi Arie Setiadi merupakan Ketua Umum Projo. Relawan terbesar yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) itu lalu mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Budi Arie telah menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) pada era Presiden ke-7 Jokowi.
Ia lalu ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate.
Lalu, Budi Arie ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Koperasi hingga dicopot pada Senin (8/9/2025).
Sikap Projo
Melalui akun instagram pribadi @budiariesetiadi, DPP Projo pun menyampaikan pernyataan sikap terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"DPP Projo memastikan tetap solid mendukung pemerintahan Prabowo–Gibran meski Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi tak lagi menjabat sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih," tulisnya pada Senin (15/9/2025).
Selain itu, ia juga mengunggah pernyataan Presiden ke-7 RI Jokowi mengenai reshuffle kabinet.
Pernyataan Jokowi itu juga diberitakan oleh Tribun Solo. Jokowi menolak menanggapi lebih jauh tentang pencopotan para menteri eranya.
“Itu kewenangan Presiden. Saya nggak bisa memberikan komentar. Itu hak prerogatif,” kata Jokowi saat ditemui di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/9/2025).
Sebelum Prabowo memutuskan merombak Kabinet Merah Putih, Jokowi mengaku tidak pernah dimintai saran oleh mantan rivalnya dalam dua kali pilpres itu.
Di samping itu, Jokowi mengklaim tidak ingin ikut campur perihal kewenangan Prabowo melakukan reshuffle.
“Nggak ada (Prabowo meminta saran). Saya nggak ingin juga. Saya kan di Solo terus,” katanya.
Mengenai Budi Arie yang dikenal dekat dengannya, Jokowi mengaku belum bertemu lagi dengan dia semenjak reshuffle dilakukan.
Namun, Jokowi berencana segera menemui Budi Arie.
“Belum (bertemu dengan Budi Arie). Belum ketemu. Mungkin segera ketemu,” katanya.
Budi Arie dikenal sebagai pendiri relawan Projo (Pro Jokowi). Projo didirikan tahun 2014 dan diketuai oleh Budi Arie. Lima tahun kemudian dia kembali terpilih sebagai ketua.
Meski telah dicopot Prabowo, Budi Arie mengaku tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Prabowo.
Dia mengatakan pencopotan dia dari kabinet tidak akan mengubah sikap politiknya.
"Selalu dong. Orang kita yang menangin, masa kita nggak dukung," kata Budi Arie saat menghadiri acara serah terima jabatan di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa, (9/9/2025).
Sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam memenangkan Prabowo pada Pemilu Presiden 2024 lalu, Budi Arie menilai tidak ada alasan untuk tidak memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang baru.
Budi Arie pun mengucapkan terimakasih kepada Prabowo telah menunjuknya sebagai salah satu menteri di Kabinet Merah Putih.
"Saya sangat berterima kasih dan bangga pernah dipercaya menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan segenap tenaga, hati, dan pikiran, kita bersama-sama berjuang dalam era kebangkitan koperasi yang saya yakini akan menjadi tulang punggung ekonomi rakyat," katanya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Rabu (10/9/2025).
Sosok yang juga merupakan ketua umum relawan Pro Jokowi (Projo) itu juga menyebut, setiap kebijakan yang diambil oleh Prabowo pasti berdasarkan pertimbangan untuk kepentingan rakyat.
Dia juga berharap agar koperasi bisa menjadi alat untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
"Bagi saya, setiap langkah yang diambil oleh Presiden selalu berpijak pada kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia."
"Semoga perjuangan dan kebangkitan koperasi terus berlanjut demi terwujudnya keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Dia juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran Kementerian Koperasi (Kemenkop) yang telah bekerja bersamanya selama masih menjabat sebagai Menkop.
"Mari kita tetap bersatu, rukun, saling mendukung, dan terus bekerja keras demi tercapainya Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Budi Arie menjabat sebagai Menkop selama hampir 11 bulan sejak pertama kali dilantik oleh Prabowo pada 20 Oktober 2024 lalu.
Salah satu program unggulan di kementerian yang pernah dipimpinnya yakni Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Bahkan, program ini masuk dalam delapan program prioritas Prabowo.
Terkait Nasib Kopdes Merah Putih
Sebelum dicopot, Budi Arie sempat mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp7,85 triliun pada tahun 2026 untuk program tersebut.

Dalam rapat bersama Komisi VI DPR, dia mengatakan tambahan anggaran itu dipakai untuk digitalisasi Kopdes Merah Putih serta program pendampingan dan pelatihan.
"Dengan belum tersedianya anggaran untuk beberapa program kegiatan utama, khususnya untuk mendukung program KDKMP, izinkan kami mengajukan tambahan anggaran tahun 2026 sebesar Rp 7,85 triliun khususnya terkait dengan kebutuhan anggaran digitalisasi 80.000 KDKMP, keberlanjutan program pendampingan dan pelatihan bagi KDKMP, tata kelola koperasi, peningkatan kapasitas anggota koperasi," kata Budi Arie pada Senin.
Padahal sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan total anggaran Rp83 triliun untuk pembiayaan program Kopdes Merah Putih hingga tahun 2026.
Adapun hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 63 Tahun 2025 tentang Penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada Tahun Anggaran 2025 untuk Pemberian Dukungan kepada Bank yang Menyalurkan Pinjaman kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Namun, sesaat setelah mengajukan permintaan penambahan anggaran Kopdes Merah Putih, Budi Arie justru dicopot oleh Prabowo.
Dia mengaku baru mengetahuinya setelah rapat bersama DPR. Kendati demikian, Budi Arie mengatakan tidak kaget atas pencopotan dirinya oleh Prabowo.
"Enggak ada yang perlu kaget, biasa saja. Jam 14.30 WIB (Senin) saya dikasih tahu, habis raker," katanya setelah serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Budi Arie juga menegaskan akan tetap mendukung Prabowo meski sudah tidak berada dalam Kabinet Prabowo.
"Selalu (dukung) dong. Wong kami yang menangin," tegasnya.
Budi Arie pun pun mengungkapkan penggantinya yaitu Ferry Juliantono sudah memahami seluk beluk terkait koperasi lantaran pernah bekerja sebagai satu tim.
Sebelumnya, Ferry merupakan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop).
"Enggak usah dipesan. Pak Ferry ini ada dalam tim kami, dia sudah tahu apa yang perlu dikerjakan," ujar Budi
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: Jadwal Liga Champions Athletic Bilbao vs Arsenal Disiarkan Malam Ini
Sumber: TribunJakarta.com/Tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.