Berita Viral

RESPONS Menohok Rocky Gerung ke Rinca Anora PNS yang Pamer S2 dan Kesal Sering Disalahkan Masyarakat

Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan jawaban menohok terhadap PNS perempuan yang merasa kesal dengan masyarakat

Youtube channel UMKO TV
PNS DISKAKMAT ROCKY GERUNG: Tangkapan layar momen seorang PNS diskakmat Rocky Gerung gara-gara pamer lulusan S2 dan salahkan netizen yang suka kritik pemerintah. Sosok PNS tersebut disorot terkait pernyataannya di acara UMKO pada 12 September 2025 lalu 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan jawaban menohok terhadap PNS perempuan yang merasa kesal dengan masyarakat yang sering menyalahkan pemerintah. 

PNS bernama Rinca Anora ini juga turut pamer gelar S2 atau magister. 

Pernyataan menohok Rocky Gerung bermula dari pertanyaan Rinca saat Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO), Lampung pada 12 September 2025 lalu.

Rocky Gerung sebagai pemateri memberikan kesempatan peserta untuk bertanya. 

Rinca pun mengajukan diri untuk bertanya ke Rocky Gerung

Rinca mengaku sebagai PNS di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi, Lampung.

Tak hanya itu, Rinca juga mengurai pendidikan terakhirnya yang ia banggakan.

"Agak pamer dikit ya, saya alumni S2 di sini," ujar Rinca disambut tepuk tangan mahasiswa, dalam video yang dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube UMKO TV, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Honda Tanamkan Pentingnya Fokus Berkendara ke Mahasiswa Lewat Edukasi Cari_Aman

Baca juga: Masyarakat Adat Sihaporas Dikabarkan Diserang Sejumlah Pekerja PT TPL

Baca juga: De Gea Lewat, Emil Audero Mulyadi Punya Statistik yang Bikin Minder Kiper Liga Italia

Di depan Rocky Gerung, Rinca lalu mengurai curhatan.

Bahwa dia selama ini merasa resah atas masyarakat yang selalu mengkritik kinerja pemerintah.

Rinca secara khusus menyebut sosok netizen yang paling membuatnya jengkel.

"Saya berani berdiri di sini ingin menyampaikan keresahan saya sebagai bagian dari pemerintahan. Selama ini pemerintahan selalu dianggap salah. Semua yang kami lakukan disalahkan. Maaf izin kalau saya menyatakan secara keseluruhan, netizen," kata Rinca.

Kata Rinca, di mata netizen pemerintah selalu salah.

Bahkan saat berusaha merespon keluhan dari netizen, diungkap Rinca lagi-lagi pemerintah pasti akan disalahkan.

"Selama ini ketika pemerintahan itu melakukan kebijakan, maka dengan sontak apabila netizen beranggapan kebijakan itu tidak berpihak kepada mereka, bahwa pemerintah dianggap arogan," sambungnya.

Bukan cuma netizen, Rinca juga kesal kepada mahasiswa yang sering mengkritisi pemerintahan.

Menurut Rinca, mahasiswa kerap berdemo tanpa data yang valid.

"Saya sedikit bergaul dengan teman-teman mahasiswa, ketika mereka demo saya sampaikan, ketika demo tolong mainkan data, jangan hanya berani sekadar demo, jangan sekadar berani orasi, jangan sekadar berani anarkis. Ketika kita bermain data, demo itu insya Allah akan bermakna. Ketika kita hanya main berani, enggak perlu jadi mahasiswa, preman pun bisa demo," ungkap Rinca.

Lelah selalu disalahkan, Rinca sebagai PNS lantas meminta kepada masyarakat khususnya netizen dan mahasiswa.

Jika mau mengkritik pemerintah, harus ada solusinya.

"Ketika tidak ada kesesuaian antara kebijakan yang diambil pemerintah dengan kenyataan di lapangan, tunjukkan seperti apa yang harus kami lakukan. Jangan hanya sekadar disalahkan, jangan sekadar hanya dicari kesalahannya tanpa dikasih solusi. Silahkan kami dikritik, kasih kami solusi," ujar Rinca.

"Bagaimana pemerintahan yang berakal sehat itu? tolong dikasih kisi-kisi, sehingga kita ini tidak salah terus dalam melangkah," tanya Rinca kepada Rocky.

Jawaban Rocky Gerung

Usai mendengar pertanyaan dan curhatan Rinca, Rocky mengurai jawabannya.

Rocky mengulas soal arti dari PNS itu sendiri yang bermakna sebagai pelayan publik.

Rocky lantas menyindir aksi Rinca yang sempat pamer Lulusan S2.

"Anda sebut tadi Anda PNS, Pegawai Negeri Sipil. Kata sipil itu diterjemahkan dari bahasa inggris, civil servant, kalau dibahasa Indonesiakan, namanya pelayan masyarakat. Tapi jangan sebut pelayan dong, saya S2, itu masalahnya," pungkas Rocky.

Menurut Rocky, tugasnya PNS memang mendengarkan dan melayani masyarakat.

Jadi jika masyarakat banyak mengeluh atas segala kebijakan pemerintah, hal tersebut adalah wajar.

"Dari awal jadi civil servant, ya memang melayani dan mendengarkan, tidak perlu komplain. Anda komplain kalau Anda dipertanyakan oleh wakil rakyat," ujar Rocky.

Diungkap Rocky, demokrasi di era modern kini tak lagi cuma dikawal oleh masyarakat dalam artian terdahulu.

Namun netizen di media sosial pun adalah bagian dari kontrol dari demokrasi itu sendiri.

"Jadi demokrasi ini tidak lagi diwakilkan oleh rakyat sebagai watchdoc PNS. Tapi diwakili oleh yang disebut deliberatif democrasy, percakapan antar netizen. Bahwa netizen seringkali tergoda untuk mengamplifikasi isu, ya itu perkembangan dari deliberatif democrasy," kata Rocky.

Merespon permintaan Rinca yang menyebut masyarakat yang mengkritik pemerintah harus ada solusi, Rocky mengurai jawaban penuh makna.

Kata Rocky, PNS digaji untuk mencari solusi atas segala permasalahan di masyarakat.

Karenanya diungkap Rocky, PNS tidak boleh mengeluh dan kesal jika diprotes oleh masyarakat terlebih netizen.

"Kalau Anda bilang 'kalian kritik, kasih kami solusi'. Kami bayar Anda untuk cari solusi. Jadi kata itu enggak boleh keluar. Sejengkel-jengkelnya PNS, menteri, sama, dungu, minta solusi. Jadi kita mesti tahan bahwa kami memang civil servant, pelayan. Pelayan enggak boleh komplain," ungkap Rocky.

"Sudah dinasibkan untuk mendengarkan kecerewetan publik. Tidak ada perbedaan di dalam warga negara, perbedaan yang didasarkan pada status selain citizen, mau dia S3, banyak guru besar pun otaknya kecil. Ijazah itu tanda Anda pernah bersekolah, bukan tanda Anda pernah berpikir," sambungnya.

(*/tribun-medan.com)

Artike sudah tayang di tribun-bogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved