Berita Viral

TIM REFORMASI POLRI Dibentuk Kapolri 'Dismash' Mahfud MD: Nanti Gabung dengan Tim Bentukan Istana

Mahfud MD mengaku bersedia bergabung dalam komite Reformasi Polri yang akan dibuat Presiden Prabowo Subianto.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Youtube Biro Setpres
Potret Kapolri Listyo Sigit dengan Seskab Teddy Indra Wijaya di di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025). Mahfud MD siap bergabung dengan tim Komite Reformasi Polri, (Tangkapan Layar Youtube Biro Setpres) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengaku bersedia bergabung dalam komite Reformasi Polri yang akan dibuat Presiden Prabowo Subianto.

Alasan, Mahfud ingin berkontribusi dalam hal perbaikan tubuh Polri agar memiliki citra yang bagus di mata masyarakat. Sebab, kata Mahfud, Polri kehilangan kultur dan budaya pengabdian.

Mahfud menjelaskan, memang ada tiga hal yang harus diperbaiki dalam kaitannya dengan penegakan hukum, yakni aturan, aparat dan budayanya atau instrumen, struktur dan kulturnya.

"Nah (masalah) struktural ini udah jadi, enggak ada masalah. Polri kan sudah lepas dari TNI, itu kan strukturnya sudah selesai dan ada sudah undang-undang yang mengatur," ujar Mahfud dilansir kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

Selanjutnya terkait instrumen, ia menilai sudah banyak aturan terkait kepolisian yang sudah bagus terkait aturannya.

"Masalahnya (ada pada) kultural ini, polisi ini kehilangan kultur, budaya pengabdian. Enggak banyak yang perlu dirombak, karena aturan apapun yang dicari tentang Polri yang bagus itu gimana sih? sudah ada semua di undang-undang," ujar Mahfud.

Kultur buruk dari kepolisian inilah yang dinilai buruk oleh masyarakat dan menyebabkan tidak adanya meritokrasi di institusi tersebut. "Tapi kulturnya kok buruk, kesan orang kalau polisi itu memeras, kemudian membeking ini, yang terpenting tidak ada meritokrasi. Sehingga orang-orang baik itu susah, siapa yang ingin dapat jabatan ya punya kedekatan dengan pimpinan di berbagai level atau membayar," ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud bersedia terlibat dalam reformasi polri yang akan dibuat Presiden Prabowo ini. Terkait posisinya dalam komite tersebut, Mahfud tidak terlalu memikirkannya. 

Kemauan untuk bergabung ke Komite Reformasi Polri ini, kata Mahfud, ia lakukan sebagai bentuk kontribusinya bagi negara. Dirinya hanya ingin menyampaikan catatan penting untuk kebaikan Polri. "Ya nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh," tegas Mahfud.

Yang perlu digaris bawahi, lanjut Mahfud, dirinya hanya ingin membantu Prabowo dalam hal Reformasi Polri. Perihal kebijakan politik, ekonomi, rancangan undang-undang (RUU) perampasan aset hingga Pilkada, itu semua ia serahkan ke Prabowo.

"Saya konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam tim reformasi Polri saja, dari sekian banyak (reformasi) itu kan ada politik, ekonomi, RUU perampasan aset hingga Pilkada," kata Mahfud MD.

Sebab, menurutnya banyak orang yang yang lebih berkompeten dari dirinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mahfud juga menegaskan dirinya memahami betul etika politik, di mana memang harus "orang-orang yang berkeringat" untuk Prabowo yang harus didahulukan.

Terkait nanti ada pihak yang merasa keberatan soal masuknya Mahfud MD ke komita Reformasi Polri, Mahfud tak ingin membahasnya. Terlebih, lanjut Mahfud, tugas mereformasi Polri tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Nggak papa, Reformasi Polri itu paling lama dua bulan, atau mungkin sebulan saja selesai, karena masalahnya sudah jelas itu," ungkap Mahfud.

Ceritakan Pertemuannya dengan Seskab Teddy

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menceritakan pertemuannya dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya untuk membahas rencana pembentukan Komite Reformasi Kepolisian.

Pertemuannya dengan Teddy terjadi pada Selasa (16/9/2025), untuk membahas permintaan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pembentukan Komite Reformasi Kepolisian.

"Nah di situlah kami diskusi banyak, tetapi yang ingin saya pastikan dari diskusi yang itu, saya hanya menyampaikan konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam tim reformasi Polri," ujar Mahfud di kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

Mahfud mengaku dapat membantu Prabowo dalam rencananya mereformasi Polri dan memandangnya sebagai bagian kontribusi untuk negara. "Negara ini sudah banyak memberi kepada saya, sehingga saya katakan yang bisa saya kerjakan, saya kerjakan, saya bantu itu urusan Polri, reformasi Polri," ujar Mahfud.

Rencananya, Mahfud akan bertemu dengan Prabowo untuk membahas Komite Reformasi Kepolisian pada Jumat (19/9/2025). Namun pertemuan tersebut batal, karena Prabowo harus bertolak ke Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Kanada untuk menghadiri sejumlah agenda kenegaraan. "Kamis malam itu Teddy kirim WA ke saya, 'Prof mohon maaf besok enggak jadi, karena kami mau berangkat ke New York'," ujar Mahfud.

Kendati sudah setuju bergabung dengan Komite Reformasi Kepolisian bentukan Prabowo, tetapi Mahfud tidak ingin membahas soal posisinya. "Ya nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh," ujar Mahfud.

Istana Benarkan Mahfud Masuk Komite Reformasi Polri

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi, membenarkan Mahfud MD bergabung dalam Komite Reformasi Polri. 

"(Ya) termasuk salah satunya (Mahfud MD),” kata Prasetyo singkat saat ditanya apakah Mahfud termasuk salah satu tokoh yang dilirik saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo mengatakan tim komite Reformasi Polri ini akan melibatkan sejumlah tokoh nasional baik dari pemerintahan maupun warga sipil umum. Nama Penasihat Khusus Presiden di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, Ahmad Dofiri, juga disebut memiliki peluang untuk masuk ke dalam struktur komite tersebut.

“Komitmen Bapak Presiden yang sekarang sedang proses untuk kita meminta kesediaan para tokoh-tokoh untuk berkenan bergabung di komite tersebut,” ucap Prasetyo.

Diketahui, pembentukan komite Reformasi Polri ini menjawab tuntutan masyarakat untuk memperbaiki citra Polri di masyarakat. Adapun, tim Komite Reformasi Polri disebut bakal dilantik dalam waktu dekat.

Potret Kapolri Listyo Sigit dengan Seskab Teddy Indra Wijaya di di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025). (Tangkapan Layar Youtube Biro Setpres)
Potret Kapolri Listyo Sigit dengan Seskab Teddy Indra Wijaya di di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025). (Tangkapan Layar Youtube Biro Setpres) (Youtube Biro Setpres)

Kapolri Dahului Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengambil langkah berani dengan membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri. 

Pembentukan tim internal ini di tengah Presiden Prabowo sedang menggodok pembentukan Komite Reformasi Polri. 

Tim internal polri yang dibentuk Kapolri ini beranggotakan 52 perwira, terdiri dari 47 jenderal dan 5 perwira menengah, yang ditugaskan untuk mengevaluasi dan memperbaiki berbagai aspek internal kepolisian.

Langkah ini bukan sekadar respons administratif. Di baliknya, ada harapan besar dari masyarakat yang menginginkan Polri tampil lebih humanis, transparan, dan akuntabel. “Ya tentunya semua masukan,” ujar Kapolri Sigit kepada wartawan di Kompleks STIK Jakarta, Senin (22/9/2025).

Sigit menegaskan komitmen untuk mendengar suara publik. Pembentukan tim internal ini juga menjadi jawaban atas desakan reformasi yang menguat pasca demonstrasi besar-besaran di berbagai kota akhir Agustus lalu. 

Unjuk rasa yang sempat diwarnai kekerasan aparat itu memicu kritik tajam, bahkan menarik perhatian Kantor HAM PBB.

Tak hanya dari internal, Polri juga membuka ruang bagi Komite Reformasi Polri yang melibatkan pakar dan masyarakat sipil.

“Polisi terbuka terhadap semua upaya untuk perbaikan institusi,” kata Sigit.

Publik berharap agar Polri benar-benar menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan sekadar penegak hukum.

Berikut fakta-faktanya yang dirangkum Tribun-medan.com.

Komitmen Kapolri terhadap Reformasi Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kesiapannya untuk menerima dan menindaklanjuti semua masukan dari masyarakat guna memperbaiki institusi kepolisian.

Sebagai bentuk konkret, dibentuklah Tim Transformasi Reformasi Polri yang terdiri dari 47 jenderal dan 5 perwira menengah.

Selain itu, Polri juga membuka diri terhadap saran dari Komite Reformasi Polri yang dibentuk pemerintah, para pakar, dan masyarakat umum. "Ya tentunya semua masukan," ujar Sigit, Senin (22/9/2025).

Tim internal ini bertugas memperbaiki aspek kultural, instrumental, dan kebudayaan di lingkungan Korps Bhayangkara serta mengevaluasi seluruh program Polri yang telah dilaksanakan.

Latar Belakang Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri

Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri merupakan respons atas desakan publik setelah unjuk rasa besar-besaran di DPR RI dan berbagai kota pada akhir Agustus 2025.

Demonstrasi tersebut diwarnai kekerasan oleh aparat, memicu kritik tajam dari masyarakat dan perhatian dari Kantor HAM PBB.

Surat Perintah Kapolri dan Struktur Tim

Tim dibentuk melalui Surat Perintah Nomor: Sprin/2749/IX/TUK.2.1./2025 yang ditandatangani pada 17 September 2025.

Kapolri memerintahkan jajarannya untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait dalam pelaksanaan reformasi.

Susunan Tim Transformasi Reformasi Polri

  • Pelindung: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
  • Penasehat: Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo
  • Pengarah:
    Bidang Organisasi: Komjen Wahyu Hadiningrat
    Bidang Operasional: Komjen Mohammad Fadhil Imran
    Bidang Pelayanan Publik: Komjen Akhmad Wiyagus
    Bidang Pengawasan: Komjen Wahyu Widada
  • Ketua dan Wakil Ketua:
    Ketua Tim: Komjen Chryshnanda Dwilaksana
    Wakil Ketua I: Irjen Herry Rudolf Nahak
    Wakil Ketua II: Brigjen Susilo Teguh Raharjo
  • Sekretaris:
    Sekretaris I: Irjen Kristiyono
    Sekretaris II: Brigjen Langgeng Purnomo
    Sekretaris III: Kombes Kusworo Wibowo
  • Anggota Tim:
    AKBP Joko Agung Purnomo
    Kombes Ferli Hidayat
    Kombes Iman Imanuddin
    AKBP Ardhy Zul Hasbih Nasution
  • Ketua Bidang:
    Organisasi: Irjen Anwar
    Operasional: Irjen Mulia Hasudungan Ritonga
    Pelayanan Publik: Irjen Agus Suryo Nugroho
    Pengawasan: Irjen Abdul Karim
    Lemdik: Irjen Eko Rudi Sudarto
    Humas/Manajemen Media: Irjen Sandi Nugroho
    Regulasi: Irjen Viktor Theodorus Sihombing
    Dukungan TIK: Irjen Slamet Uliandi
  • Anggota Bidang:
    Irjen Andik Setiyono
    Brigjen Erthel Stephan
    Brigjen Agoes Soejadi Soepraptono
    Brigjen Budhi Herdi Susianto
    Brigjen Haryadi
    Irjen Edy Murbowo
    Brigjen Muhammad Tedjo Kusumo
    Brigjen Yudhi Sulistianto Wahid
    Brigjen Rudy Harianto
    Brigjen Dedy Murti Haryadi
    Brigjen Nunung Syaifuddin
    Brigjen Witnu Urip Laksana
    Brigjen Bakhruddin Muhammad Syah
    Brigjen Adex Yudiswan
    Brigjen Indarto
    Irjen Merdiasyam
    Brigjen Yudo Hermanto
    Brigjen Ucu Kuspriyadi
    Brigjen Herucokro
    Brigjen Naek Pamen Simanjuntak
    Irjen Midi Siswoko
    Brigjen Mohamad Syaripudin
    Brigjen Umar Surya Fana
    Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko
    Brigjen Ade Ary Syam Indradi
    Brigjen Veris Septiansyah
    Brigjen Akhmad Yusep Gunawan
    Brigjen Singgamata

(*/Tribun-medan.com)

Artikel telah tayang di Tribunnews.com dan  Kompas.com

Baca juga: DAFTAR Susunan Tim Transformasi Reformasi Polri Bentukan Kapolri, dari Pelindung hingga Anggota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved