Berita Viral

KEPSEK SD di Lampung Kedapatan Absen 3 Bulan Tapi Terima Gaji Alasan Cucu Sakit, Wabup Ngamuk

Kepala sekolah SD 4 Pringsewu Lampung, Budianto kedapatan tak bekerja selama 3 bulan tapi terima gaji dengan alasan jaga cucu sakit sontak membuat

Instagram/umilailamediacenter
KEPSEK BOLOS LAMA - Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, menghubungi Kepala SDN 4 Kabupaten Pringsewu, Lampung, Budianto, yang tak pernah masuk kerja selama tiga bulan. Alasannya absen sebentar. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Kepala sekolah SD 4 Pringsewu Lampung, Budianto kedapatan tak bekerja selama 3 bulan.

Adapun Kepsek Budianto absen selama tiga bulan dengan alasan jaga cucu sakit jadi sorotan.

Budianto ketahuan tidak bekerja selama 3 bulan usai Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, melakukan sidak.

Sontak hal itu membuat Wabup mengamuk.

Dimana saat mendatangi sekolah yang dipimpin Budianto, Umi Laila tak melihat kepala sekolah tersebut di ruangan.

Budianto adalah Kepala Sekolah SDN 4 Pringsewu Lampung.

Akibat insiden ini, Budianto terancam dicopot dari jabatannya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, melakukan sidak ke SD Negeri 4.

Ia tiba-tiba naik pitam saat melihat tidak ada Budianto di ruangan. 

Lantas, Umi Laila langsung menghubungi Budianto melalui sambungan telepon.

Dalam percakapannya, Umi Laila bertanya ke kepala sekolah bahwa dirinya mengikuti upacara hari Senin di sekolahnya.

Baca juga: Motor Petugas Kebersihan di Medan Tuntungan Akhirnya Ditemukan setelah 9 Bulan Hilang

Umi Laila pun bertanya ke sang kepala sekolah. "Bapak tidak berangkat Senin ini ya," tanya Umi, dikutip dari video unggahan di akun @umilailamediacenter, Senin (15/9/2025).

Kepsek Budianto mengatakan, dirinya barusan pulang karena cucunya sakit dua duanya. 

Untuk memastikan kehadiran Kepsek Budianto, Umi Laila pun bertanya ke guru yang saat itu ada di kantor. 

"Bapak biasanya berangkat jam 7.15 WIB. Ngomong aja jujur. Namun, dijawab oleh guru, kepala sekolah tidak pernah berangkat," tegas Umi Laila ke Budianto.

Ia menilai Kepsek Budianto telah memakan gaji buta dan akan segera dievaluasi.

"Jangan gitu ya Pak, gaji Bapak enggak halal lho ya. Ternyata Bapak enggak pernah berangkat. Bapak saya evaluasi kalau tidak pernah berangkat," katanya dalam video. 

"Bapak saya evaluasi ya Pak ya, Bapak saya evaluasi kalau tidak pernah berangkat," imbuh Umi Laila, melansir Tribun Sumsel.

Lebih lanjut, Umi tampak mengecek absensi milik Budi yang kosong sejak tiga bulan lalu.

"Pak Budianto ini absennya bulan apa ini, Juni kosong enggak pernah masuk, ini Juli enggak pernah masuk."

"Ini Agustus juga belum pernah masuk, ini sudah masuk September juga belum pernah masuk," ucap Umi lagi.

Baca juga: Ternyata Karena Menu Ikan Hiu Goreng, Penyebab 24 Siswa Keracunan MBG di Ketapang

Budianto kemudian memberikan pembelaan bahwa sesuai aturan, suami istri tidak boleh satu sekolah.

Sementara saat dikonfirmasi awak media, Umi Laila mengaku bahwa sudah sejak lama mendapat laporan dari pengajar SDN 4 Pringsewu, terkait kinerja Kepsek Budianto.

Namun, dirinya baru sempat sidak pada Rabu (17/9/2025).

Kini, Umi Laila mengatakan bahwa Budianto terancam dicopot dari jabatannya.

Menurutnya, Budianto dinilai tidak bertanggung jawab atas tugasnya sebagai kepala sekolah.

Umi Laila juga menjelaskan, sebagai Kepsek, Budianto hanya mengontrol kerja guru-guru dan staf sekolah melalui handphone.

Dari peristiwa ini, Umi Laila berharap tidak pernah lagi kejadian serupa di sekolah mana pun.

Profil Umi Laila

Umi Laila bukan nama baru dalam dunia organisasi dan pengabdian masyarakat.

Perempuan kelahiran Sleman, 10 Mei 1972, ini telah meniti karier kepemimpinan sejak lama.

Kariernya jauh sebelum akhirnya melangkah ke panggung Pilkada 2024 dan meraih kepercayaan rakyat sebagai pemimpin daerah.

Kemenangan Umi Laila di Pilkada bukan semata karena popularitas.

Akan tetapi, berkat rekam jejak panjangnya di berbagai jabatan penting organisasi yang ia emban dengan penuh tanggung jawab.

Umi Laila dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai keagamaan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, khususnya di wilayah pedesaan.

Jejak pendidikan Umi Laila menunjukkan dedikasinya terhadap dunia ilmu dan agama.

Umi Laila menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Wonosobo, Jawa Tengah, pada tahun 1997, dengan mengambil jurusan Agama.

Latar belakang pendidikan ini membentuk cara pandangnya yang santun, religius, namun tetap terbuka terhadap kemajuan dan modernisasi.

Perjalanan akademik Umi Laila dimulai dari:

SD Negeri Klegung 1 Tempel, Sleman (1980–1986)

MTS Negeri Tempel, Sleman (1986–1989)

MA Negeri Jombang, Jawa Timur (1989–1992)

S1 Agama di IIQ Wonosobo, Jawa Tengah (1992–1997)

Tak hanya mengandalkan pendidikan formal, Umi Laila juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang memperluas pengaruh dan wawasan kepemimpinannya.

Kedekatannya dengan masyarakat, ditambah kemampuan komunikasi yang hangat dan empatik, menjadikan Umi Laila sebagai pemimpin yang dirindukan.

Terutama oleh kalangan perempuan dan kelompok akar rumput.

Ia membawa nuansa kepemimpinan yang berbasis nilai-nilai moral dan spiritual, namun tetap responsif terhadap tantangan zaman.

Berikut segudang jabatan yang pernah ia emban:

Ketua PC Fatayat NU Pringsewu (2010 - 2020)

Kader PMII Institut Ilmu Al-qur’an Wonosobo (1994 - 1997)

Ketua PC Fatayat NU Tanggamus (2004-2005)

Ketua PAC Muslimat NU Pagelaran (2005-2010)

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pringsewu (2019-2024)

Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Pringsewu (2019-2024)

Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Pringsewu (2019-2023)

Ketua Himpaudi Kabupaten Pringsewu (2016-2025)

Ketua DPC GERINDRA Kabupaten Pringsewu (2023-2025)

Artikel ini telah tayang di Bangkapos

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 


 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved