Berita Viral
Beda Nasib di Panggung PBB, Pidato Prabowo Disambut Tepuk Tangan, Netanyahu Ramai Kena Walk Out
Sedangkan nasib Netanyahu jauh beda. Pidatonya disambut aksi walk out peserta di panggung PBB.
Selain itu, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk diplomasi, tetapi juga dalam aksi nyata.
"Kita harus semakin mendekat, bukan menjauh. Bersama-sama kita harus berusaha mencapai harapan dan impian kita.
Perserikatan Bangsa-Bangsa lahir dari abu Perang Dunia Kedua yang merenggut puluhan juta jiwa.
PBB diciptakan untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua.
Kami tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga besar ini," kata Presiden Prabowo.
Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia selama ini merupakan salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB, dan akan terus memperkuat peran tersebut di masa mendatang.
Menurutnya, keamanan dan perdamaian global tidak bisa hanya ditopang oleh kata-kata, melainkan harus diwujudkan dengan tindakan konkret.
"Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain.
Di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian dari beban.
Tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar mencapai perdamaian oleh PBB," tegas Presiden.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang mendalam. Namun, menurut Kepala Negara, PBB harus tetap menjadi pilar perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua bangsa.
"Tidak ada satu negara pun yang bisa merasa aman. Kita membutuhkan PBB, dan Indonesia akan terus mendukung PBB. Walaupun kami masih berjuang, kami tahu dunia membutuhkan PBB yang kuat," ucap Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menekankan bahwa tatanan dunia yang adil tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.
Oleh karena itu, PBB harus diperkuat agar mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks, termasuk konflik, krisis kemanusiaan, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi.
"Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan.
Sedihnya Momen Kepulangan Suyanti, 23 Tahun Tak Jumpa Anak, Kini Meninggal di Malaysia Karena Kanker |
![]() |
---|
Tampang Wawan Pembunuh Sekeluarga Mantan Istri di Pacitan, Jasadnya Ditemukan Tewas di Hutan |
![]() |
---|
Akhirnya Ditangkap, Sosok Adrian Gunadi Buronan Interpol di Qatar, Dulu Pernah Jadi Bos Pinjol |
![]() |
---|
Viral di Medsos Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM di SPBU, Pertamina Jelaskan yang Sebenarnya |
![]() |
---|
BGN Catat Ada 70 Kasus atau 5.914 korban Keracunan MBG, 45 Dapur MBG Ditutup, Nanik:Saya Mohon Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.