Berita Viral

Beda Nasib di Panggung PBB, Pidato Prabowo Disambut Tepuk Tangan, Netanyahu Ramai Kena Walk Out

Sedangkan nasib Netanyahu jauh beda. Pidatonya disambut aksi walk out peserta  di panggung PBB.

Kolase foto Youtube United Nations/Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden/istimewa
BEDA RESPONS DI PBB - Kolase foto Presiden RI Prabowo Subianto, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat pidato di PBB, JUmat (26/9/2025). Di tengah sorotan dunia di Sidang Umum PBB ke-80, dua pidato pemimpin dari belahan berbeda menghadirkan kontras emosional yang mencuat. 

Selain itu, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk diplomasi, tetapi juga dalam aksi nyata.

"Kita harus semakin mendekat, bukan menjauh. Bersama-sama kita harus berusaha mencapai harapan dan impian kita.

Perserikatan Bangsa-Bangsa lahir dari abu Perang Dunia Kedua yang merenggut puluhan juta jiwa.

PBB diciptakan untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua.

Kami tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga besar ini," kata Presiden Prabowo.

Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia selama ini merupakan salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB, dan akan terus memperkuat peran tersebut di masa mendatang. 

Menurutnya, keamanan dan perdamaian global tidak bisa hanya ditopang oleh kata-kata, melainkan harus diwujudkan dengan tindakan konkret.

"Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain.

Di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian dari beban.

Tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar mencapai perdamaian oleh PBB," tegas Presiden.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang mendalam. Namun, menurut Kepala Negara, PBB harus tetap menjadi pilar perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua bangsa.

"Tidak ada satu negara pun yang bisa merasa aman. Kita membutuhkan PBB, dan Indonesia akan terus mendukung PBB. Walaupun kami masih berjuang, kami tahu dunia membutuhkan PBB yang kuat," ucap Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menekankan bahwa tatanan dunia yang adil tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia. 

Oleh karena itu, PBB harus diperkuat agar mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks, termasuk konflik, krisis kemanusiaan, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi.

"Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved