Berita Viral
ISTRI Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Beberkan Fakta Sebenarnya soal Hubungan dengan Vara
Melalui pengacaranya, Dwi Librianto, Pita mengaku kenal dan tahu siapa sosok Vara yang disebutkan oleh polisi.
TRIBUN-MEDAN.com - Istri dari Diplomat muda Kemlu Arya Daru yakni Meta Ayu Puspitantri alias Pita akhirnya muncul ke publik.
Pita membantah jika sang suami, Arya Daru mempunyai hubungan spesial dengan rekan kerjanya yakni Vara.
Kurang lebih tiga bulan lamanya Arya daru meninggal, akhirnya Pita pertama kali muncul ke publik.
Sebagai seorang istri, Pita menguak fakta terkait banyaknya kabar yang beredar yang kerap kali dikaitkan dengan kematian Arya Daru.
Sampai saat ini Pita Ayu masih meniali jika kematian sang suami janggal.
Baca juga: Lagi-lagi Keluarga Diplomat Arya Daru Diteror Ketiga Kali, Ketakutan Usai Muncul ‘Mawar Merah Garis’
Apalagi ia dengan tegas membantah jika sang suami, Arya Daru memiliki hubungan dengan rekan kerjanya Vara.
Hal ini disampaikan Pita saat melakukan konferensi pers, Sabtu (28/9/2025).
"Saya sangat sangat mengenal mas Daru. Kami berdua sudah sangat cukup untuk satu sama lain. Sehingga saya mohon, tidak ada lagi framing negatif untuk suami saya," ungkap Pita, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube metro tv news, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya ia dan sang suami sudah sangat dekat dan saling mengenal satu sama lain.
"Kami berdua sudah sangat cukup untuk satu sama lain. Suami saya enggak neko-neko. Saya kenal betul suami saya," imbuh Pita.
Baca juga: LIVE SCTV Newcastle Vs Arsenal Malam Ini, Prediksi Skor Arsenal Diunggulkan, Peluang Kejar Liverpool
Sebelumnya, Pita sempat bersuara soal sosok Vara.
Melalui pengacaranya, Dwi Librianto, Pita mengaku kenal dan tahu siapa sosok Vara yang disebutkan oleh polisi.
"Almarhum selalu menceritakan siapa Vara, siapa Dion. Kawan kerjanya, selalu ada dalam chatting," pungkas Dwi Librianto.
"Jadi mereka (Pita) kenal, dan tahu lah (soal Vara). Tahu, dalam chat ada diskusi. Dalam kerjaannya selalu diberi tahukan," sambungnya.
Misteri Teror Ketiga
Keluarga diplomat Arya Daru kembali diguncang teror misterius berupa kiriman mawar merah dengan garis pesan yang diduga berasal dari pihak tertentu.
Ini merupakan insiden ketiga yang dialami keluarga tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam pernyataan resminya, keluarga Arya Daru menyebut simbol dan pesan yang disisipkan.
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan ada tiga teror yang diterima keluarga mendiang diplomat muda Kemlu tersebut.
Teror pertama diterima keluarga pada 9 Juli 2025 pukul 21.00, setelah tahlilan.
Baca juga: KONDISI Emil Audero Buat Cemas Timnas Indonesia, Paes Belum Pulih, Krisis Kiper Jelang Ronde 4
“Setelah tahlilan mendapatkan amplop berisi styrofoam, bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).
Sebagaimana diberitakan, Diplomat muda Kemlu Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menyebut dugaan Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal itu dibantah keluarga Arya Daru berdasar bukti luka-luka yang tak sinkron dengan dugaan tersebut.
Alih-alih mendapat kabar terang misteri kematian Arya, keluarga justru mendapat teror setelah tahlilan pada 9 Juli 2025.
Tak berselang lama, keluarga Arya Daru kembali mendapatkan teror. Teror kedua diterima keluarga pada 27 Juli 2025. Makam Arya Daru diacak-acak oleh orang tidak dikenal.
Teror ketiga bunga mawar
Tim Kuasa Hukum mengatakan teror ketiga diterima keluarga baru-baru ini.
“Teror ketiga, baru-baru ini, pada September, ketika istrinya berkunjung (ke makam Arya Daru) bersama anaknya. Ditaruh bunga berbentuk garis, bunga mawar merah berbentuk garis,” lanjutnya.
Pihaknya sudah meminta konfirmasi dari pihak keluarga terkait bunga mawar merah berbentuk garis tersebut.
Namun tidak ada pihak keluarga yang melakukannya.
“Ya itu teror, membuat rasa takut,” sambungnya.
Ia menilai teror yang dialami oleh keluarga Arya Daru merupakan pesan dari pihak tertentu.
“Ini adalah satu clue atau pesan bagi kami sebagai penasihat hukum. Ini ada satu pesan dari pihak tertentu pada keluarga, istri, orangtua almarhum,” pungkasnya.
Misteri kematian janggal
Tim penasihat hukum keluarga almarhum Arya sebelumnya telah mengklaim adanya kejanggalan seputar kematian diplomat muda Kemlu tersebut.
Kejanggalan yang ditemukan oleh pihak keluarga dan tim hukum, beberapa di antaranya hasil penyelidikan kepolisian.
"Misteri dari kematian almarhum (Arya) ada kemiripannya dengan kasus (kematian) Brigadir Yosua, karena ini peristiwa misterius," terang dia, saat jumpa pers, di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
Diplomat muda Kemlu Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Selang kira-kira sebulan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan penyelidik belum menemukan unsur pidana terkait kasus kematian Arya.
Dalam rilis perkembangan kasus pada Selasa (29/7/2025), Polda Metro Jaya menduga Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.
Subaryono, ayah Arya kemudian mempertanyakan hasil penyelidikan kepolisian tersebut dalam jumpa pers pada Sabtu ini, didampingi tim hukum.
Beberapa kejanggalan diungkap oleh keluarga dan tim hukum, di antaranya soal hasil penyelidikan polisi, luka lebam tubuh alm Arya, kandungan obat dalam urine yang secara keseluruhan membuat kasus ini tetap misterius.
Tergantung polisi mau atau tidak
Atas dasar itu, Tim penasihat hukum keluarga almarhum diplomat muda Arya berharap kepolisian berkaca dari kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"Saya yakin kepolisian punya keahlian. Sekarang tinggal mau apa tidak ungkap secara transparan untuk memberi kepastian hukum, pemenuhan HAM dari sisi kemanusian kepada pihak almarhum agar beliau tenang diperistirahatan yang abadi dan keluarga yang ditinggalkan tenang," tegas Nicholay.
Tim hukum keluarga Arya Daru juga menegaskan untuk saat ini pihak keluarga meyakini kematian Arya Daru bukan karena bunuh diri.
"Bukan kasus bunuh diri. Kemungkinan besar melibatkan orang lain dan ada tindak pidana, pihak lain yang punya kehalian profesioanl menghabisi nyawa seseorang," tegas Nicholay.
Disampaikan Nicholay, pihak kelurga almarhum juga menyoroti kondisi fisik jenazah saat pertama kali ditemukan.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
TRAGEDI DUNIA PENDIDIKAN: Kasus Dugaan Pelecehan dan Pembunuhan Siswi SMK yang Mengguncang Publik |
![]() |
---|
CAPAIAN Sejarah Prabowo Usai Pidato di PBB: Bawa Oleh-oleh Ratusan Triliun dan Diplomasi Strategis |
![]() |
---|
PANDUAN LENGKAP Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 Melalui MOLA BKN |
![]() |
---|
Penyebab Tewasnya Wawan, Pelaku Habisi Satu Keluarga Mantan Istri di Pacitan, Ini Hasil Autopsinya |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Naufal Takdir, Atlet Meninggal di Rusia: Mamak yang Sabar, Doakan Ya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.