Berita Viral
PILU Jupriadi 16 Tahun Jadi Guru Honorer Dipecat Gegara Ngeluh Pesan Politik di Grup WA Sekolah
Pilu nasib Jupriadi atau Deng Joe, guru honorer yang sudah 16 tahun mengabdi dan mendadak dipecat gegara ngeluh soal adanya pesan politik di grup WA s
TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu nasib Jupriadi atau Deng Joe, guru honorer yang sudah 16 tahun mengabdi dan mendadak dipecat.
Adapun Jupriadi seorang guru honorer di SMAN 10 Makassar, Sulawesi Selatan dipecat usai mengeluh adanya pesan politik di grup WhatsApp sekolah.
Ia dipecat pada Maret 2023.
Padahal ia sudah mengabdi selama 16 tahun di sekolah itu.
Jupriadi dilanda konflik setelah ada pesan politik yang dikirim ke grup WhatsApp sekolah.
Jupriadi mengeluhkan pesan itu.
Dia mengatakan, grup pendidikan seharusnya tidak diwarnai oleh pesan politik.
Setelah menyampaikan keluhannya, Jupriadi dikeluarkan dari grup.
Lalu, sehari kemudian dia dipanggil oleh Kepala Tata Usaha.
Jupriadi lalu menerima surat yang isinya adalah pemberitahuan bahwa dia telah dibebastugaskan.
Jupriadi sangat kecewa dengan keluarnya surat itu.
“Saya pribadi tidak terima. Tidak pernah dipanggil sebelumnya, tidak ada SP 1 sampai SP 3,” ujar Jupriadi dikutip Tribun-medan.com dari Tribun Timur, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Sabrina Hapus Nama Deddy Corbuzier dari IG, Ternyata Dulu Pernikahannya Sempat Tak Direstui
Dia mengeklaim, tidak pernah menjalani evaluasi kinerja. Di samping itu, dia mengaku sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
Sekarang Jupriadi berharap, ada kejelasan dan keadilan atas statusnya.
Dia juga menginginkan adanya perlindungan untuk tenaga honorer yang sudah lama mengabdi.
Dia sempat berupaya mendaftar sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) penuh waktu pada tahun 2024 dan paruh waktu pada tahun 2025.
Akan tetapi, upayanya itu tidak membuahkan hasil karena namanya sudah dihapus dari sistem Dapodik.
Adapun Jupriadi masuk menjadi guru pada tahun 2007 ketika SMAN 10 Makassar kekurangan guru mata pelajaran (mapel) Teknik Informatika.
Saat itu, dia diminta mengajar tentang ilmu komputer.
Namun, ketika mapel Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dihapus dari kurikulum, Jupriadi dipindahtugaskan ke pengelolaan laboratorium komputer.
Pria itu mengurus jaringan, peralatan, dan membantu bagian tata usaha.
Dia kemudian menjadi operator utama program Smart School di SMAN 10 Makassar
Jupriadi aktif memenuhi kewajibannya selama bertahun-tahun.
Dia juga melakukan sosialisasi ke kelas-kelas.
Baca juga: ZASKIA dan Hanung Tolak Damai Karyawannya Dipukul Oknum TNI, Komitmen Proses Hukum
Meski demikian, dia kerap mempertanyakan status dan kelayakan tugasnya sebagai operator Smart School.
Dia mengaku, tidak pernah mendapat tanggapan dari pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan.
Sementara itu, Kepala SMAN 10 Makassar Bahmansyur menanggapi viralnya kisah Jupriadi dipecat.
Bahmansyur mengatakan, Jupriadi mulai mengabdi sebagai guru sejak sekolah itu dipimpin Drs. Syamsu Alam.
Menurut Bahmansyur, Jupriadi tidak mempunyai Akta IV dan NUPTK (nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan).
Selain itu, Jupriadi tidak tercatat dalam daftar hadir guru sejak Januari 2022.
“Selama tiga bulan terakhir, kami menilai tidak ada peningkatan dan perbaikan kinerja dari sisi kedisiplinan dan efektivitas pekerjaan,” kata Bahmansyur, Minggu, (28/9/2025).
Pihak sekolah kemudian memutuskan untuk membebastugaskan Jupriadi sejak 8 Maret 2023.
Adapun tugas terakhir Jupriadi adalah sebagai pengelola laboratorium komputer dan penanggung jawab Smart School.
Artikel ini telah tayang di TribunTimur
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.