Berita Viral

Anak Putus Sekolah, Sosok dan Tampang Hacker Bjorka, Kerjanya Setiap Hari di Depan Komputer

Hacker Bjorka beberapa waktu lalu membuat heboh dengan aksinya. Kini sudah terbongkar siapa sosok di balik Bjorka.

Youtube Kompas TV
HACKER DITANGKAP- WFT (22), disebut "hacker" pemilik akun X bernama Bjorka, dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Anak putus sekolah, sosok dan tampang hacker Bjorka. Kerjanya setiap hari di depan komputer.

Misteri siapa sosok hacker Bjorka akhirnya terungkap.

Hacker Bjorka beberapa waktu lalu membuat heboh dengan aksinya.

Kini sudah terbongkar siapa sosok di balik Bjorka.

Dia adalah WFT, seorang pria masih 22 tahun dan anak putus sekolah.

Kini WFT sebagai pemilik akun X bernama Bjorka, ditangkap jajaran Subdit IV Direktorat Reserse Siber di Sulawesi Utara.

WFT dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025).

Ia tampak mengenakan baju tahanan warna oranye dan masker saat dibawa ke ruang konferensi pers.

Penangkapan berlangsung pada Selasa (23/9/2025) di rumah kekasihnya, MGM, di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Ia ditangkap terkait dugaan akses ilegal terhadap data nasabah salah satu bank swasta.

Deretan nama yang diganti 

Wakil Direktur Reserse Siber AKBP Fian Yunus menekankan bahwa WFT telah mengeksplor dark web sejak 2020. 

Sosok hacker Bjorka yang sempat menghebohkan publik Indonesia akhirnya terungkap di tangan Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya di bawah komando AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon. Sang hacker Bjorka, pria berinisial WFT (22), asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Ia ditangkap pada Selasa (23/9/2025) di Desa Totolan, Minahasa.
Sosok hacker Bjorka yang sempat menghebohkan publik Indonesia akhirnya terungkap di tangan Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya di bawah komando AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon. Sang hacker Bjorka, pria berinisial WFT (22), asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Ia ditangkap pada Selasa (23/9/2025) di Desa Totolan, Minahasa. (Dok Polda Metro Jaya)

Fian menjelaskan bahwa di dark web, sejumlah akun anonim menjual berbagai jenis data, termasuk data pribadi hasil peretasan dan serangan ransomware.

Namun, aparat penegak hukum internasional, yakni Interpol, FBI, serta kepolisian Prancis dan Amerika Serikat menutup platform dark web yang digunakan WFT. 

“Sehingga si pelaku ini akan lompat dari satu aplikasi dark web ke aplikasi dark web yang lain. Tetapi perangkat bukti digital yang kita temukan itu masih tersimpan di dalam perangkat-perangkat tersebut dalam bentuk jejak digital,” ujar Fian dilansir dari Tribun Sumsel

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved