Berita Viral

BERTAMBAH Kasus Keracunan MBG di Agam Capai 122 Orang, Guru juga Dirawat Usai Cicipi Menu

Korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terus bertambah.

Editor: Juang Naibaho
(TribunPadang.com)
KERACUNAN MBG- Korban keracunan diduga akibat mengkonsumsi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus berdatangan ke Puskesmas Manggopoh, Agam, Sumbar, Kamis (2/10/2025). Hingga Jumat (3/10/2025), tercatat sudah 122 siswa yang jadi korban dan menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh, RSIA Rizki Bunda, dan RSUD Lubuk Basung. 

Kepala Bidang Sarana (KTU) RSUD Lubuk Basung, Arno, mengatakan, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan ini, merupakan pasien keracunan massal dari tanggal 1 Oktober.

Arno merinci, sejak Rabu (1/10/2025) hingga Kamis (2/10/2025) total 47 pasien keracunan massal yang menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung.

Pasien terakhir yang ditangani pihaknya akibat masalah keracunan massal masuk pukul 11.00 WIB, Kamis (2/10/2025).

“Dari total 46 pasien sejak hari pertama, 26 pasien dinyatakan sehat. Sisa 20 pasien kemarin (kamis) 8 pasien juga sudah diizinkan pulang. Sisa 12 pasien lagi yang menjalani perawatan di ruang rawat inap,” ujarnya.

Guru juga Keracunan

Tenaga pendidik atau guru turut menjadi korban keracunan massal setelah sempat cicipi makanan untuk siswa, Kamis (2/10/2025).

Guru yang mengalami keracunan saat ditemui di RSUD Lubuk Basung, Weri Oktavia, mengatakan sempat mencicipi makanan tersebut sebelum diberikan pada muridnya.

Guru TK Aisyah Kampung Tangah itu, mengatakan menu makanan yang ia cicipi pada Rabu (1/10/2025) itu merupakan nasi goreng.

“Kalau secara rasa, bentuk dan bau tidak ada masalah. Saat saya cicipi semuanya tidak menandakan makanan kedaluwarsa dan memunculkan bau,” ujarnya, dalam keadaan terbaring setelah menjalani pemeriksaan.

Oleh sebab itu ia memberikan makanan tersebut pada murid karena dirasa aman dan tidak bermasalah, sekitar pukul 09.00 WIB.

Hanya saja setelah menyantap makanan tersebut, malamnya Weri merasakan pusing dan mual berkepanjangan.

Ia mengira gejala tersebut hanya dampak dari kondisi tubuhnya yang sedang menurun, tapi ternyata karena keracunan makanan.

“Makanya pagi tadi saya tetap ke sekolah dan mengajar seperti biasa. Lalu ada imbauan bagi yang mengalami gejala pusing dan mual disuruh periksa ke rumah sakit. Makanya saya beranikan diri dan memang benar kiranya gejalanya sama,” ujarnya. (*/tribunmedan.com)

Artikel initelah tayang di TribunPadang.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved