Berita Viral

Pantas Tak Muncul di HUT TNI, Ajudan Bocorkan Kondisi Kesehatan Jokowi tak Boleh Kena Sinar Matahari

Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah beberkan kondis kesehatan sang mantan presiden

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUNJATENG/WORO SETO
JOKOWI - Presiden ke-7 RI Jokowi. Ajudan ungkap kondisi kesehatan Jokowi usai ketidakhadirannya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-80 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali jadi sorotan.

Setelah beberapa waktu lalu  dikabarkan sakit.

Kali ini, publik pun mempertanyakan kondisi kesehatan Presiden RI ke-7 tersebut karena ketidakhadirannya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-80 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2025) 

Sang ajudan membocor kondisi kesehatan Jokowi.

Sebelumnya Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Setelah pertemuan tersebut, Jokowi tidak muncul ke publik, termasuk di perayaan HUT TNI  di monas.

Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, menyebut bahwa ketidakhadiran Jokowi bukan tanpa sebab.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris Setelah Manchester City, Newcastle dan Chelsea Menang, Aston Villa 2-1 Burnley

 Kompol Syarif mengatakan, Jokowi saat ini masih dalam masa pemulihan dan dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang berisiko terpapar panas sinar matahari secara langsung.

 “Saat ini beliau masih proses pemulihan, dan dianjurkan agar tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang terkena panas,” terang Syarif melalui pesan singkat kepada awak media.

Syarif menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Jokowi belum sepenuhnya pulih akibat penyakit yang dideritanya.


Sebelumnya, Jokowi diketahui mengalami alergi yang menyebabkan iritasi pada kulit tubuhnya.

 Penyakit tersebut muncul setelah Jokowi menjalankan tugas sebagai delegasi perwakilan Pemerintah RI dalam kunjungan ke Vatikan beberapa bulan lalu.

Kondisi tersebut sempat menjadi sorotan publik setelah munculnya bercak kemerahan di wajah dan leher Jokowi saat menghadiri sejumlah kegiatan resmi.

Menanggapi hal tersebut, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, memastikan bahwa kondisi Jokowi bukan penyakit berat, melainkan hanya alergi kulit biasa.

Syarif menjelaskan bahwa Tim Dokter Kepresidenan juga terus mendampingi dan memantau kondisi Jokowi sejak gejala muncul.

Ia menegaskan, Presiden tetap menjalankan aktivitasnya dengan normal dan tidak ada tanda-tanda sakit serius.

Beberapa waktu lalu, muncul spekulasi di media sosial yang menyebut Jokowi mengalami penyakit kulit langka Stevens-Johnson Syndrome (SJS).

SJS adalah gangguan kulit dan selaput lendir langka yang serius, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu seperti obat atau infeksi, menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas, terutama pada area mulut, mata, dan alat kelamin.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh pihak istana. 

Disebutkan bahwa dugaan alergi tersebut muncul setelah Jokowi berkunjung ke Vatikan.

Kala itu, ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, 26 April 2025

 Baca juga: Warga Mabar Hilir Curhat ke Wali Kota Medan Soal Banjir Lingkungan

 Baca juga: Klasemen Liga Inggris Setelah Manchester City, Newcastle dan Chelsea Menang, Aston Villa 2-1 Burnley

Dikomentari Dokter Tifa 

Penyakit yang diderita Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) belum kunjung sembuh.

Tak hanya bagian muka dan leher yang membengkak, kulit kaki ayah dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu juga terlihat memerah.

Kondisi tersebut diungkap Pegiat media sosial sekaligus dokter ahli saraf nutrisi, Tifauzia Tyassuma atau dikenal Dokter Tifa.

Dirinya menilai penanganan penyakit Jokowi belum menunjukkan kemajuan.

Padahal diketahui, penyakit tersebut sudah menyerang Jokowi sejak akhir April 2025 atau sekira lima bulan lalu.

Tak kunjung membaiknya kesehatan Jokowi, Dokter Tifa mengaku prihatin.

Dirinya menyebut penyakit kulit yang diderita Jokowi adalah penyakit autoimun.

Sehingga, tak hanya menyerang kulit semata, tetapi juga menggerogoti tubuh.

"Saya prihatin betul-betul prihatin. Ini sakit berat lho, jangan dikira cuma kudisan," ungkap Dokter Tifa lewat twitter atau x pribadinya @DokterTifa pada Rabu (1/10/2025). 

Postingan Dokter Tifa pun disambut ramai masyarakat.

Pro dan kontra dituliskan dalam kolom komentar postingannya. 

Tuduhan Dokter Tifa Dibantah Ajudan

Tuduhan dokter Tifa yang menyebut Jokowi terkena autoimun dibantah Ajudan Mantan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.

Syarif mengatakan Jokowi hanya terkena alergi kulit. Hal itu membuat Jokowi tidak bisa hadir di acara Hari Kesaktian Pancasila.

“Betul, tidak hadir. Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” ungkap Kompol Syarif saat dihubungi Senin (2/6/2025).

Apa Itu Alergi Kulit

Alergi kulit adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya (alergen), seperti bulu hewan, sabun, atau makanan, sehingga memicu gejala pada kulit seperti gatal, kemerahan, bengkak, ruam, atau bersisik. 

Reaksi ini dapat terjadi karena kontak langsung dengan alergen pada kulit atau karena konsumsi zat yang mengandung alergen. 

Penyebab Alergi Kulit


Alergi kulit disebabkan oleh aktivasi sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen sebagai ancaman, meskipun alergen tersebut biasanya tidak berbahaya.

Pemicu alergi (alergen) bisa berupa: 

Zat Eksternal: Kontak dengan bulu hewan, nikel (dalam perhiasan), lateks, sabun, deterjen, atau parfum. 
Makanan dan Obat-obatan: Konsumsi makanan seperti telur, susu, kacang-kacangan, atau obat-obatan tertentu dapat memicu reaksi alergi. 

Faktor Lingkungan: Serbuk sari, gigitan serangga, atau bahkan faktor genetik juga bisa menjadi pemicu. 
Gejala Umum Alergi Kulit

Gejala alergi kulit dapat bervariasi, namun yang paling umum meliputi: 

Gatal: yang berlebihan.

Kemerahan: atau ruam pada kulit.

Pembengkakan: (angioedema), terutama pada bibir atau kelopak mata.

Ruam atau bercak kasar .

Kulit kering, bersisik, atau mengelupas .

Jenis-jenis Alergi Kulit

Beberapa jenis alergi kulit yang umum antara lain: 

Dermatitis Kontak: Reaksi setelah kulit bersentuhan langsung dengan alergen, seperti sabun atau nikel. 

Eksim (Dermatitis Atopik): Kondisi kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan rentan terhadap iritasi. 

Urtikaria (Biduran): Munculnya benjolan atau bercak merah yang gatal di kulit. 

Angioedema: Pembengkakan di jaringan di bawah kulit, seperti pada bibir, yang dapat menyebabkan sesak napas jika terjadi di tenggorokan. 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala alergi kulit yang parah atau tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesua

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca juga: Klasemen Liga Inggris Setelah Manchester City, Newcastle dan Chelsea Menang, Aston Villa 2-1 Burnley

 Sumber: (Tribun-Medan.com/ TribunSolo.com )

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved