Berita Viral
Alasan Sebenarnya Yai Mim Nekat Guling-guling hingga Pura-pura Stroke, Bicara Soal Santet
Aksi itu dilakukan Yai Mim setelah terlibat perseteruan dengan tetangganya, Nurul Sahara.
TRIBUN-MEDAN.com - Alasan Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim guling-guling di tanah dan pura-pura menderita stroke.
Aksi itu dilakukan Yai Mim setelah terlibat perseteruan dengan tetangganya, Nurul Sahara.
Konflik keduanya kian memanas hingga berujung pada pengusiran Yai Mim dari kediamannya di Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Sahara pun merekam aksi Yai Mim saat berguling-guling di tanah dan mengunggahnya di media sosial hingga akhirnya viral.
Yai Mim mengaku, cara itu dilakukan untuk menghindari santet yang dilakukan oleh seorang berinisial Y.

Dari penuturan Yai Mim, Y merupakan pemilik rumah yang disewa oleh Sahara.
Pada 7 September 2025, Y tiba-tiba mendatangi Yai Mim marah-marah, dan menyebut mantan dosen UIN itu tak sopan dengan Sahara.
"Pak Y pemilik rumah yang disewa oleh Mbak Sahara, 'katanya kamu kyai tapi gak sopan dengan anak yang muda, ojo njarak karo aku njupukno lemah punden (jangan bermain-bain dengan saya. Ambilkan tanah punden)," ucap Yai Mim, dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya TV, Minggu (5/10/2025).
Lemah punden merupakan tanah kuburan tertua di desa tersebut.
Di hadapan Uya Kuya, Yai Mim menirukan apa yang dilakukan orang tersebut kepadanya.
Namun, menurut Yai Mim, Y saat melakukan ritual santet salah menyebut nama, bukan Yai Mim melainkan Amin.
"Bilangnya bukan Yai Mim tapi Amin, jadi nyantet tidak dihafalkan alamatnya, mestinya kan dituju 'wong munafik untuk Romo Yai Mim (orang munafik untuk Romo Yai Mim)' baru kenek (baru bisa)," tutur Yai Mim.
Y kemudian mengambil tongkat yang kemudian dipatahkan. Yai Mim yang mengira ia akan dipukul lantas berlari masuk ke dalam rumahnya.
Namun ia dikejar oleh Y dan sejumlah orang, termasuk seterunya, Sahara.
Saat itu, Yai Mim sudah memohon agar Y tidak masuk ke rumahnya. Ia juga meminta maaf atas kesalahannya.
"Tapi dia tetap melakukan (santet) lantai rumah saya dipukul pakai tangan dua, semua dibanting," bebernya.
Selanjutnya, anak Y berlari dan memukul Yai Mim. Pukulan itu mengenai sang kyai yang membuatnya jatuh berguling-guling di lantai.
"Terus anak orang itu lari mukul saya, kena saya jatuh terguling-guling, aku minta dibawa ke rumah sakit aja, maksudnya menghindarlah," paparnya.
Lebih lanjut, Yai Mim menceritakan kejadian sehari sebelumnya, saat pria berinisial R memasang kandang kambing di tanah yang dibeli istrinya. Tanah itu diperuntukkan jalan.
"Kandang kambing itu lagi-lagi di hadapan pintu garasi saya, sehingga kami gak bisa keluar, karena saya lapor Pak RT dihentikan kan, berhenti gak dilanjut," jelasnya.
Keesokan harinya, R ke lokasi tersebut. Di sana Yai Mim menanyakan kelanjutan pembangunan kandang kambing tersebut.
Namun, R justru marah kepada Yai Mim. Setelahnya, Yai Mim sempat berceletuk meminta ilmu dari R.
"Saya minta ilmunya, soalnya sebelumnya saya ditanduk (video saat Yai Mim dipukul dan jatuh berguling-guling di tanah ini kemudian diunggah oleh Sahara ke media sosial)," tandasnya.
Yai Mim menerangkan, aksinya berguling-guling itu bertujuan untuk memecah emosi lawan.
"Saya guling-guling untuk memecah emosi, kalau saya gak gitu ya dia membunuh saya. Dengan begitu dia (lawan), "gila, gila, berhasil saya. Drama mempraktikkan teori psikologi," terang Yai Mim.
Kemudian terkait pura-pura stroke, Yai Mim juga memberikan penjelasannya.
Disebutnya, ia sempat mendapat teror santet yang dilakukan orang sebelumnya. Ia mendapat kiriman galon besar yang berisi kotoran manusia.
"Sepengetahuan saya tentang ilmu persantetan, saya ini juga dukun, jadi juga belajar tentang ilmu santet. Siapa yang tidak suka dengan Yai Mim, ingin Yai Mim nyawanya hilang, dia harus membuang kotoran di situ," beber Yai Mim.
Dengan berpura-pura stroke, ia ingin lawannya, termasuk Sahara merasa puas lantaran apa yang dilakukan berhasil.
"Saya ingin memberikan dia marem (merasa puas) saja. Saya ingin memberikan pelajaran, 'stroke Anda mandhi (mujarabatau ampuh). Dia yakin dengan akting saya itu berhasil," tandasnya.
Awal Mula Perseteruan Versi Yai Min
Perseteruan antartetangga itu menurut Yai Mim terjadi bermula dari Sahara yang memarkirkan mobil di depan rumahnya.
Diketahui, Sahara memiliki usaha rental mobil, sehingga kendaraan yang disewakan itu acapkali terparkir di depan rumah Yai Mim dan di pinggir jalan sekitarnya.
Puncaknya pada 7 Agustus 2025. Rosida bahkan sempat berkali-kali membangunkan karyawan Sahara untuk memindahkan mobil.
Meski telah dibangunkan berulang kali, karyawan Sahara tak kunjung bangun dari tidurnya.
Rosida kemudian menghubungi Sahara hingga tiga kali. Akhirnya Sahara meminta Yai Mim untuk memindahkan mobil itu sendiri.
"Saya telepon kedua kalinya, 'Mbak ini anak-anak tetap gak bisa dibangunin', terus Bu Sahara tetap (bilang), 'bangunin Mbak sampai bisa'."
"Saya bangunin lagi untuk ketiga kalinya saya telepon dia 'Mbak, ini anak-anak gak bisa dibangunin', 'yaudah kalau gitu pindahin sendiri ya mobilnya'," paparnya menirukan ucapan Sahara.
Yai Mim dan Rosida memang punya akses ke garasi dan mengetahui letak penempatan kunci mobil lantaran Yai Mim kerap membantu aktivitas di rental milik Sahara tersebut.
Namun, saat Yai Mim berusaha memindahkan mobil rental itu, ia terlalu menekan gas sehingga menimbulkan suara keras.
Hal itulah yang membuat Sahara marah. Ia yang sedang tidur merasa terganggu dengan suara tersebut.
"Karena tempatnya itu ke bawah, ada jalan paving terus ke bawah, gasnya nekannya terlalu dalam (kesalahan injak gas) mengakibatkan bersuara keras," jelas Rosida.
Yai Mim menimpali, saat itu Sahara keluar dalam kondisi masih mengenakan pakaian yang terbuka.
"Jadi begitu mendengar suara mobil itu, Mbak Sahara ini langsung bangun dengan pakaian yang mohon maaf pendek," ucap Yai Mim.
Sambil marah, Sahara lantas menghubungi suaminya, Sofian.
Setelah dihubungi sang istri, Sofian langsung datang, ia juga melampiaskan kemarahannya.
"Pak Sofian datang marah-marah juga, 'ada apa ini?', gini bilang ke saya 'saya ini belum tidur'," kata Yai Mim menirukan ucapan Sofian.
Tak mau memperpanjang permasalahan, Yai Mim kemudian meminta maaf kepada Sahara dan Sofian.
Sahara pun menyambut baik, ia juga berbalik meminta maaf kepada tetangganya itu.
Tak hanya itu, Yai Mim dan Sahara ternyata sebelumnya juga pernah terlibat perselisihan.
Yai Mim pernah membuka lahan kosong di depan rumahnya yang niatnya untuk dijadikan tempat parkir mobil rental Sahara.
Ia sudah meminta izin kepada perangkat desa untuk membersihkan tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar tersebut.
"Saya bersihkan sendiri, saya bakar. Gara-gara pembakaran itu juga membuat banyak orang marah, mungkin," ungkapnya.
Total biaya yang ia keluarkan untuk membersihkan lahan itu, termasuk memagarinya mencapai Rp12 juta.
Ia kemudian meminta Sofian untuk membantu biaya membersihkan lahan itu Rp1 juta. Namun, Sofian menolak lantaran dinilai terlalu mahal.
"Setelah sudah jadi, saya bilang 'Pak Alhamdulillah sampeyan (Sofian) sudah punya parkir seluas ini."
"Tapi tolong Pak bantu ya Rp1 juta aja. Itu jawabnya begini, 'kemahalan Rp1 juta, kalau sama saya paling Rp400 ribu aja'," tandas Yai Mim.
Karena tak disepakati, Yai Mim kemudian meminta agar mobil rental milik Sahara tidak parkir di depan rumahnya. Namun ternyata, Sahara masih kerap parkir di depan rumah Yai Mim.
Masalah lain, Yai Mim dituduh cabul oleh Sahara. Kejadiannya saat anak Sahara bermain ke rumah Yai Min.
Sahara yang mengetahui Rosida tengah pergi haji menyusul anaknya sembari membawa makanan.
Namun, ia malah mengunci pintu rumah Yai Mim dari dalam.
Meski telah diprotes Yai Mim, Sahara beralasan hal itu dilakukan agar anaknya tidak keluar.
Setelahnya Yai Mim naik ke lantai tiga rumahnya untuk mencuci baju dan mengenakan celana pendek.
Akan tetapi, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak menyebut Yai Mim cabul.
Kejadian ini menjadi satu di antara alasan Yai Mim diusir dari perumahan tempat tinggalnya.
"Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan."
"Buktinya saya itu diusir dari kampung situ alasannya antara lain karena melakukan pencabulan dengan membuka aurat," tukasnya.
Tuduhan cabul itu juga sempat tersebar di video yang diunggah Sahara.
Dalan unggahan tersebut, Sahara menyebut tetangganya itu sebagai dosen cabul di hadapan mahasiswa yang saat itu berkunjung ke rumah Yai Min.
“Ada apa kalian disuruh ke sini? Ini mahasiswa UIN semua, jangan pergi kalian. Kenapa? Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya,” ujar Nurul Sahara dalam video tersebut.
Mendengar tudingan itu, Yai Mim justru menanggapi dengan tenang. Ia balik bertanya kepada Sahara.
“Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?” balas Yai Mim.
Kronologi Perseteruan Versi Sahara
Sementara itu, Sahara menjelaskan, perseteruannya dengan Yai Mim bermula dari dugaan pelecehan seksual, bukan polemik lahan parkir seperti yang viral di media sosial.
Yai Mim sebelumnya juga mengklaim satu di antara pemicu konfliknya dengan Sahara terkait lahan parkir mobil rental.
"Jadi permasalahan utamanya itu sebenarnya bagi saya pribadi itu pelecehan seksual," kata Sahara, dikutip dari YouTube CumiCumi, Jumat (3/10/2025).
"Beliau itu menganggap saya dan teman-teman yang ada di garasi itu terlalu santai dalam menyikapi guyonan-guyonan beliau," lanjutnya.
Sahara menuturkan, guyonan Yai Mim itu kemudian mengarah ke ranah pribadi. Sahara pun menganggap itu sebagai bentuk pelecehan verbal.
Ia mengaku telah mendapat pelecehan dari Yai Mim sebanyak empat kali.
"Sehingga dari situ mulailah beliau itu ada gurauan-gurauan yang mengarah ke ranah intim, sehingga saya merasa itu adalah pelecahan, bagi beliau bukan. Ada empat kali saya dilecehkan," bebernya.
Kuasa Hukum Sahara, Zaky Chong menjelaskan, polemik lahan parkir baru mulai pascadugaan pelecehan terjadi.
Namun, fakta itu sengaja ditutupi sementara oleh kliennya demi melindungi harga diri Yai Mim yang dikenal luas sebagai kyai dan dosen di perguruan tinggi ternama.
"Sedari awal, Mbak Sahara datang ke kami, mengadukan persoalan itu yang berkaitan dengan pelecehan seksual itu."
"Yang sudah sampai empat kali, tiga kali verbal dan yang satu kali ada buktinya," ungkap Zaky.
Akan tetapi, pihak Sahara merasa terus dipojokkan oleh Yai Mim. Sehingga dalam waktu dekat, pemilik usaha rental itu akan melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut ke polisi.
"Mari kita hargai kyai ini, namun ya harus tetap diberikan efek jera, makanya saya sampaikan ke Mbak Sahara, kita hold persoalan pelecehan seksualnya."
"Karena kenapa? Takut menghancurkan harkat dan martabatnya seorang ulama, makanya kami hold. Namun kami lebih memilih melaporkan pencemaran nama baik."
"Ternyata apa kami di-framming sedemikian rupa, sehingga insyaallah berkaitan dengan pelecehan seksual ini kami akan laporkan ke pihak yang berwajib," bebernya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Sahara juga buka suara dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di balik polemik lahan parkir yang selama ini digadang-gadang sebagai awal mula dari perseteruannya dengan Yai Mim.
"Logikanya begini, kalau persoalan parkir itu terjadi setelah kita bertengkar," tandasnya.
Soal mobil HiAce yang terparkir di depan rumah Yai Mim, Sahara membenarkannya. Ia pun mengungkapkan alasannya.
"Kalau untuk mobil HiAce yang panjang seusai di video, itu memang murni kesalahan dari saya sebagai penanggung jawab."
"Karena itu ada driver dari rental kami yang lain yang kemudian datang dari Jogja pada subuh hari."
"Otomatis kan beliau tidak tahu mau parkir di mana dan kembalikan ke siapa itu subuh pas azan," urainya.
Selanjutnya, Yai Mim melalui istrinya, Rosida Vignesvari membangunkan karyawan Sahara yang ada di garasi, namun mereka tak ada yang bangun.
Sahara juga membantah dirinya memberikan akses kepada Yai Mim terkait mobil rentalnya. Ia menegaskan, tak sembarangan memberikan akses usahanya ke orang lain.
Disebutnya, ia baru mengenal Yai Mim selama lebih kurang tiga bulan. Sebab menurut keterangan Ketua RT, Yai Mim baru pindah di lingkungan tersebut pada Maret 2025.
Sahara mengklaim, tak mungkin memberikan
"Saya tidak sembarangan memberikan akses, fasilitas perusahaan termasuk kunci kepada orang lain."
"Saudara sendiri aja belum tentu saya kasih kepercayaan itu apalagi orang lain," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sosok Oma Nino, Nekat Pinjam Uang hingga Dimaki Ivan Gunawan, Kini Teriak di Depan Rumah Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Morin Yulia Karyawan Bank di Cirebon Tilap Rp24,6 M untuk Foya-foya, Padahal Dikenal Sederhana |
![]() |
---|
TAK Goyah Diperingati Luhut, Menkeu Purbaya Tetap Bakal Potong Anggaran MBG: Kami Potong Juga |
![]() |
---|
Detik-detik KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Loncat ke Mobil Komando Kejar Iringan Prabowo Viral |
![]() |
---|
TERJAWAB Soal HP Arya Daru Aktif Lagi, Chat Istri Mendadak Terkirim, Ini Sosok yang Buka WA Almarhum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.